9

5.4K 511 34
                                    


"Changkyun!"

Tiba-tiba, seorang lelaki tampan mengintrupsi manusia yang masih tertidur. Ia bahkan sudah berdiri tegak di depannya yang masih menutup mata.

"hmm, wae?" Changkyun menjawab dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Ia bergerak dan merubah posisi menghadap ke tembok. Sedikit susah memang tapi itu lebih baik daripada harus menatap orang yang membuatnya seperti ini.

"udah pagi"

"gue tau" jawabnya pelan sambil mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya.

Jooheon yang tidak puas dengan jawaban Changkyun mendengus tidak suka.

"maaf"

Changkyun mengangguk tanpa mengubah posisinya. Setelah suara dentuman pintu terdengar, Changkyun berbalik dan menatap pintu itu dengan sendu.







•~•~•











Suasana canggung memenuhi kediaman pemuda bermarga Lee. Pemuda itu hanya duduk disalah satu kursi makan, memperhatikan pemuda lainnya yang sedang berkutik dengan peralatan masaknya.

Pemuda yang tak lain adalah Lee Jooheon, anak dari salah satu pengusaha kaya raya dari negeri gingseng tersebut menyadari jika pergerakan pemuda yang berada di depannya tidak secepat biasanya dan ia tahu apa penyebab pemuda tersebut a.k.a Changkyun seperti saat ini.

Jooheon tidak melepas pandangannya dari Changkyun. Hingga yang lebih muda sudah duduk di depannya pun, ia tidak ingin mengalihkan perhatiannya.

Biasanya Changkyun akan menyodorkan sepiring nasi dan menawarkan ini dan itu padanya. Tapi untuk hari ini, ia harus menelan pil pahit ketika Changkyun langsung melahap makanannya tanpa berucap ataupun menunggu dirinya.

Ia masih memperhatikan Changkyun yang kesulitan untuk memasukan makanan kedalam mulutnya. Karena di kedua sudut bibirnya, terdapat goresan luka yang cukup panjang.

Hingga acara sarapan pagi terlampau siang itu selesai, tidak ada obrolan apapun dari keduanya.

Jooheon beranjak dari sana. Memakai jas hitamnya dan pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Changkyun yang masih sibuk membereskan bekas makan keduanya.

Changkyun yang mendengar dentuman pintu langsung mengehembuskan napasnya pelan.

"what's wrong with me?" ucapnya sambil memegang dada kirinya.

Ting nong ting nong

Suara bel yang terdengar gusar mengalihkan perhatian Changkyun. Ia langsung berjalan terburu-buru untuk membuka pintu setelah ia tahu jika pelaku pemencet adalah Minhyuk.

"lo gapapa?"

Setelah pintu terbuka, Minhyuk- sang pelaku yang membuat keributan dipagi hari membolak balik tubuh Changkyun hingga sang korban mengehela napas malas.

"hyung kesini cuma mau nanya itu?" tanya Changkyun sambil mengangkat satu alisnya.

Minhyuk menghentikan aksinya. Ia menepuk jidatnya. "gue bawa ini" Minhyuk menyodorkan secarik kertas undangan pada Changkyun.

Changkyun menerima kertas undangan tersebut yang tertulis Minhyuk & Hyera sebagai covernya.

"lo harus berterimakasih. karena undangan ini diantar langsung sama calon pengantinnya" ucap Minhyuk membanggakan diri.

Changkyun terkekeh geli pada pria yang lebih tua darinya. Dulu, Ia sempat tidak percaya jika Minhyuk lebih tua darinya. Lihat saja tingkahnya yang seperti anak dibawah umur. Pantas saja jika Hyera yang lebih tua 2 tahun dari Minhyuk terpincut dengannya.

I'm Not A Gay •Jookyun✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin