"Udah, yuk turun,"Rafha turun dari mobil nya meninggal kan Sasya sendirian di mobil.

"Udah Sampe?" Sasya melihat kedepan terdapat toko yang banyak sekali boneka-boneka.

"Ohh, toko boneka. Raff, eh Raff, tungguin guee.."Sasya langsung turun dari mobil Rafha, karena Rafha meninggalkan nya di belakang.

"Rafhaa tungguu!" pekik Sasya.

Rafha berhenti menjalankan kakinya, membalikkan badannya, dan melihat Sasya yang masih disamping mobil nya.

"Cepett!"

Sasya langsung menyusul Rafha dengan berlari kecil.

"Lo cepet banget sihh jalannya!" gerutu Sasya kesal.

"Udah, ayo masuk," Rafha menggenggam tangan kanan Sasya, mengajaknya masuk ke toko boneka.

Deg.

Sasya melotot melihat Rafha yang menggenggam tangannya.

"R..raff,"Rafha tidak menghiraukan panggilan Sasya. Rafha masih tetap menggenggam tangan Sasya agar anak itu tidak ketinggalan lagi saat berjalan dengannya.

"Selamat siang mbak, mas mau cari boneka apa?" Tanya seorang penjual boneka tersebut.

"Liat-liat dulu," jawab Rafha.

"Ohh, silakan," Rafha melihat-lihat boneka yang ada di dalam toko tersebut.

"Ihh, apaan sih Raf. Lepasin tangan gue!" Sasya langsung melepaskan tangannya yang di genggam oleh Rafha.

"Sya, lo pilihin boneka yang bagus ya," suruh Rafha. Rafha melihat-lihat boneka-boneka yang ada di dekatnya.

"Gue keluar, ntar kalo udah gue kesini lagi," lanjut Rafha.

Rafha keluar dari toko boneka dan memilih untuk duduk di kursi yang terletak di depan toko boneka.

Sasya hanya menurut perkataan Rafha. Dia sibuk memilih boneka-boneka yang ada di toko itu.

"Boneka nya bagus semua, kan kata Rafha pilih yang bagus. Berarti, Rafha harus beli semua boneka-boneka yang ada di toko ini," Sasya langsung keluar dari toko boneka untuk memanggil Rafha.

"Rafhaa," panggil Sasya. Rafha menoleh.

"Gue udah nemuin boneka nya."

"Hm, berapa?" tanya Rafha.

"Berapa apanya?"

"Boneka nya berapa?"

"Ohh," Sasya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Semuanya, semua yang ada ditoko ini bagus-bagus semua. Jadi, lo harus beli semua nya," lanjut Sasya sambil tersenyum manis.

"Gila lo."

"Gue gak gila, kok."

"Gue cuma butuh dua boneka, bukan semuanya Sasya!"

"Ohh, tinggal pilih aja sendiri."

Rafha menghela napas berat, ternyata berdebat sama yang namanya Sasyabila putri begini rasanya.

"Kan gue suruh lo."

"Suruh apa?"

"Pilih boneka."

"Kan tadi udah," ujar Sasya polos.

"Dua boneka bukan semuanya!"

"Ohh, bentar!" Sasya masuk lagi ke dalam toko boneka.

"Boneka apa ya?" Sasya melihat-lihat bermacam-macam boneka di toko boneka tersebut, sambil memikirkan boneka apa yang mau di beli.

"Mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya penjual toko boneka.

"Gak, gak ada mbak," Sasya terkejut melihat mba penjual boneka yang datang tiba-tiba.

"Baiklah, kalau begitu saya kembali ke kasir, kalau ada yang perlu di bantu panggil saya aja," seoarang penjual boneka langsung kembali ke kasir.

Sasya mengangguk setelah penjual tersebut pergi.

"Ihh, boneka ini cantik",Sasya mengambil dua boneka hello kitty yang agak besar dan kembar.

"Boneka ini aja ya?" Sasya bertanya sendiri.

Sasya langsung keluar dari toko boneka, untuk menemui Rafha yang sedang duduk sambil memainkan handphone-nya.

"Rafha," panggil Sasya.

"Hm?"

"Boneka nya udah dapet!"

Rafha mengangkat satu alisnya sambil mentap Sasya. "Beneran?" Tanya Rafha memastikan.

Sasya mengangguk.

"Yaudah, ayo," Rafha memasukkan handphone-nya ke dalam saku celana nya, kemudian langsung masuk ke toko boneka dan disusul Sasya di belakangnya.

Ihh,Rafha cepet banget jalannya,gak mau nungguin gue apa,huhh kesell,batin Sasya.

"Yang mana?" tanya Rafha. Sasya menunjuk dua boneka hello kitty yang di pilih nya tadi.

"Bawa boneka nya," suruh Rafha.

"Bawa aja sendiri!" Sasya masih kesal sama Rafha. Sasya memilih untuk keluar dari toko boneka itu. Menunggu Rafha ditempat duduk yang Rafha duduki tadi.

Kenapa dia?,batin Rafha.

Rafha mengambil dua boneka yang di pilih Sasya tadi, dan langsung ke kasir. Langsung membayarnya, kemudian nyusul Sasya yang duduk di depan toko boneka.

"Gak mau pulang?" Tanya Rafha. Rafha duduk disebelah Sasya.

"Pulang aja sendiri, nanti gue minta jemput bang Satya aja," jawab Sasya tanpa menatap Rafha, pandangan nya tetap kedepan.

"Ntar gue yang dimarahin bang Satya, kalo lo gak pulang."

"Biarin!"

Rafha langsung menuju mobilnya untuk memasukkan boneka yang dibeli nya tadi. Sementara Sasya, dia masih kesal dengan Rafha.

Rafha balik lagi berdiri didepan Sasya. "Ayo pulang," Rafha menarik tangan Sasya pelan.

"Apaan, lepasinn!" Sasya berusaha melepaskan tangannya dari tangan Rafha, tapi Rafha malah gak melepasnya.

"Pulang!"

"Dihh, maksa. Gak mau!"

"Pulang gak?!'"

"Gak!" tolak Sasya cepat.

"Yaudah, awas aja ntar diculik." Rafha melepaskan tangan Sasya, kemudian berjalan menuju mobilnya.

"Eh, iya-iya tungguin gue. Gue juga mau pulang Raf," Sasya langsung menyusul Rafha.

"Katanya gak mau."

"Mau."

"Mau apa?"

"Pulanglah!"

"Masuk," suruh Rafha. Sasya langsung masuk ke dalam mobil Rafha.

•••

Yeayy update..
Vote komen yaa

follow IG mereka:
-Sasyablaa_ptriii
-Rfha_Sputraa_
-Alfalfyansyh
-Alsyaazryllavernndaaa

Authorr:
-Salfha_adeliaa
-Wattpadsal.12

Thank you all..

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang