Prolog

11.7K 1.2K 184
                                    

"Ayo lah, kau harus melihatnya! Dia sangat tampan!" Ajak siswa yang sempat tinggal di Jerman itu kepada temannya yang sedang sibuk bermain game analog di ponsel pintarnya.

"Kau pergi sendiri saja! Aku tidak tertarik!" Balas teman sekelasnya dengan sarkas.

"Temani aku saja! Kumohon, sekali saja.." Saatnya mengeluarkan jurus andalannya yaitu, mata anjingnya.

Temannya memutar matanya malas sambil menghela napas, "Baiklah, kau menang, Liu Yangyang. Setelah ini, aku tidak mau menemanimu lagi."

Siswa yang bernama Yangyang itu melompat-lompat girang, "Yeay! Kau memang teman yang baik, Renjun."

Yangyang pun memeluk Renjun dengan erat. Sedangkan, yang dipeluk hanya bisa pasrah dengan perilaku temannya ini.

Yangyang dan Renjun sudah menunggu sekitar lima belas menit hanya untuk memenuhi keinginan Yangyang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yangyang dan Renjun sudah menunggu sekitar lima belas menit hanya untuk memenuhi keinginan Yangyang.

Mereka sedang duduk dibangku yang disediakan pemerintah, yang di mana di seberang sana terdapat kantor yang megah.

Gedung pencakar langit yang memiliki puluhan lantai itu yang Yangyang incar.

Bukan gedung tersebut yang Yangyang incar, tapi pemilik kantor alias perusahaan gedung tersebut.

Ini sudah jam pulang kerja, pasti sebentar lagi pemilik perusahaan itu akan muncul dari pintu otomatis dari gedung itu.

Yangyang sudah membelikan Renjun beberapa cemilan dan minuman agar temannya ini tidak bosan.

"Kau menunggunya setiap hari?" Tanya Renjun yang sudah menghabiskan separuh cemilannya.

Yangyang mengangguk, "Tentu saja, aku menyukainya. Seperti kau yang menyukai Jeno."

Renjun hampir tersedak oleh perkataan Yangyang, "Kau tidak bercanda?! Hei, dia sudah memiliki perusahaan! Dan, kau?! Kau baru lulus SMP beberapa bulan yang lalu! Bagaimana jika ia memilih untuk lembur di ruangannya, kau tetap menunggunya sampai dia pulang? Dan, bagaimana jika ia sudah menikah?!"

Telinga Yangyang ingin lari saja mendengar kata dan intonasi Renjun.

"Aku akan menunggunya sampai jam tujuh malam di sini. Untuk urusan ia sudah menikah atau belum, aku tidak peduli. Yang terpenting, aku menyukainya." Balas Yangyang santai.

Renjun sudah menjatuhkan rahangnya. Ia pun menyandarkan dirinya dibangku dan menepuk keningnya sendiri.

"Astaga, kau bermain sangat jauh. Kenapa kau tidak menyukai senior kita? Seperti Lucas, Hendery, atau Mark sunbaenim?"

Yangyang mengangkat bahunya sekilas, "Entah, aku tidak tertarik dengan usia yang dekat denganku. Aku lebih tertarik dengan pria yang jauh di atasku."

Renjun menggeleng-gelengkan kepalanya, ada apa dengan temannya ini? Renjun tidak mengerti.

Yangyang pun tak mengerti dengan dirinya. Tanyakan saja kepada Tuhan.

Yangyang melirik jam tangannya, sudah jam lima sore. Lalu, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari pria dewasa itu.

Setelah mengedarkan pandangannya ke sekitar gedung yang berada di sebrangnya, akhirnya ia menemukan pria dewasa yang disukainya.

Pria dewasa dengan rambut biru tua itu tengah berjalan menuju basement sambil membenarkan letak dasinya dan merapikan tata rambutnya.

"ITU DIA! OMG I GOT DADDY ISSUES!"




—Qian Kun

—Liu YangYang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


—Liu YangYang

—Liu YangYang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




TBC

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"I Got Daddy Issues" [kunyang]Where stories live. Discover now