Gadis itu memejamkan matanya, menghela napas berat lalu menatap manik mata lelaki itu.

"Baiklah, aku percaya padamu jadi ku mohon lepaskan aku" Ucap Yn, tersenyum lembut pada sosok itu, mungkin saja ia akan luluh padanya

Lelaki itu tersenyum lebar pada Yn, mendekatkan wajahnya pada gadis itu lalu mengecup bibir Yn hingga membuat gadis itu membulatkan matanya terkejut.

"Dasar lelaki mesum" Kesal Yn, ia lalu membenturkan keningnya di kening lelaki itu hingga membuat pelukannya pada Yn terlepas

.

Kini keduanya tengah duduk di pinggir kasur Yn. Gadis itu tak henti hentinya menatap curiga pada lelaki yang telah mengaku-ngaku sebagai pacarnya.

"Jadi katakan siapa kau?, tapi jangan katakan bahwa kau adalah pacarku karena aku tak punya pacar dan aku tak pernah bertemu denganmu kecuali saat ini" Ucap Yn, masih menatap tajam lelaki yang duduk sekasur dengannya

Lelaki itu tersenyum tipis, mendekatkan dirinya pada Yn hingga membuat gadis itu risih lalu berdiri dari duduknya.

"Jangan mendekat jika kau tak ingin ku pukul" Ancam Yn, menggepalkan tangan kanannya pada lelaki itu

Lelaki itu menghela napas, ikut berdiri dan saling berhadapan dengan Yn.

"Aku Park Jimin, manekin yang kau bawa dari Magic Shop semalam" Akuinya hingga membuat Yn membulatkan matanya, terkejut

"Apa?"

Seketika ingatan tentang semalam mulai berputar di kepala gadis itu.

Yn membawa manekin yang ia dapatkan dari Magic Shop ke rumahnya. Ia meletakkan manekin itu di sudut kamarnya, lalu setelahnya ia mengganti pakaiannya di kamar mandi.

Selepas keluar dari kamar mandi, Yn menatap kagum pada sosok manekin yang terlihat tampan dan lucu di waktu yang bersamaan.

"Bagaimana bisa manekin seperti ini terlihat sangat tampan. Jika ada lelaki yang setampan manekin ini, aku akan menjadikannya pacarku" Ucapnya, duduk di atas kasur sembari memandang lekat lekat si manekin

Yn pun berdiri, mendekatkan dirinya pada si manekin.

"Dia terlihat tak seperti manekin" Ia menatap lekat lekat manekinnya saat ia sadar bahwa manekin dihadapannya terlalu sempurna dibandingkan manekin biasanya

Yn tersenyum simpul, mengalunkan tangannya pada leher si manekin, setelahnya ia berjinjit lalu mendekatkan wajahnya pada wajah manekin.

Cup, ia mencium bibir manekin itu cukup lama dan setelahnya Yn berlari kecil ke arah kasurnya, membaringkan dirinya di sama dan mulai terlelap tidur.

"Tak mungkin kau..." Ucap Yn terkejut setelah mengingat apa yang ia katakan dan lakukan semalam

Lelaki yang mengaku sebagai manekin itu lalu mengangguk, tersenyum simpul pada Yn hingga membuat gadis itu menjambak rambutnya frustasi.

"Jadi kau manekin itu, Park Jimin" Sambung Yn tak menyangka, sedangkan Jimin hanya tersenyum sembari mendekatkan wajahnya pada Yn

Cup, Jimin mengecup pipi kanan Yn sekilas, membuat gadis itu semakin membulatkan matanya, terkeju.

****

Yn berlari dengan cepat menuju toko Magic Shop yang berada di depan kantor tempatnya bekerja. Sesampainya ia di sana, ia tertegun saat tak mendapati toko yang dilihatnya semalam.

"Kemana toko itu pergi?" Ucapnya, menunjuk ke tempat kosong di seberang jalan

"Apa apaan ini, bagaimana bi-- Aaaaa"

Yn terlonjak kaget saat sebuah tangan menyentuh bahunya, dan saat ia berbalik, sesosok lelaki tampan sudah berdiri di hadapannya sembari tersenyum lembut.

"Kau tak bekerja? Ini sudah waktunya kita bekerja" Ucapnya, menatap Yn dengan lembut

"Tentu saja aku akan bekerja" Sahut Yn, menatap gugup pada lelaki tampan dihadapannya

Lelaki itu pun tersenyum, mengelus kepala Yn dengan lembut.

"Kalau begitu kita sama sama saja" Ajaknya dan dibalas anggukan setuju dari Yn

Keduanya lalu pergi dari sana, namun sebelum Yn benar benar pergi, ia menoleh ke belakang lalu setelah itu menoleh ke arah lelaki di sampingnya.

"Kim Seokjin" Panggilnya, lelaki itu lalu menoleh ke arah Yn sembari tersenyum

"Iya, kenapa?" Tanya Seokjin, menatap bingung pada gadis berjalan di sampingnya

"Tidak jadi" Sahut Yn, memalingkan wajahnya dari Seokjin

Sebenarnya gadis itu tadinya ingin menanyakan pada Seokjin tentang toko Magic Shop yang semalam ia temukan di depan kantor mereka saat tengah menunggu kendaraan, namun ia urungkan saat mengingat bahwa kehadiran toko itu bagaikan sihir, bagaimana jika Seokjin menganggapnya gila?, bisa bisa Yn tak akan bisa lagi mendekati lelaki tampan itu.












Tbc

Hello readers. Author balik nih dengan book baru yang masih fresh. Awalnya author mau buat cerita ini di book BTS with Me tapi gak jadi mengingat di book itu udah cukup ramai dengan berbagai cerita halu author. Jadi buatnya book baru deh, kalian juga mintanya book yang baru kan biar chapternya lebih panjang 🤗

Karena author udah buat book baru, selesai di baca jangan lupa like dan komen ya biar author semangat lanjutinnya. Jangan lupa juga mampir ke cerita author yang lain, ada Brother In Law, Hotel Red Moon dan Rovewardz The Story Of Magic.

My Boyfriend From Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang