03. Dialog Pertama Kita

307 156 554
                                    

Our first introductions (?)

Our first introductions (?)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_______

Bel berbunyi bersamaan Gama yang masuk kelas dengan keadaan lesu. Wajah kusutnya tampak jelas tercetak disana. Sangat berbanding terbalik dengan Bagas yang sudah mendapatkan energinya kembali dan kini terlihat bersemangat menjahili salah satu teman perempuan di kelasnya. Padahal mereka berdua sama-sama dari kantin untuk mengisi perut. Seharusnya Gama sudah mendapatkan kembali energinya, kan?

"Kusut amat." Nara melirik teman sebangkunya yang sekarang terlihat ogah-ogahan mengeluarkan buku Ekonomi dari dalam tasnya.

"Males gue ikut pelajarannya Pak Kumis."

Sudah Nara duga.

Pak Kumis yang dimaksud Gama ialah Pak Gatot, guru ekonomi mereka. Pak Gatot memang minim senyum, beliau lebih banyak sarkas ketimbang ramah. Apalagi dengan kumis baplang hitam yang menjadi ciri khasnya membuat guru pria itu tampak lebih menyeramkan dari yang lain.

Sebelumnya Gama tidak terlalu gelisah dengan eksistensi Pak Gatot di kelas. Seperti yang lain, mereka memang takut kepada Pak Gatot namun juga merasa sedikit aman, karena kebanyakan dari mereka memilih untuk menjaga jarak dan tidak terlibat komunikasi dua arah dengan guru itu.

Dan ya ... sekarang menjaga jarak dengan Pak Gatot sekalipun tidak berarti lagi bagi Gama. Pak Gatot mungkin sudah hafal betul nama lengkap cowok itu diluar kepala.

Selama belasan tahun Pak Gatot mengajar, beliau tipikal guru yang tidak mau bersusah payah menghafal nama murid yang diajarnya. Bagi murid lain yang tak pernah bermasalah dengan Pak Gatot mungkin itu lebih baik. Karena sejauh yang mereka tahu, Pak Gatot hanya akan mengenal murid yang pernah membuat ulah kepadanya. Jadi mereka memilih menjaga jarak aman agar Pak Gatot tak menghafal nama mereka.

Jika Pak Gatot mau sedikit saja menyusahkan dirinya untuk mengelist nama murid-murid nakal yang harus diberi pelajaran dan dijadikan tumbal-incaran di kelas- sudah dipastikan nama Gama tercantum disana.

Cowok berambut ikal itu benar-benar merutuki kesialannya. Jika bisa, ia ingin mengulang waktu agar kejadian dua bulan yang lalu tidak terjadi begitu saja. Kejadian awal bagaimana Gama bisa menjadi incaran Pak Gatot.

Saat itu Pak Gatot terlihat datang ke sekolah dengan menaiki mobil Pajero Sport. Sepertinya mobil itu keluaran terbaru. Dari banyaknya murid yang bodoh amat dengan mobil baru milik Pak Gatot, Gama malah tertarik menjadikan mobil Pajero Sport itu sebagai background fotonya.

Saat akan menunaikan ibadah sholat dhuhur di Mushola yang terletak pada bagian paling depan sekolah. Gama melihat Pajero Sport milik Pak Gatot terparkir rapi di sudut depan sekolah. Dengan iseng, ia mengajak Ernan dan Bagas untuk foto sebentar di sana. Ernan tentu saja menolak, cowok itu masih waras rupanya untuk tidak berinteraksi dengan Pak Gatot, sekalipun hanya dengan mobilnya saja. Berbeda dengan Bagas yang sudah terkontaminasi tingkah absurd Gama. Cowok itu dengan bodohnya mengiyakan ajakan Gama.

Beloved-II: Season of Nara [Completed]Where stories live. Discover now