18. Baikan

1.2K 202 25
                                    

-- Memories of Lee Jeno --


















"Tzuyu, halo? Kok diem?"

Gue bukannya gak mau jawab tapi emang beneran gak kuat, tolong.. berantem gak nyampe sehari udah kangen banget. Hiks.

"Iya, gue maafin." Ucap gue akhirnya dengan nada suara yang serak.

"Lo nangis?"

"Nggak."

"Tuh kan. Ngapain nangis sih haduh.. jangan bikin gue jadi makin bingung."

Gue mendengus, "Kangen.."

"Hah?"

"Ih! Gue bilang kangen!"

"Oh yaudah turun."

"Turun kemana?"

"Ke bawah. Gue di ruang tamu."

Gue mengernyit, "Sejak kapan??"

"Sejak matahari merindukan bulan. Ck, udah turun sini. Masa gue jadi ngobrol sama Jisung, kayak orang pacaran aja." Ucap Jeno.

Lalu gue denger suaranya Jisung, "Emang kampret bener yang namanya Jeno! Tau tadi udah gue tinggal, ah dasar! Untung ganteng."

Gue terkekeh, "Yaudah iya, bentar.."

Sebelum benar-benar turun menghampiri Jeno, gue melihat penampilan gue di cermin untuk merapikan diri gue yang super buluk banget karena dari tadi cuma rebahan doang sangking galaunya. Yailah.

Satu yang gak mungkin di lupakan, liptint dong.. yakali bibir pucet banget kayak kertas HVS.

Setelah cantik dan menawan hati, gue pun turun menghampiri Jeno yang ternyata sendirian udah gak sama Jisung. Mungkin bocah itu pergi pacaran sama ikan cupangnya.

"Sini duduk." Ajak Jeno.

Gue pun berjalan mendekat lalu duduk di sebelah Jeno. Lalu dia mengambil jaketnya dan menutupi kaki gue.

"Aurat." Kata Jeno, "Masih aja suka pake celana kurang bahan."

"Lagian dirumah juga."

"Ya tapi kan posisinya nyamperin gue? Gue juga cowok, kalo lo lupa."

Gue mendecak, "Yaiyalah masa cewek? Kalo cewek nama lo juga pasti Jeny, bukan Jeno."

Jeno terkekeh, "Bagus juga Jeny. Ntar kalo punya anak perempuan namanya Jeny aja lah."

"Hih! Kok udah mikir kesana?"

"Lo juga waktu itu minta untuk dilamar."

"Ya tapi-"

Tiba-tiba ada Jisung lewat sambil bawa toples berisi ikan cupangnya. Dia melihat gue sama Jeno seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mashaallah. Jangan bahas pernikahan dulu, gan. Gelar S.Ked aja belum dapet." Ucap Jisung seolah-olah menasihati kita.

Gue mendecih, "Heh! Situ juga jangan main ikan cupang mulu. Mikir, udah mau ujian nasional!"

"Udahlah, gan. Kayak lo masih mikir soal ujian nasional aja dulu."

"Jawab terus kalo dibilangin!" Gue melempari bantalan sofa pada Jisung tapi sialnya gak kena karena dia udah kabur duluan.

"Berantem mulu kayak upin-ipin." Ucap Jeno seraya terkekeh melihat kelakuan gue dan Jisung.

"Ya abis- udahlah, mau minum apa Jen?" Tanya gue ke Jeno.

"Terserah. Yang penting bisa di minum."

Memories of Lee JenoWhere stories live. Discover now