SAY-21

1.5K 144 40
                                    

       Terbukti dari pertemuan nya dua minggu lalu disalah satu restoran, jantungnya terasa teremas kuat melihat bobot tubuh Eunha menurun drastis dengan pipi sedikit tirus.

Kemudian mata bulat itu menatapnya penuh rindu. Menghampirinya dengan sopan dan memeluknya. Disana air mata mama Jungkook tidak bisa ditahan lagi, tubuh itu terasa kecil. Dia kehilangan jejak selama hampir empat bulan. Bagaimana Eunha gadis manisnya ini melalui masa-masa sakitnya itu?

" Mama.. Eunha kangen" Suara rengekan dengan kekehan khas Eunha, membuat mama Jungkook memeluk erat tubuh itu.

" Kamu hampir buat mama mati na, kenapa menghilang.. kenapa mama juga dapat hukuman dari kamu" Disela isak yang sejak tadi mengisi rindu, mama Jungkook kini mengusap pipi tirus itu.

" Kamu kurusan."

" Aku sedikit sibuk beberapa bulan ini ma, tapi sekarang Eunha janji bakalan sering telfon mama." Ujarnya dengan senyumannya

" Gak mau ditelfon, tapi dikunjungi. Mama bukan teman kamu ya, mama ini orang tua kamu. SAMPAI SAAT INI." Tekan mama Jungkook yang meremas tangan Eunha.

" Jangan menghindar, kamu korban bukan tersangka." Kata mama Jungkook lagi yang kemudian mengusap kepala Eunha penuh kasih sayang.

Eunha tertunduk sesaat sebelum akhirnya dia mengulum senyuman kecutnya " Sekarang udah pilihan terbaik ma. "

Lama menatap Eunha, mama Jungkook kemudian menghela nafas pendek. " Belum juga kamu jadi mantu orang lain, mama udah ngerasa kehilangan. Apalagi kalau kamu satu atau tiga tahun lagi menikah."

" Mama jangan mikir terlalu panjang, kebiasaan deh. " Kekeh Eunha

" Yaudah, mama anterin kamu pulang ya. Sekalian mau tau rumah kamu sekarang, kamu hutang banyak cerita ke mama."

Tau-tau sorenya Eunha demam tinggi, mama Jungkook khawatir menelfon suaminya, sampai besok pagi dia yang merawat Eunha.

**

       Mata Eunha membulat lebar, Dia langsung membalikan tubuh secepat jurus avatar. Hingga tak sadar dia membuat beberapa temannya menyeringit kebingungan.

" Na, Lo.."

" Sst... " Cepat-cepat Eunha menutup mulut Shanon dengan mata masih membulat lebar, panik.

" Kalian duluan aja yah, aku sama shannon kelupaan ada urusan ketemu buk Sohe. Duluan aja.." Gak nunggu apa-apa Eunha langsung narik tangan Shannon menghilang dibalik dibalik pintu lift.

" Heh, lo kenapa sih? "

Usai menarik nafas dalam-dalam, Kini dia bergerak gelisah " Jungkook disini, gila.. ngapain dia ada di perusahaan ini sih."

" Lo lihat dia dimana? Sejauh ini gue gak ada denger kontrak kerja sama baru sama perusahaan yang dia pimpin" jelas, Eunha mengangguk setuju. Dia masih menjabat sebagai sekretaris Wooseok sampai sekarang.

" Eh, tapi kan na, ga ada salah nya juga dia kesini. Gimanapun pak bos kan dekat sama mantan lo"

Iya, Eunha tahu itu. Tapi Wooseok tau permasalahan yang terjadi diantara Eunha dan Jungkook. Wooseok sendiri yang mengatakan bahwa dia gak akan membuat Jungkook bisa menemui Eunha lagi, dan sejauh ini berhasil.

Belum juga sembuh dari patah hati, mereka kembali dipertemukan dalam ruang dan waktu yang sama. Menghela nafas dalam-dalam Eunha mengambil tempat duduk nya.

" Rekapan semua data kamu udah persiapkan, na?"

"Udah pak." Jawabnya sambil kembali memastikan kalau file itu ada, jangan sampai tertinggal bisa bahaya.

Expect a sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang