JeongCheol #1 : Main

12.2K 918 54
                                    

Hari ini Seungcheol dan Jeonghan sama-sama libur. Pasangan itu menggunakan waktu mereka hanya dengan berdiam diri di rumahㅡapartemen Seungcheol lebih tepatnyaㅡseharian penuh.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Seungcheol yang baru saja selesai mandi itu langsung menghampiri Jeonghan yang tengah berbaring di sofa sembari menonton tvㅡJeonghan sudah mandi sejak sore tadi. Seungcheol ikut berbaring bersama kekasihnya, tepat di belakangnya. Tangan kekarnya memeluk perut Jeonghan.

"Ngantuk?" Seungcheol berbicara tepat di belakang telinga Jeonghan.

Jeonghan menggeleng sebagai jawaban.

"Mau main?"

Jeonghan menoleh ke belakang hingga wajah keduanya bertemu. "Main apa?"

Seungcheol tersenyum miring sembari menggerakkan kedua alisnya.

.
.
.

"Aw! Sakit!"

"Kekencengan, ya? Maaf.."

Jeonghan menekuk wajahnya kesal. Ini sudah ketiga kalinya dia kalah, dan sudah ketiga kalinya pula dia mendapat sentilan di dahinya.

Jeonghan mengambil ponselnya untuk berkaca. Dia melihat ruam merah muncul di tengah dahinya karena Seungcheol selalu menyentilnya di tempat yang sama.

"Udah ah!" Jeonghan mengacak-acak permainan papan di hadapan mereka lalu kembali meringkuk di sofa. "Aku gak mau main lagi! Main sendiri aja sana!"

"Yah.. Sayang~ Masa main sendiri, sih?"

"Bodo. Seharusnya kamu tuh ngalah buat aku! Dasar gak peka! Choi Seungcheol payah!"

Seungcheol menghampiri Jeonghan, duduk di dekat kaki kekasihnya. "Sayang.. jangan marah dong."

"Pergi sana!"

"Ini 'kan apartemen aku. Aku harus pergi ke mana dong?"

"Ih!" Jeonghan bangun lalu memukuli Seungcheol dengan bantal sofa. "Mati aja sana!"

Seungcheol menggunakan tangannya sebagai perlindungan. "Emang kamu mau jadi janda?"

"Bodo amat! Masih banyak cowok cewek yang mau sama aku!"

"Ya, udah, iya, aku minta maaf, aku emang gak peka, aku emang payah. Maafin aku, ya, Sayang? Lain kali aku bakal kalah buat kamu deh." Seungcheol mengambil tangan Jeonghan lalu mengecupnya.

"Janji?"

"Janji."

Seungcheol ikut tersenyum saat Jeonghan tersenyum. Dia melabuhkan sebuah kecupan di dahi dan bibir Jeonghan. "Mau lanjut main gak?"

"Gak!"

"Main di ranjang maksudnya."

Jeonghan speechless.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bucin [⏹️]Where stories live. Discover now