🌃 - different closure of the day

204 37 47
                                    

before reading y'all better play the media<3 happy reading, ENJOYYYY!






🌃🌃🌃








"yon, biar aku aja yang jelasin." ucap sunu mencoba berdiri dan mendekat pada dua perempuan tersebut.

"kenapa harus kamu? its between her and her." jawab chaewon dengan matanya yang merah.

"iya makanya denger aku dulu," pinta sunu, mencoba sebaik mungkin agar oyon engga menjadi target amarah chaewon.

"diem atau aku bakal ilang kontrol?"

"chaewon," panggil sunu, namun telat. chaewon sudah menarik oyon keluar. sunu menghela nafas beratnya, memijat pelipisnya karena pening yang sebetulnya engga berkurang sedari tadi.

"so?" chaewon bertanya pada oyon yang sudah malas berbicara karena tahu akan terjadi debat kusir tanpa akhir.

"gua kesini karena gua diminta kak younghoon, gu—"

"kenapa harus lo?" potong chaewon, not suaranya mulai menaik.

"lu pikir gua tau?" balas oyon dengan nada yang dibuat sedatar mungkin, engga mau ada perdebatan lagi.

"dan kalaupun emang iya kak younghoon yang minta, lo mau-mau aja gitu kesini? lo engga lupa kan kalau sunu udah jadi cowo temen lo?" oceh chaewon dengan matanya yang melotot dan mulai berkaca-kaca.

"terserah lu, lu mau asumsiin gimana pun its your right. tapi please banget lu keep dulu ributnya boleh? laki lu lagi sakit dan kayaknya kalau kita ribut malah bikin dia makin pening won." relai oyon, karena serius oyon engga mau kalau harus ada ribut-ribut lagi.

"okay, gini aja karena udah ada lu gua balik aja sekarang." pungkas oyon ingin kembali ke dalam, membawa barangnya dan pergi secepat mungkin.

chaewon menahan lengan oyon, menatap oyon lekat dan tetap pada argumentasinya, "engga, gue engga mau. gue pengen lo jelasin dulu kenapa bisa lo ada disini, ngobrol bareng sunu, duduk samping sunu, masakin sunu. yon, sunu itu punya gue sekarang. kemarin gua lepas lo karena gue anggap kita temen. tapi lo malah gini?"

"karena kak younghoon minta gua untuk kesini, karena gua dan sunu sama-sama punya mulut, karena di sini cuma ada satu sofa, karena di sini engga ada makanan yang bisa sunu masak. puas?" jawab oyon yang mulai terpancing emosi.

"gue engga nyangka lo kaya gini yon... gue anggap lo temen lho?" ujar chaewon seakan kehabisan kata setelah mendengar jawaban oyon tadi.

oyon tersenyum merapihkan lengan bajunya selepas ditarik oleh chaewon tadi, "bodoamat abis ini lu mau anggap gua apa. as you talk before, sunu udah jadi cowo lu dan lu tau sekarang sunu lagi sakit, tapi sempet-sempetnya lu malah ribut gini sama gua? rasa penasaran lu lebih penting dari kondisi sunu atau gimana nih?"

"lo siapa? posisi lo apa buat peduli sama sunu?" chaewon menyeringai, melangkahkan kakinya mendekat ke arah oyon yang sama sekali engga bergeming walau ukuran tubuhnya jauh dibawah chaewon.

"gua mantan sunu dan gua lepas sunu dulu karena gua kira dia bakal nemu jalan baru yang better than way with me. tapi gua salah, poor sunu malah ketemu sama lu." ucap oyon berani, matanya menatap lekat mata chaewon yang mulai berair.

chaewon kehilangan kontrol dan malah menampar oyon keras setelah mendengar jawabannya tadi

"woni, handphone—" ucap pria 6 meter dari posisi chaewon dan oyon berdiri kini. iya, dia changbin yang kini tergesa-gesa berjalan ke arah oyon dan chaewon.

[2] hurt road - sunwooWhere stories live. Discover now