🌃 - fair play, okay?

186 38 27
                                    

happy reading, dan jangan lupa play medianya! enjoy guys!<3









🌃🌃🌃
















"teh, udah tidur belum?" ucap hwall pelan sambil mengetuk pintu kamar kost milik saerom.

"teh saerom, teteh." coba hwall kembali sambil sesekali menengok oyon yang jongkok sambil menenggelamkan kepalanya dalam lengan yang dilipat di atas lutut.

"abis dari wc eh maaf hwall, astaghfirullah kunaon maneh? kawin lari atau kumaha ieu teh?" tanya saerom begitu membuka pintu, senyum ramahnya pada hwall hilang begitu melihat wajah muram adiknya. maksud dari ucapannya adalah 'kenapa kamu tuh, kawin lari atau gimana ini?'

"ditanya teh jawab, geus peuting ieu. kunaon ih?" tanya saerom kembali, kini berjongkok dihadapan oyon yang isakan kecilnya mulai terdengar. saerom menepuk pelan pucuk kepala oyon sambil mengalihkan pandangan penuh tanyanya pada hwall, berharap ada jawab.

"sebetulnya panjang teh, ini hwall jelasin intinya aja ya teh. tadi oyon ribut sama pacarnya sunu, sisanya biar nanti oyon yang ceritain ke teteh biar oyonnya plong." jelas hwall yang kini berjongkok juga.

saerom mengangguk pelan, no wonder sih kalau udah urusan sunu. sekalinya bikin seneng, bisa bikin oyon terbang-terbang. tapi sekalinya bikin sedih, sedihnya pasti susah hilang. waktu udah banyak berlalu, tapi saerom masih hapal betul seberpengaruh apa polisi muda itu untuk sang adik.

"teh, hwall pamit pulang ya mau jemput heejin dulu, ini oyon udah makan kok teh tinggal tidur aja anaknya."

"gua balik dulu ya, im sorry for my mistake that i made tonight. you can cry until your heart feels relieved, okay?" lanjut hwall seraya menepuk bahu oyon pelan dan melangkahkan kakinya menuju mobil.

saerom merangkul oyon untuk masuk ke dalam kamar kostnya. semenyebalkan apapun oyon, saerom tetap menyayainya dan benci melihat oyon menangis. mengumpat pada penyebabnya pun saerom sudah enggan. membuat oyon menangis itu bukan salah sunu, saerom paham betul akan hal itu.

"water heaternya lagi rusak, jadi cuci muka, gosok gigi, cuci kaki aja ya engga usah mandi. ini bajunya, teteh mau ke depan dulu ambil go food." jelas saerom sebelum menghilang dibalik daun pintu putih. oyon menganggukan kepalanya guntai.

sekitar 10 menit membersihkan badan akhirnya oyon menjatuhkan tubuhnya ke kasur milik saerom yang belum juga kembali ke kamar.

"saerom ke mana sih lama amat," ucap oyon parau sambil mengambil handphone dari dalam tasnya. nama pertama yang ia lihat adalah changbin, ada puluhan pesan dan belasan panggilan masuk dari changbin. perasaannya menjadi engga enak ketika melihat itu hingga akhirnya ibu jari oyon bergerak untuk menekan ikon telepon.

engga butuh waktu lama sampai akhirnya suara changbin terdengar, "kenapa yon?"

"engga kak," jawab oyon bingung.

changbin tertawa mendengar jawaban bingung oyon. "sekarang dimana yon?" tanya changbin lagi.

"di kost saerom,"

"hoalah, tadi sebenernya gua ikutin lu sampe pertigaan. tapi begitu hwall dateng gua balik, bagus deh kalau sekarang sama kakak lu." jelas changbin membuat oyon sedikit kaget.

oyon mengangguk-anggukan kepala sampai terdengar langkah kaki saerom, "kak, udah dulu ya gua mau tidur hehe." ucap oyon kemudian memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu jawab dari changbin. emang dasar oyon, kebiasaan.
















[2] hurt road - sunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang