Taehyung masi diam menatap punggung gadis tersebut yang kian jauh, seulas senyuman terus terukir di bibir nya.

"Bolehkah aku merindukan mu-Rin"

Airin sontak menghentikan langkahnya, pria itu benar-benar tidak bisa membuat jantung nya normal sebentar saja, Airin berbalik gadis itu terkejut ketika mendapati Taehyung berada tepat di belakang nya.

Mata sayu Taehyung menatap nanar gadis cantik itu, ada penyesalan yang mendalam.

"Aku lelah dengan banyak hal, aku nyaris mati saat itu"

"Taehyung.." Airin jadi bingung ia mendongak menatap dua bola mata hitam milik Taehyung yang berbinar pilu, tanpa di duga Taehyung memeluk tubuh nya cukup erat, Airin terkejut, ia mencoba memahami situasi dan membalas pelukan Taehyung mengelus punggung pria itu penuh perasaan.

Taehyung memejam merasa nyaman sekali, ia rindu pelukan itu rindu sentuhan gadis itu rindu segala nya tentang Airin walau sekuat hati Taehyung menahan untuk tidak mengatakan nya tapi ia kalah dan goyah.

"Jangan pergi lagi dari ku, aku mohon"

____

Rasa nya aneh sekali jika harus bangun pagi, dan menyiapkan sarapan dan keperluan bagi seorang laki-laki dan anak kecil yang begitu imut, serasa memiliki suami dan anak.

Airin masi berdiri di depan pemanggang roti sembari mengayun sendok di dalam wadah yang sudah terisi penuh dengan kopi.

Samar-samar suara hentakan sepatu terdengar menapak satu persatu  anak tangga, tak perlu melirik, Airin tau itu adalah Taehyung yang sudah rapi dengan stelan jas hitam seperti Ceo pada umum nya.

"Apa Jungki Belum bangun?" Tanya Airin sekedar basa-basi sebenarnya ia merasa cukup canggung sebab kejadian tadi malam di mana Taehyung memeluk nya tiba-tiba

Taehyung menarik kursi lalu mendaratkan bokong nya untuk sekedar menikmati sarapan pagi sebelum bercumbu dengan kertas-kertas dan pena."belum"

"Kau masi mengingat nya" Taehyung sedikit senyuman nakal.

"Apa?"

"Roti panggang yang sedikit gosong dan selai tiramitsu"

Sungguh Airin meretuki kebodohan nya yang tampa sadar membuat roti panggang yang sengaja di hangus kan lalu mengolesi nya dengan selai tirmitasu yang merupakan sarapan favorit Taehyung setiap pagi nya.

"Aku masi memiliki daya ingat yang kuat."sanggah airin mengalihkan rasa canggung nya.

Taehyung hanya mengangguk dengan mulut yang penuh dengan roti, lucu sekali rasa nya Airin ingin menarik pipi itu lalu menampar nya begitu keras.

Oh tidak, buka begitu konsep nya memperlakukan seorang mantan Rin.

"Aku berangkat dulu, ada meeting penting pagi ini, nomor telfon ku ada di nakas, telfon jika ada apa-apa"

Taehyung merilik arloji di tangan sembari menyesap kopi hingga habis, tampak terburu-buru.

"Taehyung!"

Taehyung menghentikan langkah nya ketika suara lembut Airin menembus rungu nya, bisa Taehyung lihat Airin berjalan perlahan ke arah nya dekat sekali, kini giliran Taehyung yang merasa jantung nya berpacu lebih cepat.

"Apa kau tidak bisa menggunakan dasi dengan baik?" tanya Airin, jari-jari lentik nya itu dengan sigap meraih dasi Taehyung lalu merapikan nya dengan baik, bisa Airin rasakan deru nafas Taehyung menyentuh kening nya.

"Selesai"

Airin mendongakan kepala nya menatap Taehyung yang sedari tadi menatap nya begitu lekat hingga mereka hanyut dalam pesona masing-masing dalam beberapa detik sebelum suara seseorang menginstrupsi.

"Gadis mana lagi yang kau bawa ke rumah ini, Kim Taehyung?"

[]

Voment nya mana cobak💜

Taehyung 2020 tu makin gak ada ahklak, iya gak si, huhu

Sungguh kamu berdosa banget kim-ssi.

Sungguh kamu berdosa banget kim-ssi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hiraeth | Kth  ✓Where stories live. Discover now