11. nyebelin

46.2K 3.5K 90
                                    

sok sangar taunya juga penakut!

Jangan lupa vote dan comment temann!!!

Selamat membaca!!

***

Navisha berdecak, "iya - iya. Sebagai gantinya karna lo udah jailin gue dua kali, lo harus anterin gue pulang!" pintanya menaik - naikkan kedua alis. Gerald memutar bola matanya malas, "ga bisa! Gue ga ada waktu"

Navisha memajukan bibir bawahnya, "jadi lo biarin gue pulang sendiri, padahal kakak gue tadi nyuruh pulang sama lo" ceplosnya tidak sadar.

"Kakak? Kenal gue?" tanya Gerald menautkan alisnya heran.

Aduh!

Navisha menepuk jidatnya pelan, "maksudnya kakak gue nyuruh pulang bareng temen gitu" ucapnya sedikit berbohong.

"Lah emang gue mau temenan sama lo?"

"Ah ribet tau ga sih! Yaudah kalo gamau gue pulang sendiri!" Kesal Navisha menghentakkan kakinya lalu pergi.

Gerald berlari cepat mengambil kunci mobil Dino, "No pinjem mobil, nganterin nenek lampir" ujarnya menyusul Navisha yang berjalan menjauhi basecamp. Dengan cepat dia menarik tangan Navisha kembali ke mobil Dino. Navisha tidak memberontak sama sekali, daripada Gerald berubah pikiran mending dia diam saja.

Setelah keduanya masuk dalam mobil, Gerald melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak ada yang dibicarakan, hening. Gerald merasa jantungnya berdegup lebih kencang saat berduaan saja dengan Navisha.

"Lo ada hubungan apa sih sama bang Leon?" tanya Gerald memecahkan keheningan dan alibi untuk mengetahui kebenaran cewek disampingnya ini dengam si psikopat.

Ngapain tanya - tanya sih!

"Kok lo kepo?"

"yaa cuma nyari bahan pembicaraan"

"Kaya ga ada yang lain aja!" ketus Navisha. Ia masih tidak mau memberitahu Gerald, agar dia tau sendiri. Keduanya kembali diam.

Gerald melihat kearah sekitar, wilayah perumahan megah yang tidak asing dimata dan pikirannya. Apa benar ini daerah rumah Navisha atau rumah temannya?. Tapi daritadi Navisha mengarahkan jalannya sangat hafal. Dan....

Ini daerah rumah Leon!

DAN BERENTI DIDEPAN RUMAH LEON!

Gerald semakin bingung. Navisha keluardari mobil, Gerald juga ikut keluar. "Ini rumah lo?" tanyanya menunjuk gedung putih yang berdiri megah dan kokoh itu.

"Bukan, ini rumah satpam gue! Ya iya lah rumah gue gimana sih?!"

"Kenapa? Mau masuk? Ga boleh!" lanjutnya menolak mentah - mentah kedatangan Gerald, padahal Gerald saja tidak ingin masuk.

"Bego lo, gue juga gamau kali! cuma ga asing aja. Yaudah gue balik. gausah ganggu gue, cari masalah sama gue, apalagi minta bantuan gue! ogah!" kata Gerald dengan nada sedikit ngajak ribut. "Eleh, gue juga terpaksa kali minta bantuan lo. Lagian yang cari gara - gara kan lo bukan gue, jadi lo ga usah ganggu gue lagi!"

Gerald menghela nafasnya kasar kemudian masuk ke mobil lagi. Ia melajukan mobil begitu cepat, padahal Navisha belum sempat mengucapkan terimakasih.

Navisha masuk kerumah, ia melihat mobil Leon sudah terparkir digarasi belakang. Berarti si psikopat itu membohonginya untuk kesekian kali. Dengan langkah terburu - buru dia menghampiri kakaknya yang tengah duduk santai diruang tengah.

Alaric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang