Part 52

2.8K 273 12
                                    

Kalau ada typo tandai ya.

13,7 K

🍭

🍭

🍭

Freya langsung menoleh mendengar ucapan itu. Melihat Lucas yang memakai suit hitam dengan dipadukan dasi yang terikat di bawah kerah bajunya membentuk segi tiga, artinya Lucas habis pergi dari Istana ini mungkin melaksanakan rapat atau ke acara penting lainnya. Freya melihat ada kantung hitam pada wajah pria itu, sudah berapa lama dia tak tidur? Wajahnya juga tampak lelah, meski dia tengah tersenyum dan sedikit pucat. Tangan pria itu memegang satu buket bunga hitam, Freya mengalihkan pandangannya melihat vas bunga, pasti pria itu mengganti bunga nya tiap hari. Tubuh Lucas bersandar pada tembok dan menikmati wajah Freya yang pucat, dia senang karena Freya sudah sadar dari koma

"Lucas."

Pria itu mengangguk. Tubuhnya yang tadi bersandar pada pintu ruangan ini, kini beranjak mendekati Freya. Satu kecupan di kening Freya menjadi sambutan awal mereka bersentuhan. "Kau tidur saja." Lucas mengalihkan pandangannya, melihat pada sebuah ventilator yang tergelatak di lantai. Lucas menggelengkan kepalanya pelan, padahal Freya baru sadar dari koma tapi sudah berani membuka ventilator itu.

"Sejak kapan kau sadar?" tanya Lucas seraya menaruh buket bunga hitam itu ke dalam vas bunga.

"Baru saja." Freya menghitung hari sejenak, dia tidur selama tiga hari lamanya, jadi Freya melewati hari ulangtahunnya. Bagi Freya hal itu tak masalah, lagian juga tiap tahunnya tak ada yang spesial dengan hari ulang tahun Freya. Namun, yang membuat Freya berpikir adalah, bahwa Livy dan Noah pasti sudah menikah. Freya harus menghampiri Noah secepatnya, sangat tak baik Noah masih memiliki hubungan Mate padanya disaat Noah telah menikah dengan wanita lain.

"Kau sudah koma selama tiga bulan lamanya." Lucas berucap dengan lirihnya, dia mengambil tangan Freya lalu mengecup pelan selama berkali-kali. Tanpa memperdulikan Freya yang melotot tak percaya mendengarnya.

Tiga bulan? Bukankah Freya berada di alam bawah sadarnya hanya tiga hari saja. Freya menepuk keningnya pelan, dia ingat apa yang dikatakan Kristal padanya. Bahwa Freya memang telah tidur selama tiga bulan. Jadi, satu bulan di dunia nyata adalah satu hari di dunia mimpi. Pantas saja, Freya merasakan waktu yang sangat lama berjalan.

"Lalu bagaimana dengan keluargaku? Maksudmu, aku dengar sepupuku akan menggelar pernikahan. Apakah kau mendatangi pesta pernikahan mereka?" Lucas langsung menatap tajam Freya. Jelas dia tahu kemana arah bicara Freya saat ini. Dia sangat tak menyukai, jika Freya membahas akan keluarga lama nya lagi. Apalagi membahas seseorang yang berkaitan dengan mantan Mate nya.

"Tidak. Aku tak ingin membuang waktu hanya untuk melihat pesta pernikahan yang hancur." Freya mengerutkan keningnya. Hancur? Apakah pesta itu tak dipersiapkan lebih maksimal sehingga membuat kesan hancur bagi Lucas.

"Maksudmu?"

"Kau bisa tidak, tak membahas pernikahan orang lain. Lebih baik kau membahas pernikahan kita nantinya." Lucas berucap kesal. Tampaknya dia sedang merajuk melihat Freya yang masih perhatian saja pada mantan Mate nya.

"Aku hanya ingin tahu. Jika kau tak ingin menceritakan padaku, aku akan mencari tahu sendiri." Freya membuang wajahnya. Lebih baik dia menatap pada ikan kecil yang berada dalam aquarium daripada menatap mata Lucas yang mengesalkan baginya.

Melihat respon Freya yang ikut kesal padanya membuat Lucas akhirnya mengalah. Dia menyentuh rahang Freya  dan menariknya pelan, agar Freya menatap matanya lagi. "Baiklah. Aku akan menceritakan semuanya."

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang