26.Perhatian kecil

127 58 5
                                    


"Hidup ini seperti secangkir kopi, dimana ada pahit dan manis bertemu dalam kehangatan"
-Raka Alvaendra P

▰▱▰▱▰▱▰▱▰▱▰▱▰

Gadis, Giska, dan juga Kenny telah membicarakan Raka yang hilang entah kemana. Sampai akhirnya, ketukan pintu terdengar dan membuat mereka refleks menatap nya.

"Gadis! Ra───Raka pingsan!" ucap seorang pemuda itu dengan tersengal-sengal.

Gadis yang mendengar nya terkejut, Ia memasuki ponsel nya ke dalam saku rok nya.

"Sekarang dia ada dimana?" tanya Gadis khawatir.

"UKS,"

Ia segera menjumpai Raka yang berada di UKS dengan tergesa-gesa, nafas nya tersengal-sengal. Melihat Raka sudah terbaring di atas brankas. Kaki nya melangkah untuk menjumpai nya.

"Kenapa bisa pingsan sih!?" tanya Gadis, sembari mengatur nafas nya.

Raka membuka mata nya dengan perlahan, melihat Gadis berada di sini.

"Belum sarapan," ucap nya berusaha memejamkan mata nya.

"Nggak usah nyari gara-gara! Makanya kalau mau berangkat sarapan dulu! Jadi gini kan, pusing gue," cerocos Gadis.

Raka yang mendengar kata gue mata nya langsung melotot.

"Apa liat-liat?" ketus Gadis.

"Sensi banget mbak nya," kata Raka menyenggol lengan Gadis.

"Ish!"

"Sekali lagi ngomong lo-gue,ga segan-segan aku jewer!" ucap nya.

Gadis menghela nafas nya,lalu duduk di tepi brankas. "Iya-iya maaf, kelepasan,"

"Telat?" tebak Gadis.

Raka menyengir kuda, terpampang gigi nya yang terlihat putih.

"Nyengir lagi! Kenapa bisa telat sih?" tanya Gadis.

"Aku abis main PlayStation semalam, sampai jam 2" balas Raka sekenanya.

"Jam 2? Bagus banget!"

"Iya bagus,"

"Bagus apanya oon!"

"Heh! Ngomong yang bener!"

Gadis terkekeh, Ia membenarkan anak rambut nya ke telinga nya. Gadis merogoh saku nya, untung saja Ia menitip roti kepada Giska.

"Nih makan," ujar Gadis menyodorkan sebuah roti.

Raka mengambil roti itu dari genggaman tangan Gadis. Perhatian kecil yang di berikan oleh Gadis mampu membuat Raka kagum kepada nya.

"Apa?" Gadis melihat Raka senyam-senyum sendiri.

Raka tersenyum manis ke arah Gadis, Ia mengacak-acak rambut Gadis pelan.

Gadis berdecak sebal, rambut nya yang sudah Ia rapih kan kini menjadi berantakan kembali.

"Rese banget jadi orang!" protes Gadis.

Raka tertawa kecil, melihat kekasih nya itu kesal.

****

Kini, mereka tengah berada di Cafe kenangan. Cafe sejuta keindahan, membuat takjub di kalangan orang. Terutama Gadis, sejak pertama kali kaki nya menginjak Cafe ini, Gadis merasa sangat kagum dengan design Cafe yang berada di sini.

Mereka duduk seperti biasa, tak jauh dari jendela. Gadis dan Raka masih memakai pakaian putih abu-abu, karena sepulang sekolah mereka mampir kemari.

Memesan kopi itu adalah kebiasaan Raka. Memang, kopi itu pahit tapi menurut nya "Hidup ini seperti secangkir kopi, dimana ada pahit dan manis bertemu dalam kehangatan"

Gadis dan Raka seperti layak nya seorang pasangan seperti biasa nya.Mereka saling percaya satu sama lain dan komitmen itu penting dalam hubungan mereka,mengingkari janji adalah bukan prinsip mereka. Seperti hal nya dengan tumbuhan yang harus di jaga, di rawat, dan di sayangi. Jika tidak ada itu, tumbuhan tidak akan tumbuh dengan subur. Sama dengan nya dengan cinta, tumbuh dengan tiba-tiba,lalu berakhir nya pun sama.

Bersambung...
LANJUT? VOTE+KOMEN.

Cast:
-Gadis Aldebaran Rosmaida
-Kenny Pradipta Kusuma
-Giska Kylie Sinclair
-Rania Monic Parham
-Raka Alvaendra Prawijaya
-Byan Magenta Alveolus
-Alatha Nicolas Sigit
-Langit Remar Palestino

Gadis&Raka[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang