12

4.8K 490 48
                                    

Sudah 5 hari Changkyun tidak keluar rumah. Ia menuruti perintah Jooheon yang melarangnya.

Lagi pula Jooheon akan pulang lebih awal dan menemaninya di malam hari. Dan pagi harinya ia akan disambut dengan senyuman Jooheon yang sangat manis.

Ia sempat berpikir apakah keadaan rumah tangganya sudah membaik? Ditambah lagi, Jooheon sudah tidak pernah membawa perempuan ke apartemennya.

Tentu saja Changkyun belum bisa mempercayainya seratus persen. Tidak ada yang menjamin suaminya itu benar-benar sudah tidak ada hubungan dengan mereka.

Jika hari-hari sebelumnya Changkyun menuruti titah sang suami, berbeda untuk hari ini. Ia melanggarnya. Hanya diam di apartemen sendirian sangatlah bosan. Changkyun butuh suasana baru.





Changkyun mengendarai mobilnya dengan santai. Ia menuju restoran bundanya.

"bunda ada?" tanyanya pada salah satu pekerja di sana.

"bunda ada di ruangannya" jawab pekerja itu.

Semua pekerja disana memang menyebut nyonya Im dengan sebutan bunda. Ia sendiri yang memintanya agar lebih terasa dekat dengan satu sama lain.

Changkyun mengangguk "tolong panggilin. Gue duduk di tempat biasa"

Seperti itulah Changkyun. Ia tidak segan-segan berbicara informal kepada orang yang lebih tua darinya. Kecuali jika ia ada alasan lain.

Tempat biasa yang dimaksud Changkyun adalah kursi pojok belakang. Tidak ada alasan khusus ia menyukai duduk di sana. Ia hanya terlalu sering duduk di kursi itu.

Matanya tidak henti-henti menelusuri setiap ceruk restoran. Ada sedikit perubahan memang dan ia baru menyadarinya setelah melihat bingkai photo lama yang sengaja ditempel di mading kaca tepat di sebrangnya.

Keadaan restoran bundanya saat ini masih sepi pengunjung karena Jam masih menunjuk pukul 5 sore. Dan akan ramai kembali pada malam hari.

Tanpa sengaja, matanya menangkap dua sosok manusia yang tidak asing baginya di sebrang jalan.

"ckck dia ngelarang gue keluar biar bisa jalan sama perempuan itu?" gelengnya maklum.

Iya, maklum. Karena Changkyun sudah terbiasa akan hal ini.

Terbiasa bukan berarti ia tidak merasa sakit hati. Ingat itu!

Ia tetap memperhatikan dua orang di seberang sana. Bersyukurlah ia karena rastoran bundanya menggunakan kaca sebagai dinding.

Selama ia tinggal dengan Jooheon, ia cukup mengenal Jooheon lebih banyak.

Salah satunya adalah Jooheon mengencani 9 wanita berbeda. Dan selama itu pula Jooheon tidak pernah terlihat membawa wanita 'asing' lagi untuk Changkyun. Atau Changkyunnya saja yang tidak tahu?

"Changkyun"

Merasa terpanggil, Changkyun mengalihkan pandangannya dari dua sejoli yang sedang bermesraan.

"bunda" balasnya sambil memeluk.

"kamu mau makan? Bilang saja, nanti bunda yang buat" ujar nyonya Im setelah melepas pelukannya.

Changkyun menggeleng sebagai jawaban.

"bunda, aku butuh bantuan Jaeseong hyung." tanpa basa basi, Changkyun mengujarkan niatnya.

"untuk apa? Apa kamu ada masalah?" tanya nyonya Im.

Jaeseong atau lebih tepatnya Nam Jaeseong adalah salah satu orang kepercayaan keluarga Im.

Jarak usia antara Changkyun dan Jaeseong tidak terlalu jauh membuat keduanya sudah seperti kakak beradik jika melihatnya untuk pertama kali.

Tapi karena status yang berbeda, Jaeseong tetap diperintahkan sebagai pengawal pribadi Changkyun sejak kecil hingga beranjak dewasa. Sebelum menikah dengan Jooheon tentunya.

I'm Not A Gay •Jookyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang