Chapter 13 ~ What are you filling your heart with?

1.1K 168 37
                                    

Unit Gawat Darurat yang terbiasa ramai dan padat kali ini jauh lebih gaduh karena kedatangan serombongan pria yang terluka akibat tawuran. Para lelaki itu masih berbalas ejekan meski kondisi mereka babak belur.

"Kenapa mereka duluan yang ditangani? Badan kami lebih berdarah-darah daripada mereka." cecar seorang laki-laki berambut mohawk dengan mata kiri lebam dan ujung mulut berdarah. Temannya turut mengompori membuat suasana rumah sakit tidak kondusif.

Mendengar kecaman musuhnya, kelompok lawan tak urung memanas. Salah seorang pria berkumis dengan darah yang mengalir dari hidung dan bibir menghardik, "Kurang ajar!!! Apa katamu?"

Ymir bangkit berdiri, tak kuasa lagi menahan kesabaran lalu membentak kepada kedua kelompok itu, "Diam kalian!! Tak sadarkah kalian sedang berada di rumah sakit? Jika kalian ingin hidup, silakan duduk! Jika tidak, keluar dari sini!!"

Sontak, pertengkaran tersebut berhenti. Para lelaki itu menuruti perintah Ymir lalu duduk di bangku yang disediakan. Ymir menatap tajam kepada mereka semua yang secara implisit adalah pesan untuk patuh pada aturannya. Sasha yang tengah memeriksa salah seorang dari mereka yang mengeluh nyeri di dada, lalu melapor "Dr. Ymir, pasien ini aneh. Detak jantungnya cepat dan napasnya berat. Wajahnya membiru menahan rasa sakit."

Ymir kemudian menginstruksikan Sasha menghubungi seseorang dari unit Kardiothoraksik (1), sembari membersihkan luka pasien lain dengan alkohol dan memperbannya. Tak lama kemudian, Eren datang menanyakan kondisi pasien.

"Pasien bernama Finn, usia 35 tahun mengeluh sakit kepala dan nyeri di dada sejak dari pagi. Saat pertengkaran, kepalanya dipukul yang membuatnya sempat jatuh dan tidak sadar." ungkap Sasha, yang direspons Eren dengan memeriksa pasien dengan stetoskop.

"Apakah dada anda sakit?" tanya Eren pada pasien.

"Iya, sakit sekali."

"Dapatkah anda gambarkan rasa sakitnya?"

"Rasa..rasanya seperti ditusuk pisau. Punggungku juga sakit. Perutku juga sakit."

"Kapan anda mulai merasa sakit? Apakah anda normalnya memiliki tekanan darah tinggi" Eren kembali memastikan sambil menyuruh salah seorang perawat mencatat hasil diagnosis.

"Ya, cukup tinggi. Pagi ini, aku merasa sakit sekali. Rasanya..seperti mau mati. Tiba-tiba, aku dipukul dari belakang dan sakitnya semakin parah. Sekarang mendingan rasanya. A..aku lemah, tidak ada kekuatan dan pusing." ujar pasien tergagap-gagap. Bulir keringat menetes di pelipisnya membuat perawat sigap mengelap dengan tisu. Eren lalu meraba perut pasien, menegaskan hasil dugaannya.

Ymir yang telah selesai menangani luka pria-pria yang tawuran tersebut, mendekati Eren dan menanyakan keadaan pasien bernama Finn.

"Saya menerka pasien menderita Dissecting Thoracic Aortic Aneursym atau Diseksi Aorta (2). Saya akan memeriksa lebih lanjut dengan Ekokardiografi (3) untuk memastikannya." Perawat yang sedari tadi bersama Eren mendorong mesin yang diminta kemudian menghubungi unit Radiologi untuk mengatur CT Scan (4).

Setelah melakukan serangkai pemeriksaan dan mendapatkan hasil CT scan yang menggambarkan pasien memiliki robekan yang membuat darah mengalir ke dinding aorta dan menyebabkan double barreled aorta (aorta memiliki dua lumen (5), lumen palsu dan lumen sebenarnya), Eren mengontak Levi untuk konsultasi lebih lanjut.

Levi kemudian datang menghampiri pemuda Jaeger itu memintanya untuk menjelaskan kondisi lebih rinci. Eren menunjukkan hasil CT scan kemudian menerangkan, "Pasien mengalami diseksi aorta dengan diameter sekitar enam hingga tujuh sentimeter. Tujuh sentimeter di sini dan sangat berbahaya, dapat pecah sewaktu-waktu. Saya menyarankan operasi secepatnya."

Apple and Cinnamon [RIREN]Where stories live. Discover now