27. Alasan, terimakasih

26.4K 1.8K 12
                                    

Hay gais welkombek tu mai story, wkwk alay bgt sih. Gimana kabar kalian? sehatkah? galaukah? Atau hatinya sedang rapuh? Duh duh bucin nyaa.

Kali ini ceritanya bikin sakit hati bagi anggota Calvert. Gimana ya ceritanya? Cuzz aja yuk.

Eitss jangan lupa vote, comment, dan follow wattpad aku yak!

***

Gerald bersama yang lain, diam - diam mendekati rumah tersebut. Pas sekali senior yang tak asing bagi mereka keluar dari rumah itu. Gerald langsung menyuruh Atha dan Bima mengejar Tiara yang belum jauh dari pandangan mereka. Kemudian Gerald, Diar, dan Dino segera masuk kerumah itu dengan tergesa - gesa.

Navisha sudah selesai dengan perkelahiannya. Marvin jatuh pingsan karenanya. Entah tangannya itu sekuat apa, bisa membuat ketua geng terkulai lemas. Dia terkejut saat Gerald tiba - tiba masuk. Gerald pun sama terkejutnya melihat Navisha yang berdiri seperti menantang musuhnya dan beberapa anak Andalas yang tidak sadarkan diri. Sempat terjadi eye contact beberapa menit, lalu Gerald memeluk Navisha sangat erat.

Lagi - lagi Navisha terkejut dengan perlakuan Gerald. Dino, Diar, dan Andini hanya diam saja tidak mau ikut campur. Sang Baginda Calvert itu memeluk calon pacarnya tanpa suara. Dalam hatinya lega Navisha selamat dari penculikan.

"emm Rald, lo kenapa sih?" tanya Navisha pelan tanpa membalas pelukan itu.

"Gapapa, kangen" kekeh Gerald tidak merubah posisinya

"Ga jelas banget"

"Gue gatau lagi perasaan gue pas denger lo dikepung anak Andalas. Maafin gue ya cha, semenjak lo deket sama gue, lo jadi banyak ikut campur perkelahian. Maaf cha, jujur gue khawatir sama lo" ucap sang Ketua dengan nada yang terdengar khawatir. Navisha tersenyum kecil dan membalas pelukan itu, "Rald, ini bukan salah lo kok. Jadi tenang aja ya, lagian lo udah liat sendiri kan, gue bukan orang lemah yang harus dikhawatirin"

"Lain kali kalo mau pergi, harus sama gue ya"

"Iya iya, tapi ada saatnya juga gue harus mandiri dalam hidup. Gue selalu berprinsip ga mau merepotkan orang lain"

Setelah itu, suara dobrakan pintu mengagetkan seisi rumah kosong itu. Gerald dan Navisha melepaskan pelukan dramatisirnya. Ternyata Leon datang dengan wajah panik ditambah bantalnya, haha mungkin karena bangun tidur kali ya?

Dia melihat kekasihnya yang dari tadi diam dipojokkan, langsung menghampiri dan memeluknya. "Beb kamu gapapa kan?" tanyanya khawatir.

"gapapa kok, Navisha yang nyelametin aku tadi"

"Ohh gitu, mentang - mentang udah ada pacar adiknya ga ditanyain dulu?" ketus Navisha sok sok an cemburu. Leon melepaskan pelukannya dan menatap Navisha.

"Lo ga inget waktu perang kemarin yang lo perhatiin siapa?"

"Ceritanya balas dendam?"

"Gue juga bisa! Yuk beb kita cari makan"

"Bentar bang, anda belum tau siapa dalangnya kan?" cegah Diar sebelum Leon beranjak pergi.

"Lah ini kan, anak Andalas?"

Semuanya menggeleng kuat. Bertepatan dengan itu ada suara cewek meringis dibawa oleh Atha dan Bima, siapa lagi kalo bukan Tiara.

"Pas banget Bang, nih dia dalangnya" tunjuk Atha sembari mencekal kedua tangan senior kurang ajar itu dibalik badannya.

Alaric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang