*****

“Kayla.” panggil Ray pada Kayla yang sedang asik membaca novelnya dipagi hari ini.

“Hmmmm.”

“Gue minta maaf ya.” Kayla melihat ke arah Ray dengan tatapan heran.

“Untuk?”tanya Kayla.

“Kekalahan gue kemaren, karena gue lo jadi makin terjebak.” ujar Ray penuh penyesalan.

Kayla menghela napasnya lalu tersenyum tipis “Bukan salah lo kok, harusnya gue yang makasih sama lo karena lo udah belain gue. Gk usah dibahas lagi deh kejadian itu.”Ray mengangguk mengiakan.

“Gimana nanti gue traktir lo aja, ya hitung-hitung permintaan maaf gue ke lo” tawar Ray.

“Boleh.” jawab Kayla.

“Kay, ada yang nyariin lo tu diluar.” ujar salah satu teman sekelas Kayla.

'Nyariin gue, siapa tumben amat.’ batin Kayla. Kayla menuju ke depan pintu kelasnya melihat orang yang sedang mencarinya itu.

Kenan berdiri di depan pintu kelas Kayla dengan satu tangan ia masukkan ke dalam saku celana yang ia gunakan. ‘Kak Kenan yang nyariin, mau ngapain lagi sih?’ tanya Kayla pada dirinya sendiri.

“Kenapa?” Kayla bertanya pada Kenan.

“Gue punya kerjaan untuk lo.” jawab Kenan yang sama sekali tak dimengerti Kayla, kapan Kayla meminta pekerjaan pada Kenan.

“Ikut sama gue cepet!” Kayla mengikuti langkah kenan menuju suatu ruangan.

Kayla semakin tak mengerti ketika mereka sampai pada ruang basket.

“Kenapa ke sini?” tanya Kayla. Kenan membuka pintu ruangan tersebut dengan kunci yang ia bawa, terlihat jika rungan itu sangat berantakan. Kayla semakin tak mengerti apa yang akan Kenan lakukan.

“Masuk!” Kayla menyusul kenan yang sudah terlebih dahulu masuk ke ruangan tersebut.

Kenan memberikan kayla sapu dan juga kotak sampah. “Kok dikasih ke gue?” tanya Kayla.

“Beresin cepet!” Kenan menyuruh Kayla membersihkan ruangan tersebut.

“Kenapa gue?”Kayla kembali bertanya.

“Lo nggak inget tantangan kemarin gue pemenangnya dan sebagai gantinya lo harus lakuin semua perintah gue.” Kayla menatap Kenan tak percaya bagaimana bisa ia menjadi sekejam ini.

“Lo gila ya?!” protes Kayla.

“Nggak usah banyak protes, cepet lakuin pekerjaan lo itu karena masih banyak pekerjaan lain yang menanti lo.” Kenan duduk di salah satu kursi melihat Kayla yang sedang membersihkan setiap debu yang ada diruangan tersebut.

Sebenarnya ruangan ini tak biasa nya kotor seperti ini hanya saja kemarin setelah Kenan memenagkan tantangan tersebut ia dan kawan-kawannya memutuskan merayakannya di ruangan ini yang notabeen-nya markas mereka sebagai tim basket.

“Huh, akhirnya selesai.” ujar Kayla setelah ia selesai membereskan ruangan tersebut.

“Kata siapa selesai, liat tu masih kotor.” tunjuk Kenan pada bagian lantai yang terlihat bercak sepatu.

Kayla tau ulah siapa itu, pasti Kenan yang sengaja mengotorinya kembali karena Kayla yakin ia sudah membersihkan bagian itu. Tak ingin berdebat kayla kembali membersihkan tempat yang diarahkan Kenan. Terlihat peluh diwajah Kayla setelah membereskan semua ruangan tersebut.

“Plis jangan uji kesabaran gue, sekarang gue mohon biarin gue ke kelas sebelum pelajaran dimulai.” mohon Kayla pada Kenan yang terlihat acuh tak acuh.

“Oke lo boleh ke kelas tapi inget gue bakalan terus nyiksa lo.”entah itu sebuah ancaman atau apa Kayla tak menhiraukannya dan segera berlari menuju kelas nya yang lumayan jauh dari rungan basket ini.

Kayla kembali ke kelas nya dengan tergesa-gesa untung saja belum ada guru yang sampai jadi Kayla tak akan mendapatkan hukuman.

“Lo dari mana Kay?” tanya Raina yang kini kembali duduk sebangku bersama Kayla, sedangkan Ray ia duduk di belakang Kayla tempat dimana kemarin Raina singgahi.

“Gue nggak abis pikir sama tu orang, pagi pagi udah nyuruh gue untuk bersihin ruang basket mana kotornya nauzubilah.” Ray mendengar apa yang Kayla katakan, ia merasa bersalah karena bagaimana pun ini adalah ulahnya ya walaupun kenan tetap akan menyiksa Kayla nantinya tapi ia tetap tak bisa melakukan banyak untuk membantu Kayla.

“Lo sabar aja ya, kalo lo butuh bantuan bisa kabarin gue aja kok gue pasti siap bantu.” ujar Raina.

Thanks ya.”

“Apaan sih lo kaya sama siapa aja.” ujar Raina.

Setelah bel istirahat berbunyi Kayla sama sekali tak beranjak dari tempat duduknya, ia hanya ingin beristirahat sejenak karena jujur Kayla sangat lelah membersihkan runang basket tadi pagi.

Brak

Kayla tersentak ketika ada yang menggebrak mejanya dan menganggu istirahatnya. Kayla mendongakkan kepalanya melihat siapa yang melakukan hal yang tidak berfaedah itu.

Dan ternyata.......


Tbc.

Gimana ni
Kalian setuju Kayla sama siapa?

Kenan?

Ray?

Jangan lupa comment ya

Your Presence_ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن