"Apa yang kau lakukan di sini?"

Airin mengangkat gelas nya "bermain domino" jawab Airin setengah bercanda walau sedikit merasa kesal pada Taehyung.

Taehyung tertawa samar, pria itu berjalan ke arah nya.

"Kau sendiri tidak tidur, besok bukan nya bekerja?" Tanya Airin, gadis itu sedikit menggeser posisi nya.

"Tidak bisa tidur" ada Jedah sesaat ketika Taehyung menyesap cola sebenarnya Taehyung tidak tidur sama sekali sejak tadi ia juga sama gugupnya walau masi bisa bersikap biasa saja, melihat Airin berada di samping nya tentu mengingt kembali memory yang sama seperti dulu."kau sendiri?"

"Belum mengantuk"

"Apa perlu aku temani?"

"Kim-ssi"

Taehyung tertawa ketika mendapati ekspresi kesal dan salah tingkah dari gadis mungil yang ada di hadapan nya saat ini. Lucu sekali, ingin memeluk namun Taehyung sadar penolakan pasti akan di dapat.

Persaan damai itu hilang seketika, kini jantung Airin kembali berdetak begitu cepat, merasa pening seketika, ketika Taehyung menggeser posisi mereka supaya lebih dekat bahkan Airin bisa merasa kulit lengan Taehyung menyentuh pundak nya sebab lengan baju yang Airin kenakan hanya sebatas pundak.

"Apa kau biasa seperti ini setiap malam?"

Taehyung tidak langsung menjawab ia kembali meneguk cola sembari menatap Airin yang sama sekali tak menatap nya, gadis itu lebih memilih menunduk sembari menggoyangkan gelas di tangan nya.

"Kau harus banyak istirahat, Taehyung!"

Taehyung terkekeh pelan."apa itu sebuah perhatian"

Airin menggeleng ragu. "hanya saja aku tahu menjadi orang tua itu pasti melelah kan".

"Aku tahu, tapi aku tidak peduli, jika tubuh ku hancur sekalipun jika itu demi Jungki, dan menembus rasa bersalah ku terhadap ibu nya"

Airin menatap sepenuh nya ke arah Taehyung yang berada tepat di samping nya, seharus nya ini adalah timing yang tepat untuk menanyakan keberadaan ibu Jungki atau istri Taehyung, namun gadis itu memilih bungkam seolah lidah nya kelu seperti ada perekat yang membuat sulit berucap.

Atmosper kesunyian kembali menyelimuti kedua nya, Airin meraih kaleng cola yang ada di tangan Taehyung lalu mngganti nya dengan air putih yang sudah ia sedia kan sebelum nya.

"Jangan lakukan hal seperti ini lagi, cola tidak bagus untuk kesehatan"

Lagi-lagi Taehyung hanya tertawa pelan."ini tidak memabukan, Rin!"

Taehyung tersenyum ketika mendapat sedikit perhatian kecil dari Airin, sudah lama sekali rasa nya Taehyung tidak mendapat perhatian seperti itu.

"Tetap saja."Airin menjeda kalimat nya ketika kedua bola mata nya bertemu dengan kedua manik Taehyung, saling menatap beberapa saat sampai Airin mengalihkan pandangan nya pada jendela seolah ada yang lebih menarik dari sana "aku ingin tidur, lebih baik kau juga tidur".

Airin membalikan tubuh nya membelakangi Taehyung, pilihan yang tepat untuk kondosi hati dan jantung nya saat ini, bahaya jika berlama-lama di sampaing laki-laki itu.

"Good night kim"

"Yakin, tidak mau di temani?"

Rasa nya ingin sekali Airin memberikan kecupan di bibir yang tidak bisa diam itu. Tidak bukan begitu. Airin hanya tersenyum dan kembali menatap Taehyung yang masi setia di posisi nya.

"Aku bukan wanita yang suka merebut suami orang, kau ingat itu"

Taehyung hanya bisa menahan senyum sembari mengulum bibir bawah nya, merasa lucu dan gemas secara bersamaan.

Hiraeth | Kth  ✓Where stories live. Discover now