10. 5 Years With You

1.3K 218 16
                                    

-- Memories of Lee Jeno --

















Hello, back to reality...

Seminggu setelah kemarin gue di traktir novel dan makanan mahal oleh sosok lelaki tampan bernama Lee Jeno, selama itu gue dan Jeno sama-sama sibuk lagi sama dunia perkuliahan. Well, itu sih gak masalah dan gak membuat jarak ataupun merenggangkan hubungan kita.

Sekarang gue lagi nonton salah satu film bergenre comedy romance yang lagi hangat karena baru aja rilis. Kalian tau? Yup, The Kissing Booth 2.

Melihat Elle yang lagi LDR sama Noah, gue ngerasa itu kayak posisi gue dan Jeno sekarang. Dih, LDR apanya? Orang kita cuma berjarak beberapa kilometer doang, bukan beda negara. Ck, ck, ck... dasar aku.

Drrt... drrt..

Gue meraih hp gue yang terletak di atas nakas sebelah tempat tidur gue yang ternyata ada panggilan video dari Jeno. Hm, gak biasanya? Gue melirik ke arah jam dinding, pukul 3 pagi. Pasti kepencet nih orang.

Sebelum menerima panggilan video itu, gue ngaca sebentar. Takut Jeno pingsan kalau lihat penampilan gue yang super duper buluk banget karena begadang.

"Halo? Tumben banget vc gue jam segini." Ucap gue sebagai pembuka.

Krik... krik...

Loh? Mana orangnya?

Gue menatap bingung karena layar hp Jeno gak menunjukkan mukanya, tapi atap kamarnya. Dan gue hanya mendengar suara air yang kayaknya dari kamar mandi. Oh, mungkin dia lagi cuci muka atau apalah.

"Hello? Jeno?" Panggil gue sekali lagi.

Kemudian tiba-tiba terdengar suara pintu tertutup dan hp Jeno yang terangkat dan akhirnya mukanya terekspos juga.

"Heh? Kok lo ada disitu?!" Tanyanya heran.

Gue hanya melengos malas, "Kayaknya orang yang nelpon gak sengaja kepencet deh, gue matiin aja ya?"

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Gue hanya melengos malas, "Kayaknya orang yang nelpon gak sengaja kepencet deh, gue matiin aja ya?"

"Gue yang nelpon? Kapan?"

"Tanya aja sana sama langit kenapa bisa hujan!" Jawab gue saking kesalnya.

Jeno menghela napasnya, "Ck, harusnya gue yang nanya sama situ kenapa jam segini masih belom tidur juga?!"

"Lagi nonton."

"Sepagi ini? Wah, gue penasaran sama film yang lo tonton."

Gue mendengus lalu mengubah kamera hp gue jadi kamera belakang dan menunjukkan film dari laptop gue yang sebelumnya tadi harus terpaksa gue pause karena panggilan video dari dia.

"Kissing booth?" Tanyanya.

Gue mengangguk, "Iya. Lo udah nonton?"

"Belom."

Memories of Lee JenoOnde as histórias ganham vida. Descobre agora