17. Sweet Kiss

2K 297 238
                                    

Hai Hello.
Apa kabarnya?
Semoga semuanya sehat selalu.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Bahagia tahu kapan waktu untuk menghampiri manusia yang ditakdirkan merasakannya."

***

Rachel menghembuskan nafasnya tidak teratur, keringat dingin sudah membasahi pelipisnya. Apalagi di tambah sosok Sehun yang kini sedang ada di hadapannya tanpa sebuah baju, membuat Rachel melihat perut kotak Sehun dengan jelas tercetak di sana di sana.

"Hun, aku rasa aku nggak bisa tahan, itu terlalu panjang," lirih Rachel susah payah.

Sehun menggeleng. "Kamu bisa, Rachel. Akan sakit di awal, tapi nanti kalau aku udah keluarin, semuanya akan baik-baik aja."

Rachel menelan ludahnya susah payah. "Kira-kira aku pincang, nggak?"

"Aku janji nggak akan buat kamu pincang. Aku berpengalaman dalam hal ini."

"Kalau kamu merasa kesakitan, cakar aja punggung aku, hm?" sambung Sehun lembut pada sosok Rachel. Membuat Rachel mau tak mau mengangguk.

Dan ketika Sehun mulai bergerak,

"Astaga, Sehun! Keluarin sekarang! Demi Tuhan, sakit banget," teriak Rachel sekeras mungkin.

"Tahan. Sedikit lagi."

"Aku nggak bisa. Keluarin sekarang!"

"Sudah keluar," ucap Sehun kesal.

Lelaki itu bangkit. "Sudah aku bilang kamu harus pakai alas kaki ke sana, lihat, kan? Kamu nginjak pecahan beling sepanjang ini? Ini hukuman kamu karena tidak mendengar pacar kamu," murka Sehun membuat Rachel mengerucutkan bibirnya.

"Salah kamu sendiri yang buang pecahan beling di sana," balas Rachel kemudian melihat kakinya yang terasa sangat nyeri karena tertusuk pecahan beling.

Hari ini adalah hari Minggu. Kampus mereka libur. Dari jauh-jauh hari, mereka sudah merencanakan untuk mengerjakan tugas bersama di apartemen milik Sehun.

Atau lebih tepatnya, lelaki itu yang memaksa Rachel datang ke apartemennya.

Itu sebabnya mengapa ia berada di sana sekarang ini.

"Ya aku refleks buang pecahan belingnya di sana," sahut Sehun kemudian mulai mengoleskan sebuah obat oles pada kaki Rachel.

"Sakit banget?" tanyanya lembut.

Rachel menggeleng. "Udah nggak. Masih sakit perasaan kamu dibanding ini."

Sehun sontak mendongak menatap Rachel. "Maksud kamu?"

"Ya, memangnya kamu nggak sedih lihat kaki aku kayak gini? Apalagi ink gara-gara kamu. Parah banget kalau kamu nggak merasa sakit hati. Toh, kamu selalu bilang sayang banget sama aku."

Sehun tertawa kecil. "Aku lebih ke merasa menyesal. Aku minta maaf," bisik Sehun dengan tatapan tenangnya yang melayang pada Rachel.

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang