Bucin [⏹️]

SoonHoon #3 : Belanja

Soonyoung membuka pintu kamar Jihoon dan Wonwoo. Dia melihat kedua pria manis itu tengah merapikan isi koper mereka.

"Jihoon-ah.." Panggil Soonyoung.

"Apa?"

"Temenin aku belanja, yuk?"

"Belanja apaan?"

"Ya, belanja bahan makanan buat kita semua dong, Sayang."

"Emang masih ada toko yang buka jam segini?"

"Ada. Nanti kita dianterin sama supirnya Jisoo hyung."

"Ya, udah. Tunggu aja di luar, nanti aku nyusul."

"Won, Jihoon-nya gue pinjem dulu, ya?"

"Ngapain minta izin ke gue?"

"Sewot amat yang lagi PMS.." Gumam Soonyoung.

Perjalanan dari vila hingga ke supermarket terdekat menghabiskan waktu sekitar lima belas menit. Soonyoung mendorong troli sementara Jihoon sedang meneliti daftar belanjaan yang dibuat Mingyu selaku juru masak.

"Tumben kamu mau disuruh belanja?"

"Aku cuma bantuin Mingyu biar kamu sama Wonwoo pisah."

"Maksudnya?"

"Ya, 'kan kalo Wonwoo masih sama kamu, Mingyu jadi gak punya kesempatan buat baikan saman Wonwoo."

Jihoon mengangguk-angguk mengerti. "Terus ini kok banyak banget, sih, yang harus dibelinya?"

"Ya, 'kan kita bertiga belas, beb."

"Uangnya dari mana?"

"Dari hasil patungan tadi."

"Aku belum patungan dong?"

"Udah."

"Kapan? Aku belum ngeluarin uang kok dari tadi.."

"Udah sama aku."

"Pake uang kamu?"

"Iya, Sayang."

"Ma-makasih.."

Soonyoung tersenyum lalu mengusak rambut Jihoon.

"I-ini siapa yang nulis k-kondom?" Tanya Jihoon.

"Ah.. paling juga Seungcheol hyung."

"Emangnya mereka kalo berhubungan intim suka pake kondom?"

"Katanya Seungcheol hyung sih suka pake. Kalo Seokmin sama Mingyu mah gak pernah pake. Kata mereka 'raw sex is the best sex'."

"Wah.. pada gila mereka berdua. Kalo Jisoo hyung sama Wonu cewek, pasti mereka udah hamil."

Soonyoung tergelak mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Kalo kamu?"

"Aku kenapa?"

"Kamu gak iri sama mereka yang udah pernah ngelakuin seks?"

"Ya, jelas iri dong. Namanya juga naluri seorang pria."

"Terus kenapa enggak dilakuin? Pa-padahal aku gak pernah ngelarang kamu.."

Soonyoung tersenyum lebar. Dia merangkul Jihoon dan memberikan kecupan singkat di pelipisnya. "Aku cuma nunggu waktu yang tepat, beb."

"Kapan?"

"Kalo kita udah nikah nanti."

"Gimana kalo kita gak nikah?"