Lima

934 156 42
                                    

Akhirnya yang dikhawatirkan Dirga terjadi. Arkaan tumbang di ruangannya dan membuat seisi kantor heboh. Pantas saja kemarin Arkaan tidak pulang ke apartemennya. Kakak sepupunya itu justru memilih pulang ke rumah orang tuanya. Arkaan kalau sedang tidak enak badan pasti memilih untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Dirga segera menangani segala sesuatunya. Keselamatan Arkaan sangat penting. Tapi, menutupinya dari media tentu lebih penting. Kalau media sampai tahu pasti akan panjang urusannya. Karena itu, selagi membawa Arkaan ke rumah sakit, Dirga memastikan bahwa tidak ada yang tahu perihal kondisi Arkaan kecuali hanya keluarga dekat.

Dirga beruntung karena Raisya, staf Gala yang kebetulan ia temui tadi bisa diajak bekerjasama.

"Maaf ya, Raisya. Kamu jadi telat pulang" kata Dirga pada Raisya yang tengah menyetir karena sedari tadi Dirga sibuk menghubungi seluruh keluarganya, termasuk kakeknya. Sementara Gala mengikuti mereka dari belakang.

"Ah, gapapa Pak Dirga. Keselamatan Pak Arkaan sekarang lebih penting" kata Raisya. Jujur saja, Raisya juga khawatir dengan kondisi atasannya ini.

Sementara itu Dirga terus mencoba menghubungi Jendra hingga akhirnya mereka sampai di rumah sakit.

ooOoo

Viona sedang berada di lantai satu rumah sakit saat para perawat di meja resepsionis berbisik-bisik mengenai seorang pasien yang baru saja masuk hingga akhirnya Viona mendengar nama Jendra disebut.

"Sus, itu barusan siapanya Dokter Jendra?"

"Oh, Dokter Viona. Itu loh dok. Sepupunya Dokter Jendra" jawab salah satu perawat di sana.

"Hah? Serius sepupunya Dokter Jendra?" Ucap Viona tidak percaya pada apa yang barusan ia dengar. "Namanya siapa Sus?" tanya Viona lagi.

"Kalo ga salah Arkaan" jawab perawat tersebut.

Jendra baru saja pulang. Viona tiba-tiba bingung apakah harus menelpon Jendra atau tidak.

Viona lantas berlari menemui seseorang.

"Dokter Irene!" Viona membuka pintu ruangan Irene tanpa mengetuk terlebih dahulu. Biasanya dia akan bersikap sopan meski sudah akrab dengan dokter Irene.

"Viona? Kenapa kamu?"

"Dok, sepupunya Dokter Jendra baru aja masuk. Trus saya bingung mau nelpon Dokter Jendra atau engga."

"Ya udah telepon aja."

"Tapi Dokter Jendra baru aja pulang, Dok. Gimana nih?"

"Coba aja telepon dulu. Memangnya siapa sepupunya yang masuk sini?"

"Namanya Arkaan, Dok."

"Arkaan?" Irene tampak berpikir setelah itu ia berdiri dari kursinya.

"Dok?"

"Kamu cepetan telepon Dokter Jendra biar saya cek kondisi sepupunya dulu."

Irene bergegas keluar dari ruangannya meninggalkan Viona yang mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Jendra.

"Halo, Vi. Ada apa?"

"Dokter lagi dimana sekarang?"

"Perjalanan pulang. Kenapa?"

"Sepupu Dokter masuk rumah sakit."

"Hah? Siapa? Dirga?"

"Bukan, Dok. Namanya Arkaan."

Ada jeda setelah Viona menjawab pertanyaan Jendra. Viona langsung tahu bahwa sepupu Jendra yang bernama Arkaan itu pasti orang yang berarti untuk Jendra.

YouniverseWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu