chapter 7

3.4K 392 50
                                    

Hari ini, pagi Airin di awali dengan rasa pening yang menyerang, kendati si Kim itu melontar kan kata-kata yang cukup ambigu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini, pagi Airin di awali dengan rasa pening yang menyerang, kendati si Kim itu melontar kan kata-kata yang cukup ambigu.

Namun jauh di benak Airin tengah meretuki diri nya yang seolah menganggap Taehyung ingin mengenalkan diri nya sebagai calon istri di acara makan malam tersebut, namun bisa saja Taehyung mengajak nya untuk menjaga Jungki jika bocah laki-laki itu rewel dan mengajaknya bermain agar tidak mengganggu ketenangan makan malam keluarga Kim.

Tapi semua spekulasi itu salah ketika suara deep itu mengudara memecah lamunan airin.

"Aku akan di jodoh kan dengan anak teman bisnis appa, tapi aku tidak mau, bisakan, kau ikut seolah-olah kau adalah calon istri ku rin—bersandiwara?"

Benar saja, seharus nya dari awal airin sudah menduga bahwa taehyung tidak mencintai nya lagi, lebih tepat nya pria itu hanya ingin mengajak nya bersandiwara di depan kedua orang tua nya.

"Aku tidak bisa, aku tidak suka bersandiwara!"

Entah mengapa rasa nya airin begitu emosional, dengan sekuat tenaga menahan cairan asin yang ingin keluar, kala Taehyung mengatakan sebuah sandiwara, harus nya Airin masa bodo dengan hal ini, menginggat ia hanya bagian dari masalalu laki-laki itu.

Taehyung tidak lagi memeluk pinggang airin, gadis itu menjauhkan tubuh nya, mundur beberapa langkah, namun Taehyung berusaha kembali meraih tangan Airin namun gadis itu menepis nya.

Airin menghela nafas, tatapan nya tertuju pada bocah kecil yang masi terlelap."kau bisa katakan pada mereka, bahwa kau belum bisa melupakan ibu Jungki, mereka pasti mengerti perasaan mu"

Bukan nya menanggapi ucapan Airin, justru Taehyung hanya terkekeh miris, seolah menertawakan hidup nya yang begitu kelam.

"Pada awal nya aku tidak ingin mengajak mu bersandiwara, tapi kau menolak ku Rin!"

Rasa nya Airin ingin marah, marah pada diri nya sendiri yang tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis, air mata nya turun kepipi mengalir, tanpa isakan namun taehyung bisa melihat nya, dengan segera pria itu menghapus air mata dengan mengusap lembut pipi pucat Airin.

"Aku mencintai mu Rin—sangat."

Airin bukan lah gadis yang egois, jika di tanya soal perasaan nya pada Taehyung, jelas saja Airin masi mencintai Taehyung, Airin juga punya alasan tersendiri kenapa ia menolak laki-laki itu.

Taehyung memeluk erat tubuh mungil airin mengelus Surai panjang milik nya dan sesekali menghadiakan kecupan lembut di pucuk kepala gadis itu.

"Katakan Rin, kata kan hal apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahan ku di masalalu."

Airin menggeleng lirih di pelukan Tahyung, kepala nya mengusak di dada bidang laki-laki jangkung itu, entah kenapa Airin merasa lemah kali ini hanya dengan kata cinta yang t
Taehyung lontarkan.

Hiraeth | Kth  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang