Musikalisasi Monolog: Seni Melepaskan (part 1)

5 1 0
                                    

Apapun itu, perasaan yang dipendam, kata orang tak baik..
Tapi nyatanya ada begitu banyak cinta yang tak tersampaikan namun enggan dikubur dalam-dalam..
Meski hanya terpancang sebagai mula yang lamban namun beriak,
Tapi kemudian dia akan merayapi lalu mengunci.
Membuat Kegaduhan dalam
pikiranmu tak mampu tersisihkan
Bahkan tak mampu berkutik ketika berusaha kau singkirkan

Aku hanya ingin bertanya...
Sampai kapan kau mampu bertahan?
Seolah mengenal tapi tak pernah bertegur sapa.
Seolah memahami padahal ia sendiri tak pernah peduli.
Kau tau bukan...
bahwa memandang dari kejauhan
sama pedihnya dengan genggaman erat berkepanjangan.
Kini cobalah beri aku waktu sebentar..
aku hanya ingin kau memejamkan mata.
Sekarang gambarlah dalam angan..
Matahari yg mengintip dari balik dinding perkantoran..
Gesekan padi yang mendesis bergantian..
Dan rangkaian kata untuk kau baca yang aku paksakan.
aku ingin kau menyadari...
Bahwa kini jernih tawanya bukan lagi menjadi poros kehidupan dan inti.
 
Aku memahami bila semua akan terasa mati.
Tapi mengertilah bahwa aku.... hanya ingin kau berhenti...

KISADARAWhere stories live. Discover now