*Prolog bukan Promag*

122K 2.3K 202
                                    

Gue pura-pura nggak ngerti.
Jika ketahuan gue paham, maka gue nggak akan bisa lagi pura-pura nggak ngerti.
Gue berusaha keras buat nggak peduli.

Gue hanya melihat apa yang ingin gue lihat.
Gue hanya percaya apa yang ingin gue percayai.
Gue hanya mengingat apa yang ingin gue ingat.
Karena gue ingin melindungi diri sendiri.

Namun, tak selamanya gue bisa seperti itu. Ada suatu masa gue nggak paham antara keinginan hati dan akal pikiran ini. Semuanya nggak singkron.

Welcome to the hell, Ravel. Katanya, begitu. Cinta? Iya, perkara cinta dan segala kerumitannya yang paling gue benci. Ada yang sama kayak gue? Nggak percaya akan adanya cinta?

Ini tentang gue yang nggak bisa move on dari tunangan gue dan menyama ratakan cewek lain di mata gue. Kita udah tiga tahun tunangan dan dia malah nikah sama cowok lain. Kan, bangsat. Gue benci. Sangat benci. Gue benci dia. Gue benci sakit hati ini yang nggak bisa hilang.

Lalu Tuhan mempertemukan gue dengan seorang gadis lugu yang bego. Sumpah, dia bego banget. Baca sama nulis aja kagak bisa. Bisa bayangin 'kan dia sebego apa? Cewek umur 20 tahun ke bawah ini sama sekali nggak bisa baca sama nulis sesuatu. Untungnya dia punya kelebihan; wajahnya cantik dan body-nya seksi. Lumayanlah.

"Tolong. Tolong aku. Bawa aku pergi dari sini," ucapnya sambil lari-lari ke gue dengan tubuh berbalut selimut doang.

"Lo yakin gue orang baik? Lo beneran lagi minta tolong ke gue, hah? Bisa aja gue lebih bejat dari empat temen gue yang lain."

Lo ngerti perumpamaan bagai makan buah simalakama? Nah, itu tuh yang lagi dihadapin sama si cewek bego di hadapan gue ini. Sial! Gue lupa namanya gara-gara ngelihatin kulitnya yang putih mulus. Beuh, kagak ada cacatnya sama sekali. Padahal gue yakin nih cewek nggak pernah perawatan.

"Nggak mungkin. Aku tahu Kak Ravel orang baik."

What?! Dia tahu nama gue. Kok bisa?!

"Ya, udah. Siniin tangan lo. Gue iket."

"Hah?!"

Seru nih kayaknya jadiin dia mainan gue. Buat hiburan. Buat pelarian. Main-main sebentar ye sama gue, sampe gue bosen ntar baru gue lepasin.

Welcome to the hell, Ella.

------
A/n: Cerita ini ditulis karena baru aja dapet ide pas buka Instalgeram satu jam yang lalu.

------A/n: Cerita ini ditulis karena baru aja dapet ide pas buka Instalgeram satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

250votes, ntar dilanjut. Membaca cerita ini, membutuhkan kipas karena.... Ya, ntar tahu sendirilah.

Follow Instagram novaasiswanto dan @novaadhita

Dari seorang perempuan yang bingung caranya keluar dari kesedihannya.

Selasa, 15 September 2020

Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang