Part 25

3.5K 335 50
                                    


Kalau ada typo, tandai ya.

4,54 K



Suara ratusan mahluk yang berlari dengan cepat menemani pagi ini. Mereka berbondong-bondong datang untuk melihat suatu pertunjukan yang jarang terjadi. Debu yang bertaburan, tak mereka pedulikan. Cuaca panas yang membuat kulit terbakar, mereka anggap biasa. Saat ini, tak ada waktu untuk mengeluh, mereka ingin melihat pertunjukan tersebut.

Bahkan daerah perkotaan juga dengan perdesaan sangat sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang terlihat berlalu lalang. Mereka berkumpul pada sebuah lapangan. Lapangan yang menampilkan sebuah hologram berukuran besar. Hologram tersebut, nantinya akan menunjukan suatu persidang di Istana pusat.

Hari ini, kabarnya akan ada seorang yang akan dihukum. Bukan masalah hukumnya yang membuat mereka terkejut, orang yang dihukum ini melakukan kesalahan yang tak main-main.

Rumornya, dia telah membunuh seorang yang sangat berkuasa pada dunia bawah. Siapa yang tak terkejut dengan hal tersebut? Bahkan para Algojo negara saja tak ada yang mampu membunuhnya.

Lalu, rumor selanjutnya bahwa sang pelaku ini adalah seorang gadis remaja. Hal inilah yang membuat mereka sangat ingin tahu siapa gadis tersebut. Perkiraan mereka adalah gadisnya pasti seorang yang sekelas dengan Livy.

Mereka dengan tak sabaran menatap hologram besar tersebut. Menanti layar hitam tersebut hidup dan menampilkan video yang mereka inginkan. Ada beberapa orang yang siap dengan beberapa sorakan untuk menyambut Video, mereka sangat tak sabar.

Begitu juga dengan Felya. Sedari tadi, ia terus melihat jam kecil yang menempel pada dinding. Hari ini, adalah hari yang menentukan kelanjutan hidupnya. Entah dia akan mati atau akan kehilangan satu organ vital. Tapi, Felya pastikan bahwa ia tak akan mati.

Tak lucu, ia baru saja reinkarnasi dan memasuki raga Freya, lalu tiba-tiba mati. Mungkin, ia akan sedikit membuat aksi agar hukumannya tak sampai di eksekusi.

Ruangan ini hanya ada dirinya. Kedua mayat mengenaskan semalam sudah di ambil oleh beberapa Warrior yang datang. Menyisakan aroma busuk pada aroma ini. Hal itulah yang membuat Felya kesal, ia sudah sangat tak tahan dengan aroma busuk yang masih tersisa pada ruangan ini.

Jika aroma anyir darah, maka Felya akan suka.

Berkali-kali Felya menghembuskan nafasnya kesal. Dari lubang kecil, ia dapat merasakan sinar matahari yang mulai naik ke atas kepala. Sebentar lagi, akan ada beberapa Warrior yang akan membawanya ke ruang persidangan.

Tak berapa lama, Felya mendengar kunci gembok yang terbuka. Ia langsung melihat ke arah pintu, dilihat ada seorang Warrior yang akan membukakan pintu itu.

Freya langsung beranjak. Membersihkan debu pada bajunya yang pasti memiliki bau tak sedap. Sedari kemarin, ia memang belum mandi. Ruangan ini bahkan tak menyediakan kamar mandi, atau keran air untuknya mencuci wajah.

Alhasil, penampilannya sangat buruk layaknya gelandangan. Ditambah kulit hitam Felya dan rambut keritingnya yang sangat buruk.

"Cepat keluar. Atau saya akan menyuruh Warrior yang lain untuk membuat anda keluar dari sini dengan cara menyeret." Felya menghela nafasnya pelan. Tanpa perlu mereka seret juga, Felya akan keluar dari ruangan ini dengan kakinya sendiri. Felya juga yakin, pasti mereka tak ada yang ingin menyentuhnya.

Dari tatapan saja, sudah tersirat rasa jijik untuknya.

"Banyak omong," ucap Felya. Lalu, ia keluar dari ruang tahanan tersebut. Nafasnya teratur saat merasakan oksigen yang sangat bersih dan tak tercemar oleh aroma busuk yang merusak indera penciuman.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang