🌃 - pilu membiru, tawa meredup.

198 43 30
                                    

hi, before reading dont forget to play the media yay! anw, happy reading, enjoy loff! <3










🌃🌃🌃















"masih di IGD, gua sama yeji sih ini. masih nungguin teh saerom sampe." jelas hwall pada lia lewat panggilan telepon.

"tadi yeji minta aku ambilin beberapa kebutuhan dari kost oyon, tapi dia engga jelasin apa-apa aja. tolong kasih tau yeji suruh kirim list barang-barangnya ya, hwall. aku panik banget engga bisa mikir apa-apa." ucap lia parau.

hwall mengangguk padahal gerakannya engga akan dilihat lia, dasar.

"hwall?"

"iya li, gua samperin bang changbin dulu bentar, udah dateng dia." ujar hwall sebelum mematikan sambungan teleponnya dan berjalan menghampiri changbin.

"udah ada diagnosa?" tanya changbin dengan nafasnya yang terengah-engah.

"baru selesai tindakan 25 menitan, tinggal nunggu hasil lab. oyonnya tadi sempet bangun tapi karena obat langsung lelap lagi anaknya, seseknya udah engga separah tadi ya tapi masih sesek." jelas hwall sejelas mungkin walaupun jujur, dirinya pun sama paniknya.

sekitar satu jam yang lalu, oyon menelepon dengan isakan yang lemas karena nafasnya sesak. saat ditanya kenapa oyon hanya menangis dan bernafas berat, siapa yang engga panik kalau malam-malam tiba-tiba ditelepon begitu? engga ada.

hwall yang udah mulai mikir kemana-mana langsung menghubungi lia yang sedang berada di acara keluarga dan bergegas ke kost oyon, sambil tetap menjaga panggilan dengan oyon tentunya.

begitu sampai kostan oyon, hwall makin panik karena oyon sudah pingsan dengan keringat dingin di seluruh tubuhnya. hwall coba untuk mengatur paniknya, mencari bantuan dengan menelepon sana-sini tapi sialnya manusia pada mendadak sibuk sampai akhirnya hwall meminta bantuan teman kamar sebelah oyon dan di tengah perjalanan hwall teringat untuk menelpon yeji, teman SMA oyon. beruntungnya hwall tau password handphone oyon.

dan berakhir disini, di ruang tunggu IGD. berdiri dengan bingung harus berbuat apa selain mengabari keluarga oyon dan menunggu hasil lab.

hwall dan yeji sesekali berganti untuk menunggu oyon di bangsalnya. ekspresi wajah yeji sudah engga terbaca, sedari tadi dia pun sibuk berbicara entah dengan siapa di teleponnya.

sekitar 35 menit berlalu akhirnya hasil lab keluar. dan setelah keluar hasilnya... guess what going on? CHAOS. engga ada satupun yang engga kaget. semuanya diam tanpa suara begitu yeji membacakan hasil labnya.

hasilnya bilang kalau oyon keracunan dan berakibat kesulitan bernafas. persetan dengan jenis racun yang ada, semua yang ada disitu termasuk yeji dan changbin hanya bisa terdiam. konyol banget, oyon sebodoh itu ya sampe bisa-bisanya keracunan.

"bodoh," ujar hwall pelan, ingin memaki semua yang ada.

"by the way, orang terakhir yang ketemu sama oyon itu lu kan?" ujar yeji pada changbin. otomatis membuat dua pasang mata lainnya tertuju pada yeji?

"then? hasil labnya bilang itu reaksi racun yang kurang dari 12 jam. oyon jalan sama gua itu 1 hari sebelumnya." jelas changbin, dari ucapannya terdengar seperti pembelaan diri.

baru saja yeji mau menyela, lia datang bersamaan dengan nakyung. nakyung mengambil alih barang bawaan lia yang kini berjalan menuju hwall, yeji dan changbin.

"ji, gua mau ngobrol bentar sama hwall sama kak changbin ya." pinta lia pada yeji.

yeji menggeleng, "gua temen oyon juga kalau lu lupa. tentang oyon kan? kasih tau aja."

[2] hurt road - sunwooWhere stories live. Discover now