"trimakasih ya John sudah datang, astaga pasti pekerjaanmu sudah menunpuk, coba saja kamu tak usah datang dan-"
PLAK!
"kau ini ya, sudah bersyukur anakmu mau pulang kekampung, astagaa" omel nyonya seo.
Johnny tertawa, "tidak apa ayah, lagi pula aku sekalian refreshing bersama Mark disini" ucapnya sembari tersenyum.
"iya John, makanan yang ibu kasih jangan lupa dimakan ya? Kasih makan anakmu yang benar! Lihat pipinya tidak tembam seperti dulu" ucap nyonya Seo sembari menangkup wajah Mark.
"iya bu, tenang saja" sahut Johnny sembari tersenyum, "kalau gitu kami pergi ya" .
"hum! Hati-hati" ucap nyonya Seo sembari melambaikan tangan.
"jaga dirimu baik-baik nak" ucap tuan Seo.
Johnny dan Mark pun berjalan masuk kedalam pesawat yang sebentar lagi akan terbang.
Ya, mereka berdua tak bisa lama-lama di Chicago karena pekerjaan Johnny yang sudah sangat menumpuk, Jaehyun bahkan sudah protes dan menyuruh Johnny untuk pulang.
Walaupun Johnny adalah bosnya, tapi tetap saja dia tidak mau merepotkan Jaehyun, apa lagi kalau sampai sahabatnya protes seperti semalam, astaga rasanya telinga Johnny ingin copot mendengar ocehan Jaehyun yang makin lama makin mirip dengan Taeyong.
"dad, besok aku boleh masuk sekolah lagi kan?" tanya Mark.
Johnny menoleh lalu mengangguk, "besok bangun pagi, biar bisa berangkat bareng daddy" sahutnya sembari mengelus rambut Mark.
"kalau aku belum bangun daddy bangunkan! Jangan ditinggal" protes Mark.
Johnny terkekeh pelan, "daddy juga tiap hari membangunkanmu Mark, sampai tenggorokan daddy sakit. Tapi kamu saja yang kebo" ucapnya.
"dad aku bukan kebo astaga"
• playground •
"apa teman kakak benelan tahu lumahna?" tanya Haechan.
Winwin dan Haechan sekarang sedang menaiki sepeda menuju rumah keluarga Seo, kebetulan Winwin mempunyai teman yang tak lain adalah tetangga keluarga Seo.
"iya, rumah mereka juga dekat kok" ucap Winwin.
Tak lama kemudian mereka sampai, dan pas sekali tuan dan nyonya Seo kembali dari bandara.
"oh? Permisi, apakah kalian tuan Seo dan nyonya Seo?" tanya Winwin.
"iya, ada apa ya?" tanya tuan Seo.
Winwin dan Haechan membungkuk sebentar, "aku Winwin" ucap Winwin sembari tersenyum.
"aku, aku Haechan" ucap Haechan.
"kemarin anak tuan dan nyonya datang ke toko rotiku, dan kita juga sama-sama dari Korea, eum, apa kita boleh berkenalan dengannya?" tanya Winwin.
"ah maaf ya, Johnny dan anaknya baru saja pulang ke Korea" ucap tuan Seo.
"pulang ke Korea?" tanya Winwin lagi.
"iya, belum lama pesawatnya terbang, ah mungkin kau bisa menelfonnya" ucap nyonya Seo sembari menuliskan nomor Johnny dan memberinya kepada Winwin.
"ah, terimakasih tuan, nyonya, kalau begitu, kita permisi ya" ucap Winwin tersenyum sembari berjalan menuju sepeda.
"yah kak Malk udah ada di Kolea, kita ga bisa kesana" ucap Haechan sedih.
Winwin tersenyum, "Haechan jangan sedih ya? Coba nanti kakak cek tabungan kakak, siapa tahu cukup buat pergi ke Korea" sahutnya yang diangguki oleh Haechan.
• playground •
Mereka sampai dirumah sederhana milik Winwin, mereka berdua sekarang sedang duduk sembari melihat buku tabungan Winwin.
Wajah sedih terukir diwajah Winwin saat melihat buku tabungannya.
"belum cukup ya kak?" tanya Haechan sembari menatap Winwin.
Winwin memgangguk, "maaf ya chan, kakak ga bisa bantu lagi" ucapnya sembari menghela nafas.
Haechan tersenyum sembari memeluk Winwin, "kakak masih bisa bantu kok, kita buat tabungan baleng aja! Nanti uang jualan loti kita sisihin sedikit buat nabung" usulnya.
Winwin melepaskan pelukan Haechan, lalu menggenggam tangan anak kecil tersebut, "Haechan, kamu pinter banget" ucapnya sembari mencubit pipi Haechan.
"ih jangan cubit-cubiit" protes Haechan.
Winwin tertawa melihat wajah kesal Haechan.
"kak. Ayo buat loti untuk jualan besok!" sahut Haechan.
Winwin mengangguk, "let's go!"
Tbc
gatau mau ngetik apa lagi, padahal pendek banget ini huhu:(
gapapa biar cukup chapternya sampe 30 aowkaowk..
Next? Vote + comment
Luv u<33
