05

189 114 27
                                    

Kriingg

Suara bel jam istirahat. 

"Yuk kantin" ajak Dina.

"Ayo" ucap Dini dan Dari secara bersamaan.

Dari, Dina dan Dini berjalan bersamaan menuju kantin. 

Sesampainya di kantin.

"Di tempat meja biasa aja" ucap Dari.

"Iya" ucap Dina dan Dini.

"Lu mau pesen apa?" tanya Dari setelah mereka sudah duduk di meja kantin.

"Jangan lo deh yang pesen, mending gue aja" ucap Dini.

"Lah emang kenapa?" tanya Dari.

"Nanti kaya kemarin anjim" ucap Dina.

"Heheh, yaudah sono Din pesen" kata gue

"Mau apaan lu berdua?" tanya Dini.

"Gue mie goreng sama esteh" jawab Dina.

"Elu, Ri?" tanya dini

"Hm, samain aja tapi minumnya boba" jawab Dari.

"Boba mulu, tai lu bulet-bulet entar" ucap Dina.

"Iri lo? tai gue bulet-bulet" ucap Dari.

"Najis jorok banget gue punya temen" ucap Dini.

"Udah kan itu doang?" sambung Dini.

"Iya, buru gue laper nih" ucap Dina.

"Au lelet banget" ucap Dari.

"Siyalan lu berdua" ucap Dini sambil beranjak dari bangku.

Dari dan Dini hanya tertawa bersama, sangat senang mengerjai Dini.

Dari mengeluarkan handphone dari saku nya sambil menunggu pesanannya.

"Eh Ri" ucap Dina sembari  menyenggol tangan Dari dengan mata nya tertuju depan. 

 "Apaan?" tanya Dari fokus dengan handphone nya.

"Liat dulu apa nohh depan!" ucap Dina dengan kesal. 

Dari beralih melihat ke arah depan.

Ya, Dari melihat Riska sama Reza sedang berpegang tangan satu sama lain dan di susul oleh dua seorang lelaki di belakang mereka berdua.

Mata Reza menatap ke arah Dari. 

Dari hanya menatap Reza dengan tatappan kosong.

Di lihat nya Reza seperti panik, dia langsung melepaskan tangan Riska dari tangan nya.

"Ri" panggil Dina.

"Hah?" membuyarkan lamunan Dari. 

"Yeh bengong, nyesek gak?" tanya Dina.

"Enggak" ucap Dari sembari menggelengkan kepala nya.

"Masa?".

"Hmmm". 

"Makanan datang kawan-kawan" ucap Dini yang membawa nampan yang berisi pesanan kita bertiga.

"Nih pesanan lu Na" ucap Dini memberikan pesanan Dina.

"Makasih sayangku" ucap Dina dengan manis.

"Iye" ucap Dina.

"Nih pesanan lu Ri" ucap Dini memberikan pesanan Dari.

Dari hanya diam dan bengong, entah apa yang ada di pikirannya saat ini.

"Kenapa si Ri?" tanya Dini sembari menyenggol tangan Dari.

DARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang