• 13 • Personality

44 7 15
                                    

Hai! Part ini panjang 😪
Enjoy guys, semoga suka.
Sorry for typo 😊

–––––––––––—————————

Ada cara sederhana supaya teman bisa menjadi sepasang kekasih. Salah satu diantara mereka, harus maju satu langkah.

–––––––––––—————————

Hujan baru saja merintik, membasahi pelataran bumi  untuk yang kesekian kali

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Hujan baru saja merintik, membasahi pelataran bumi  untuk yang kesekian kali. Bau basah bercampur dengan tanah, bau khas manakala bumi terserang rintik-rintik air.

Pagi ini tak secerah biasanya. Udara dingin merajalela, membuat Lio semakin mengeratkan jaketnya. Berjalan terburu-buru menuju koridor yang teduh.

Sempat merutuki keputusannya karena tidak mengikuti saran Deira tentang membawa payung. Alhasil, seragamnya menjadi setengah basah.

"Sial, dingin."

Sambil berjalan menuju kelas, tangannya terus digosokan satu sama lain, berupaya memanimalisir hawa dingin. Sesekali dia tersenyum membalas sapaan dari penjaga sekolah, petugas kebersihan, siapun yang berpapasan dengannya pasti menyapa dengan ramah dan hormat.

"Selamat pagi den Lio!" sapa salah seorang petu di sekolahnya.

"Selamat pagi pak!" Lio tersenyum kalem.

"Alhamdulillah den Lio sudah masuk sekolah lagi. Sudah sehat?"

Lio menaikan kedua alisnya, sedikit tidak menyangka. Bahkan pria berkepala plontos didepanya ini, mengetahui kalau dirinya tidak sekolah kemarin.

"Jangan heran begitu den, tentu saja saya tau kalo den Lio gak sekolah. Tidak ada yang selalu mengobrol dengan bapak kecuali den Lio, hhe."

Lio tertawa canggung. "Oh begitu. Sekarang sudah lebih baik, terimakasih."

"Sans den, saya lanjut tugas lagi ya."  Dia pamit untuk melanjutkan tugasnya. Berpindah dari satu kelas ke kelas lain untuk membuka kunci pintu.

Tiga makhluk menyebalkan dan berarti di kehidupannya menjadi pemandangan pertama yang Lio lihat ketika sampai di kelas.

Nara dan Zea sedang sarapan dengan satu kotak nasi yang dimakan berdua. Lio yakin pasti nasi kotak nasi itu milik Zea, karena Nara tidak pernah  membawa bekal makanan ke sekolah.

Lio mendengus geli melihat Melvin sedang membuat video Tiktok di meja guru. Sudah pernah bilang kalau empat sejoli ini suka berangkat pagi ke sekolah, dan seperti inilah kegiatan mereka.

"Ekhem."

Dehuman itu membuat tiga orang di ruangan terdiam dan melirik ke arah Lio dengan tatapan datar. "Gaada yang mau nyambut gue nih?"

 EFTYCHÍAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα