🌃 - not just you, i am human too

228 47 17
                                    

dont forget to play the media as usuall (+ i post my spotify playlist link in my home, u can hear it while reading! um, disclaimer this chapter will being longest chapter ever, I dedicate 2600+ words to atone for my guilt bcs missing almost for two months (?) hehe happy reading!








🌃🌃🌃





ini mungkin adalah hari bahagia untuk chaewon karena usianya yang kini bertambah. sedari bangun tidur hingga kini sudah memasuki waktu sore hari senyumnya masih rekah apalagi begitu melihat dekorasi tempatnya mengadakan pesta begitu cantik dengan didominasi warna putih dan biru langit.

begitu melihat changbin yang sedang berbincang dengan salah satu pelayan chaewon segera menghampirinya, "kak, papi mami udah di rumah. kakak pulang dulu gih, aku mau nunggu sunu dulu."

"won, sununya baru nyampe tugas jam 4 tadi lho. kasih istirahat dulu bisa?" sahut changbin menatap chaewon dengan sedikit sebal. jujur, changbin lelah karena sedari pagi ia harus rapat untuk kegiatan organisasi kampus padahal ini weekend. selesai dengan urusan kampus, chaewon merengek agar changbin datang ke resto untuk memantau dekorasi. changbin kesal, sudah sewa event organizer tapi tetap saja harus changbin lagi yang turun tangan.

"jadi sebenernya yang pacar sunu tuh siapa sih? woni atau kakak? perhatian amat dah, kak." tanya chaewon dengan nada bercandanya.

chanbin hanya tertawa miring, enggan memperpanjang pembicaraan. selain karena lelah dan ingin segera kembali ke rumah, changbin pun engga mau kalau nantinya malah merusak mood chaewon.

"yaudah, kakak pulang dulu. kalau sunu emang engga bisa kesini sekarang biarin aja, biar istirahat dulu. jangan dipaksa-paksa. atau engga kamu ikut pulang dulu aja, won. gimana?" ucap changbin dengan nada tenangnya sebisa mungkin, agar mood sang adik engga rusak.

"iya santai aja sih kak, by the way oyon jadi dateng sama kakak?" tanya chaewon straight-forward sambil menatap sekeliling ruangan.

"oyon dateng aja udah syukur alhamdulillah, udah ya kakak balik duluan. jangan cape-cape juga inget," jawab changbin seraya mengusap pucuk kepala adiknya yang sedang bertambah usia. sesebal apapun changbin pada chaewon, chaewon tetap menjadi orang yang paling changbin sayang untuk sekarang. esok lusa bagaimana? tunggu aja, kita lihat bersama.

setelah meninggalkan area pesta chaewon, changbin rencananya akan langsung pulang, ingin istirahat dulu karena otaknya seharian berkerja non-stop tapi niatnya urung ketika notifikasi dengan avatar foto oyon muncul di pop up bar meminta changbin untuk mengantarnya ke salon untuk menata. senyum changbin rekah, raut bahagia jelas tergambar dari ekspresi lelaki berdagu unik itu meningat hal seperti ini adalah momen langka. oyon hampir engga pernah meminta bantuan changbin.

sekitar dua puluh lima menit, changbin sampai di depan kostan oyon. oyon yang saat itu sedang duduk sambil memainkan handphone di pos satpam kostnya langsung menghampiri ketika mobil hitam legam changbin berhenti tepat di gerbang.

"beneran engga ganggu kan? sumpah kalau salonnya deket gua naik grab car deh." ucap oyon begitu masuk ke dalam mobil seraya menggunakan seatbelt-nya.

"santai yon, searah sama rumah gua juga kan sekalian lewat aja mau pulang juga kan gua." ucap changbin sambil mulai menginjak pedal gas.

untaian lagu-lagu niki menjadi pemeran utama di dalam mobil ini, sedari tadi oyon dan changbin sama-sama diam. bingung juga harus mengobrolkan apa. oyon tipikal yang benci hening tapi kalau dengan changbin ya beda urusannya. changbin juga sebetulnya uncomfortable, apalagi jalanan sore hari di akhir pekan mulai padat.

[2] hurt road - sunwooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora