55. calon mantu?

Mulai dari awal
                                    

"ekhem, Cha samperin gih. Sekalian gue mau pamit dulu, Deron dah didepan" lanjut Nazwa kemudian pamit pergi.

Sementara Gerald sedang menikmati kopi hangatnya dibalkon sambil memandangi langit pagi hari. Ia memfoto langit itu dan mengirimkan ke Navisha.

'lihat matahari saja cemburu mau muncul, karena melihat senyummu'

asekkk bang Gerald

Ia menutup handphone nya dan memikirkan beberapa kejadian yang sudah berlalu. Mulai berantem dengan pacar sendiri, war, Marvin dipenjara lagi, dan mama Deron meninggal. Jujur semua kejadian itu sangat menyayat hatinya.

Tapi yang lalu biar lah berlalu. Tidak ada war lagi berarti Calvert sudah aman dan jabatannya pun segera lengser karena naik kelas 12. Jabatan Calvert seperti ekstrakulikuler, akan berganti saat kelas 12.

Tidak menyangka Gerald sudah 1 tahun lebih memimpin geng ternama, yang jatuh bangkit terus bersama. Ia akan mengenang semua itu sampai tua nanti. Sekarang dirinya akan fokus pada keluarga, sahabat, sekolah, dan Navisha.

Derum motor cowok terdengar dari bawah membuat lamunan Gerald seketika buyar. Ia menengok, ada seorang lelaki dengan motor dan helm baru didepan rumahnya. Saat membuka helm, ternyata itu adalah Deron.

"Woii anjimmm motor baru lagi?!" teriak Gerald dari atas

"Heh, iya nih mau sombong dulu. Kenalin mili kesayangan gue" seru Deron dengan muka songongnya

"Wah kurang ajar lo! CC berapa tuh, berani ga lawan motor gue"

"Ya berani lah, eh Nazwa mana?"

"Dikamarnya"

"Panggilin dong"

"Ogah!"

"Pelit lu!"

Tiba - tiba dari belakang Gerald ada yang menutupi matanya dengan kedua tangan. Gerald sedikit kaget, "mah mama ngapain si?" tanyanya.Lalu tangan itu turun merangkul Gerald.

lelaki itu menoleh mendapati pacarnya yang sedang cemberut, "eh sayangku kesini sama siapa? makanya kok ga bales chat" ujarnya mencubit pipi Navisha kecil.

"Habisnya aku bosen dirumah, yaudah aku kesini sendiri"

Navisha duduk disamping Gerald dan bersandar dibahunya. "Aku tadi ngirim sesuatu, coba deh dibuka"

Navisha membuka handphone nya dan melihat pesan yang dikirim pacarnya. Ia tersipu malu membacanya, tidak biasanya Gerald seperti ini. Pagi - pagi lagii.

"Ah bisa aja kamu" ujar Navisha salting dan menabok pipi pacarnya.

"Kok ditabok sih by, sakit tau" adu Gerald mengencrutkan bibinya pura - pura ngambek.

"gausah sok imut, main yuk Rald"

"Kemana?"

"Kemana aja asalkan berdua"

anjim iri authornya

Kemudian Gerald mengangguk dan pergi mandi. Navisha melihat - lihat isi kamar pacarnya, sangat - sangat rapi tidak seperti kamar cowok biasanya yang seperti sarang setan.

Eh nyamuk wkwk

Navisha melihat beberapa bingkai foto yang berisi foto keluarga Gerald, keluarga besar Gerald, Calvert yang berpuluh - puluh orang, dirinya dengan Gerald, Nazwa dengan Gerald...

Alaric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang