SAY-27

1.4K 167 94
                                    


Yulhoo menatap Jungkook, hampir dua minggu hubungan mereka merenggang tanpa kata. Lalu dia menatap Erik yang berdiri di samping Jungkook mengatakan sesuatu. Terakhir kali dia melihat Erik seperti ini, maka dua hari kemudian nya dia diturut oleh pendiri perusahaan Jaquees grup yang merupakan Oma Jungkook, memintanya mengakhiri hubungan dengan cucunya.

" Kenapa kamu sepanik ini, itu cuma mati lampu"

" Eunha mengidap autophobia, saya harus kesana sekarang"

Persetanan, dengan janji nya. Kali ini dia gak bisa nahan diri, hanya dia yang mengatahui Eunha mengidap autophobia. Sendirian dan mati lampu disaat hari hujan cukup lebat, Jika dibiarkan sendirian maka fatal.

Yulhoo mengikuti Jungkook masuk kedalam mobil, walaupun laki-laki itu kelihatan tidak mempedulikannya

Raut khawatir serta Jungkook yang sangat hafal tentang apapun yang berhubungan dengan mantan tunangan nya itu, ngebuat Yulhoo mendesah dalam, susah payah dia mengalihkan perasaan nya.

Bak orang kesetanan, Jungkook secepat itu memacu mobilnya. Tiba di kawasan rumah Eunha, pria itu langsung keluar dari mobilnya terburu-buru.

Yulhoo ikut keluar mengikuti.

Jungkook dengan mudah nya, membuka kunci rumah ini. Apa yang kamu harapkan Yulhoo? Hatinya menjerit, memperolok-oloknya, hubungan pertunangan dulu itu, ternyata gak seburuk yang dia kira.

Dia, cemburu.

Sangat cemburu.

Rasa sesak itu belum sirna, malah kian semakin menusuk.

Kali ini dia gak mengikuti Jungkook masuk ke dalam kamar Eunha, lampu seketika hidup bersamaan dengan suara pertengkaran yang Yulhoo dengar.

Yulhoo mendekat, berdiri kaku didepan pintu menyaksikan kedua orang didalam sana.

" Eunha! Hei, hei, tenang dulu." Sekuat apa Jungkook memeluk nya, sekuat itu juga Eunha mengeluarkan tenaga dalam nya memberontak

" Pergi! Aku gak mau lihat kamu! " Mulutnya berteriak tapi respon tubuhnya yang masih mengigil berbeda, Eunha meremas pinggang Jungkook kuat

" Kita ngomong baik-baik, oke" Bisik Jungkook ditelinga Eunha, masih terasa nafas gadis itu naik turun didalam pelukannya.,

" Aku benci kamu, kamu ngerti gak sih. Berapa kali harus aku bilang stop kayak gini, aku gak suka! " Kepala Eunha menggeleng lemah, udah gak peduli mau sekacau apa penampilannya sekarang.

" Udah?" Sela Jungkook, mendudukan Eunha di salah satu kursi.

Disana, tangan Yulhoo meremas semakin kuat, dia sesaat tidak mendengar apapun. Jungkook seperti membisikan sesuatu, mengatakan penuh kelembutan. Sampai akhirnya dia mendengar lagi Eunha berteriak.

" Bohong! Aku capek, aku mohon berhenti membaca omong kosong itu" Tatapan lelah dan putus asa berpadu dalam waktu yang sama

" Udah tenang?" Timpal Jungkook mengerang parau

" Tenang?" Bibir nya tersenyum kelu, dengan tatapan mata yang mendongak dalam, tangan lelah itu mendorong bahu Jungkook lambat

" Tinggalin aku, please"

" Dengan keadaan seperti ini?"

" Ya, seperti ini. "

Jungkook menolak keras, dan memegang kedua bahu Eunha. Dia menunduk mensajajarkan tatapannya " Aku nggak akan biarin kamu sendirian. "

" Kamu lupa, diantara kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi? Kamu kayak gini, buat aku tersiksa"

" Berarti kita imbang kalau gitu"  Jungkook tidak mengalihkan tatapan dari wajah itu. kembali dia menggenggam jemari Eunha

Expect a sunWhere stories live. Discover now