1

16.1K 771 12
                                    

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya hidup susah. Mereka ingin kebutuhan sang anak terjamin.

Kebutuhan primer maupun sekunder. Keduanya penting bukan?

Ditambah lagi dengan keuntungan yang mereka dapat. Uang, harta, kuasa, dan jabatan. Apa lagi yang paling penting dari itu semua?

Tapi, apakah mereka memikirkan bagaimana perasaan sang anak? Tentu saja itu akan dinomor duakan.

Yaa seperti itulah yang anak lelaki tampan ini pikirkan. Setidaknya untuk sekarang.

"bun! Aku laki-laki dan dia juga. Aku masih normal"

Apa lagi dijodohkan dengan sesama jenis. Apa yang ada di pikiran kedua orang tuanya?

Tentu saja 'masa depan anaknya'

"Changkyun!"

"cukup! Aku menolak perjodohan ini!"

Brak













"oppa!"

"hah? A-ah maaf Sera. Tadi kamu bilang apa?"

Sera, perempuan yang duduk tenang di hadapan Changkyun hanya menghela napas.

"oppa,,,, ada masalah?" tanyanya Khawtir.

Bagaimana tidak, sedari tadi Changkyun yang sudah menjadi kekasihnya lebih dari satu tahun sama sekali tidak fokus.

"hmm gak ada. Cuma masalah kecil" senyum Changkyun sebelum ia melanjutkan ucapannya.

"Sera-ah"

"hmm?"

"kau mencintai oppa kan?"

"tentu saja, oppa tidak percaya sama Sera?" Sera mengerutkan kedua alisnya. Ia berpura-pura merajuk.

"bukan, bukan, maksud oppa jika salah satu di antara kita dijodohkan, apa yang akan kamu lakukan?"

Cukup lama Sera terdiam. Ia memikirkan kata-kata yang pas untuk ia katakan pada kekasihnya.

"maaf,,, kayaknya Sera bakal nerima perjodohan itu. Yaa walaupun harus melepas oppa" ucapnya ragu.

Changkyun yang mendengar hanya bisa terdiam kaku. Apakah kekasihnya tidak cinta dengannya? Apakah ia bisa merelakannya begitu saja? Apakah di sini hanya Changkyun yang ingin mempertahankan perjalanan kisah mereka?

"Sera gak mau ngeliat papa sama mama kecewa lagi kayak dulu"

Changkyun tahu. Dulu, Sera adalah anak yang tidak bisa diatur. Ia sering mendapat masalah dimana saja. Bahkan kedua orang tuanya sudah sangat lelah mengurus anak tunggalnya ini.

Lalu, siapa yang mengubahnya seperti sekarang?

Tentu saja Changkyun. Dalam waktu setahun, ia bisa merubah Sera menjadi gadis yang lebih baik. Sangat singkat memang. Tapi itulah kenyataannya.

Changkyun memproses kata-kata yang Sera ucapkan.

Changkyun tau keadaan ekonomi keluarganya memang sedang diujung tanduk. Ayahnya tertipu dengan salah satu kliennya dan tempat makan yang bundanya pegang sudah mulai sepi pengunjung.

Keluarga Changkyun miskin?

Tidak

Mereka keluarga terpandang. Hanya saja keberuntungan sedang tidak berpihak pada mereka sekarang.

Jika dipikir-pikir, apa yang sudah Changkyun lakukan untuk menyenangkan kedua orang tuanya? Umurnya yang masih menginjak 19 tahun itu belum bisa melakukan apapun.

"hehe tenang saja oppa, Sera yakin Sera gak akan kemana-mana dan selalu ada di sisi oppa" Sera tersenyum cerah. Berbeda dengan Changkyun yang menatap kosong ke arahnya.

"o-oppa"

Merasa tidak ada respon dari kekasihnya membuat dirinya was-was. Ia merutuki pemikiran dangkalnya yang bisa saja mengubah takdir mereka.

Srett

"oppa, kamu mau kemana?" panggil Sera yang melihat Changkyun berdiri dari duduknya.

Changkyun menatap kekasihnya dan tersenyum lembut.

"seperti yang kamu katakan. Oppa akan pergi" ucap Changkyun sayu.

"o-oppa dijodohkan?" tanya Sera takut.

Changkyun tersenyum. Ia mulai mendekatkan tubuhnya pada Sera yang masih duduk anteng di depannya

Cup

Ia mendaratkan bibirnya di bibir sang kekasih yang akan merubah setatusnya menjadi 'mantannya'.

Sera terdiam. Entah sejak kapan tetesan air mata mulai membasahi pipinya.

Changkyun melepas ciumannya dan menatap lekat sang kekasih. Mengamatinya dari dekat adalah kata yang tidak akan pernah terwujud lagi nantinya.

"maaf" Changkyun mulai beranjak dari sana. Meninggalkan sang kekasih yang sudah dibanjiri oleh linangan air mata.

"oppa!"

Sera berlari mengejar Changkyun yang belum terlalu jauh dari penglihatannya.

Pluk

"oppa..."

Sera melingkarkan tangannya di perut Changkyun. Terisak pelan, menadakan jika ia terlalu sakit untuk menerima keadaan.

'back hug'

Cukup lama mereka terdiam sebelum Changkyun membalik badannya dan kembali memeluk sang pujaan hati untuk terakhir kalinya.

"maafkan oppa Sera-ah" Changkyun mencium puncuk kepala Sera.

"kajja, oppa antar pulang"

Dan Sera hanya mengangguk di dekapan Changkyun yang masih asik mengelus punggungnya.


















Ceklek

"Changkyun-ah" Nyonya Im langsung berlari menghampiri anak satu satunya itu. Ia memeluk erat tubuh yang lebih tinggi darinya.

"kamu dari mana aja sayang?" tanyanya khawatir.

Pasalnya, Changkyun tidak mengabari orang rumah sehabis pergi tadi pagi. Dan sekarang waktu sudah menunjuk jam 10 malam.

"aku terima perjodohan itu" jawab Changkyun lemas.

"kyun-ah" panggil nyonya Im khawatir.

Changkyun tidak menjawab. Ia langsung pergi menuju kamarnya. Tubuh dan hatinya terlalu lelah untuk membahas masalah yang muncul hari ini.




TBC

I'm Not A Gay •Jookyun✔Where stories live. Discover now