16. Telettubies.

1.8K 270 116
                                    

Hai Hello.
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus.
Jangan lupa kritik dan saran.
Serta mohon ditegur apabila ada kesamaan dengan cerita orang.
Selamat membaca.
Semoga suka^^

***

"Tak apa tidak punya teman banyak, yang penting saat bersama mereka, mentalmu tidak hancur karena dilukai."

***

Membosankan.

Itu yang dirasakan oleh dua sosok perempuan yang saat ini sedang duduk berjauhan.

Chaeri dan Chiara.

Kedua sahabat karib itu masih saling mendiami satu sama lain karena perdebatan mereka tempo hari.

Mereka sama sekali tidak saling tegur, tidak saling sapa, dan tidak seperti biasanya.

Membuat orang-orang bertanya, apa yang terjadi pada mereka. Terlebih saat ini sosok yang menjadi bagian dari Chaeri dan Chiara belum hadir di kelas.

Kini mereka selalu datang sendiri-sendiri, entah itu Rachel yang datang duluan, Chaeri yang datang kedua, dan Chiara yang datang terakhir. Atau sebaliknya. Padahal biasanya mereka selalu datang bersamaan.

Sejak dua minggu yang lalu, mereka sudah jarang atau hampir tidak pernah terlihat bersama.

Jadi wajar jika rasa bosan itu melanda. Bukannya tidak punya teman selain Chaeri dan Rachel. Tapi, Chiara hanya terbiasa melalui hari-hari bersama dengan mereka berdua.

Pun Chaeri juga sama. Dunianya terasa membosankan tanpa ocehan Rachel dan kata-kata bijak dari Chiara.

Lama berperang dengan rasa bosan mereka, ponsel mereka berbunyi secara bersamaan.

"Rachel masuk rumah sakit. Gue cuma mau kasih tahu ke kalian keadaannya. Di rumah sakit 1994 Hospital nomor 04."

Pesan itu dari Sehun.

Tanpa pikir panjang Chaeri dan Chiara langsung mendirikan diri mereka dan bergegas meninggalkan kelas yang bahkan belum dimulai.

Beruntung jarak rumah sakit dengan kampus mereka tidak begitu jauh. Jadi, mereka bisa sampai di sana hanya dengan menempuh jarak selama kurang lebih dua puluh menit.

Oleh karena itu, keduanya langsung menuju di sana dengan perasaan cemas mereka.

***

"Kenapa di sini, sih? Sana ke kampus."

Sehun yang sudah sedari tadi diusir oleh Rachel terus menulikan pendengarannya.

Bagaimana bisa ia ke kampus dan meninggalkan Rachel di sana sendirian. Selain itu, perasaannya tidak akan tenang meninggalkan Rachel yang sedang sakit.

"Sehun Ivarel Nathaniel!"

"Apa, Sayang?" tanya Sehun sembari menatap Rachel.

"Sana ke kampus, ih."

"Udah aku bilang aku nggak mau. Lagian bolos hari ini nggak bakalan bikin aku nggak wisuda, kan?"

Rachel merotasikan bola matanya malas. "Sehun!"

"Iya, Sayang. Kenapa, hm?"

"Bego," sahut Rachel kesal.

Sehun yang semula tiduran di atas sofa yang ada di sana mendadak menghampiri Rachel dan langsung melemparkan kecupan ringannya tepat di pelipis perempuan itu.

"Ih, ngapain cium-cium," ujar Rachel semakin kesal.

"Gemes sama calon istri aku."

"Nih, bicara sama bantal."

Sehun tertawa kecil, kemudian merapikan helaian rambut Rachel. "Mau makan apa?"


"Makanan aku belum habis."

"Mau minum sesuatu?"

Rachel menggeleng. "Nggak. Cuma mau pulang."

Sehun tersenyum lebar, kemudian membelai lembut rambut Rachel. "Ya udah, sehat dulu baru pulang."

"Aku udah sehat. Lagian nggak ada yang sakit."

Mendengar hal tersebut membuat Sehun langsung memeluk Rachel. "Badan kamu masih panas."

"Hun, mau ngecek suhu doang harus peluk?"

Sehun mengangguk. "Supaya lebih akurat."

"Itu namanya modus."

Sehun lagi dan lagi terkekeh. Ia terus memeluk Rachel dan sesekali menciumi puncak kepala perempuan itu sayang.

"Cepat sembuh, Amanda Rachelia Mylove."

"Withlove, ih!"

"Mylove."

"Dasar cowok."

Sehun melepaskan pelukannya dari Rachel, lelaki itu menatap Rachel dengan tatapan tenangnya. "Ini kali pertama aku jagain cewek di rumah sakit."

Rachel mengernyitkan kedua alisnya. "Bohong."

"Serius. Aku nggak pernah jagain cewek. Mama aku aja nggak aku jagain. Cuma kamu yang bisa bikin aku kayak gini."

"Kenapa aku?"

Sehun mengangkat bahunya. "Aku nggak bisa ninggalin kamu. Mau terus jagain kamu. Nggak tega juga sama kamu."

"Beneran?"

Lelaki itu mengangguk. "Iya, beneran."

Rachel tersenyum kecil. "Tau ah, bego."

"Dibilangin juga nggak percaya," sahut Sehun kembali memeluk Rachel.

Rachel memang tidak membalas pelukan Sehun. Tapi, dirinya juga tidak menghindari Sehun atau menjauhkan Sehun darinya.

Hingga pelukan mereka langsung terlepas begitu saja saat pintu ruang rawat Rachel langsung terbuka begitu saja.

"Astaga, kalian berdua ganggu aja!" ujar Sehun tidak terima ketika Chaeri dan Chiara langsung menerobos masuk ke dalam ruangan Rachel.

Namun, rasa kesal yang ia rasakan tidak membuatnya marah kepada dua perempuan yang merupakan sahabat dekat dari kekasihnya itu.

Dirinya langsung keluar begitu saja, meninggalkan mereka bertiga di sana. Ia tahu bahwa mereka bertiga butuh ruang untuk bicara.

"Ngapain di sini?" tanya Rachel sembari memperhatikan Chaeri dan Chiara secara bergantian.

"Bego!" ujar Chaeri kemudian berjalan menghampiri Rachel dan langsung memeluk perempuan itu.

Chiara pun sama, perempuan itu langsung memeluk Rachel.

Sehun yang diam-diam melihat mereka dari celah pintu tersenyum tipis. "Gue jadi ingat Teletubbies."

***
B e r s a m b u n g

Mau di posisi Rachel sumpahhhh.
Tapi, setiap aku sakit, yang jagain emang cowok. Tapi cmn temen, bukan pcr. Hahaha.

Yuk join.
Jangan lupa follow akun qoutesku @chocoquotes__

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang