Chapter 11. Rooftop

145K 13.7K 1K
                                    

Tandain ya kalo Typo

SMA permata saat ini terlihat ramai dipenuhi para siswa yang baru saja tiba, membuat Arkan harus memelankan laju motornya menuju parkiran.

Ara melepaskan helm yang digunakannya kemudian memberikannya kepada Arkan. Gadis manis itu melangkahkan kakinya memasuki sekolah, diikuti Arkan yang berjalan dibelakangnya.

"Belajar yang bener, jangan bolos," ucap Ara saat akan berbelok ke koridor kelasnya.

"Iya." jawab Arkan sambil berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ara.

Ara yang melihat Arkan sudah menjauh pun menggelengkan kepalanya, kemudian melangkahkan kaki menuju kelasnya yang berlawanan arah dari kelas Arkan.

"Pagi," sapa Ara kepada Kayla dan Dara yang sudah tiba terlebih dahulu.

"Pagi juga Araya Mahendra," balas Dara yang sudah anteng duduk di kursinya.

Ara meletakkan tas nya di atas meja kemudian duduk tepat disamping Dara. "Araya Maurasya btw." balasnya. "Kayla tumben banget pagi-pagi udah belajar?" tanyanya ketika melihat Kayla yang duduk di hadapannya sedang fokus dengan bukunya.

"Iya belajar, belajar nyalin jawaban." balas Dara.

Perahtian kedua gadis itu teralihkan ke arah Nayla yang baru saja tiba dengan hebohnya.

"Eh ... kalian udah denger kabar?" tanya Nayla.

Kayla yang sejak tadi fokus menyalin tugas milik Dara pun menoleh. "Kabar apa?" tanyanya.

"Kabar kalo gue lagi baik baik aja hari ini," jawabnya Nayla dengan cengiran.

"Kampret! Buanng-buang waktu gue aja." kesal Kayla, kembali melanjutkan salinannya. Sedangkan Ara dan Dara hanya mendengus kesal tanpa berniat menanggapi bualan Nayla.

Nayla yang melihat reaksi teman-temannya pun tertawa puas. "Oh iya, tadi di koridor gue nggak sengaja ngeliat Kak Ranti," ucapnya.

"Kak Ranti? bukannya dia pindah ke Jogja?" tanya Dara.

"Dari yang gue denger katanya balik lagi kesini," jawab Nayla yang membuat Kayla dan Dara langsung menoleh ke arah Ara.

"Kenapa?" tanya Ara dengan kening mengernyit yang dijawab gelengan oleh teman-temannya.

"Yang jadi masalahnya itu dia lagi ngobrol sama Arkan," ucap Nayla geram, dengan tangan mengepal.

Ranti Yulia, gadis berambut ikal yang dikenal karna seragamnya yang ketat serta sikap angkuhnya. Kakak tingkat Ara yang terobsesi untuk memiliki Arkan.

"Biarin aja, mereka cuma ngobrol kan?" tanya Ara berusaha santai, walaupun dalam hatinya ingin sekali menghampiri Arkan.

Dara yang mendengar itu pun menggeleng tidak terima, gadis manis itu berdiri hendak menarik Ara untuk menghampiri Arkan, tetapi pergerakannya terhenti ketika teman sekelasnya yang bernama Ucup datang menghampiri mereka.

"Kenapa Cup? mau nyontek PR lagi?" tanya Nayla.

"Nyontek? Seorang Ucup Surucup nyontek? no no no." ucap Ucup sambil menggerakkan jari telunjuknya ke kiri kanan.

Ucup menoleh ke arah Ara. "Lo udah tau, Ra? Kak Risa balik kesini lagi, dia lagi deketin Arkan noh," ucapnya. Tadi saat dia hendak kekelas, laki-laki itu tidak sengaja melihat Kakak kelas mereka yang sedang berusaha menempel kepada Arkan.

Siapa yang tidak tahu tentang Ranti yang sejak dulu selalu berusaha mendekati Arkan. Bukan hal baru jika sebagian siswa di SMA Permata tidak menyukainya, termasuk Ucup yang tidak suka melihat Kakak kelasnya itu berusaha merebut pacar dari teman sekelasnya.

Possesive and Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang