2

7.9K 636 46
                                    

Ucapan tidak dapat ditarik dan tindakan yang sudah terlewat tidak dapat diubah. Kepasrahan adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan ataupun mengakhiri semua masalah.

Disinilah mereka mengadakan acara yang ditemakan 'makan keluarga' antara keluarga Im dan Lee.

Rumah ahh tidak mansion megah milik keluarga Lee seakan memberi tahu semua orang bahwa mereka adalah keluarga yang sangat kaya raya.

Kepribadian 'rendah hati' menjadi sebutan keluarga Lee dikalangan pengusaha lainnya. Termasuk dengan keluarga Im.

"gimana dengan mu Joo?" suara tuan Lee membuka puncak acara. Yaitu, membicarakan pernikahan antara putra mereka.

"ahh aku setuju"

"Changkyun?"

Yang dipanggil hanya menganggukkan. Sejujurnya, ia masih tidak bisa menerima perjodohan ini.

Nyonya Im menyenggol lengan anaknya "jawab yang benar"

"Changkyun setuju" jawabnya pelan.

"syukurlah. Pernikahan akan diadakan lusa ka-"

"apa?!" Changkyun meninggikan intonasinya tanpa sadar.

"Changkyun!"

"maaf kalau saya lancang. Tapi, bukankah itu terlalu cepat? Saya saja tidak mengenal dia" ucap Changkyun kesal.

"kamu bisa berkenalan dengan Jooheon seesudah nikah sayang" ucap nyonya Lee lembut.

"tapi-"

"aku akan membicarakannya dengan Changkyun" Dengan cepat, Jooheon memotong ucapan Changkyun sebelum bocah itu mengatakan hal-hal aneh lainnya.

Jooheon menarik tangan Changkyun dan membawanya ke taman belakang mansion keluarga Lee.

"lepas!" Changkyun menghentak kasar tangan Jooheon.

Jooheon memutar matanya malas dengan sikap kekanakan Changkyun.

"lu bisa gak sih bersikap sopan di depan mereka?"

"cuma bilang 'iya' apa susahnya?!" Jooheon menekan semua kata yang terucap dari bibirnya.

Changkyun memincingkan matanya tidak suka. Seharusnya ia yang marah. Lihat pergelangan tangannya sudah memerah karena ditarik erat oleh Jooheon.

"oh! Gue bilang gini bukan karena gue emang mau dijodohin sama lo! Jadi jangan berharap lebih"

"cih asal lu tau, gue gak berharap dan gak pernah berharap!"

Sret

"aakh"

Jooheon menekan leher Changkyun. Ia tidak suka dengan jawaban Changkyun yang seakan meremehkan dirinya.

"seharusnya lo berterimakasih sama gue. Kalau gak, mungkin lo dan keluarga lo, bakal hidup miskin" bisiknya.

"l-lepas" Changkyun berusaha menarik tangan Jooheon dilehernya.

Jooheon semakin menekan jari jemarinya dan melepasnya ketika tubuh yang lebih kecil mulai melemas.

"turutin kata-kata mereka. Dan semua selesai" ucapnya sebelum duduk di kursi panjang yang memang sudah disediakan disana.

Changkyun meraup napas brutal. Paru-parunya seakan memberontak karena kurangnya pasokan oksigen yang masuk.

















"Changkyun!"

"eoh wae?"

"apa yang lagi lo pikirin?" Hyungwon yang kesal hanya mendengus melihat bocah didepannya hanya diam.

"gue putus sama Sera"

"tadi lo udah cerita sat" Kihyun memukul punggung Changkyun kencang.

Bukannya apa, sedari tadi Changkyun menceritakan hal yang sama berulang kali.

"hehe gue lupa" kekehnya tanpa bersalah.

"hyung"

"hmm" Kihyun hanya bergumam karena mulutnya penuh dengan makanan.

"gue dijodohin"

"uhukk uhuk" Kihyun meraba-raba meja yang ada di hadapannya sambil menutup mata. Ia terlalu kaget dengan ucapan Changkyun dan tanpa sadar, ia menelan bakso pedas yang masih utuh.

"udah gue bilang kalo makan pelan-pelan" Hyungwon yang berada di hadapan mereka langsung menyodorkan segelas air.

"serius lo dijodohin? Sama siapa?" Kihyun yang sudah mendingan pun langsung menanyakannya.

"gak tau, lupa. Tapi dia laki-laki" jawab Changkyun lesu.

"lesu banget. Emang kenapa kalo dia laki?"

"kalian kan tau kalo gue bukan gay"

"halah taiii, ini si memble aja kepincut ama Wonho" cicit Kihyun.

"ish bukan gitu" Changkyun langsung beranjak dari duduknya. Ia ingin pulang karena besok adalah acara pernikahannya.

"kenapa tuh bocah?" tanya Hyungwon yang hanya mekihat kepergian Changkyun.

Ting

'besok dateng ke alamat xxxx gue nikah disana'

"hehhhhh kawinnya besok?!"


TBC

I'm Not A Gay •Jookyun✔Where stories live. Discover now