18

3.3K 566 103
                                    

"Wah, rumahmu besar juga. Lebih besar dari rumahmu yang di Cina." Ucap Chenle yang tengah mengedari pandangannya.

Kun terkekeh, sifat Chenle masih sama dengan empat tahun yang lalu.

"Kau tidak berubah ya."

Chenle menoleh ke arah Kun dan menaikkan bahunya sekilas, "Mungkin, Jisung juga bilang begitu."

"Ah, iya. Ngomong-ngomong, di mana Jingmi? B-bolehkah aku bertemu dengannya?" Tanya Chenle dengan mulutnya yang sedikit bergetar.

Kun tersenyum tipis, "Jingmi sedang disuapi oleh mama. Ikuti aku."

Kun pun menuntun yang lebih muda menuju ke ruang makannya yang luas. Terdapat Shuwan yang memegang satu mangkok bubur bayi dan menyuapi Jingmi. 

Tanpa sadar, Chenle mengulas senyum tipis. Jingmi benar-benar tumbuh menjadi anak yang sehat dan cantik, seperti apa yang ia sampaikan kepada Kun beberapa tahun lalu. 

Shuwan menyadari kehadiran Chenle pun langsung tersenyum ke arahnya, "Chenle, kau mau menyuapi Jingmi?" 

Chenle mengusap tengkuknya dan tersenyum canggung, "Apa boleh?" 

Shuwan terkekeh dan melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar Chenle menghampirinya. Akhirnya, Chenle mengambil langkah dan mendekat ke Shuwan dan Jingmi. 

Chenle pun mengambil alih mangkok penuh bubur itu dan mulai menyuapi Jingmi. Jingmi terlihat semakin bersemangat untuk mengunyah buburnya.

Kun yang melihat itu pun merasakan hatinya sedikit nyeri. Andaikan, pemandangan ini adalah pemandangan setiap hari ketika ia ingin berangkat bekerja. 

Tak terasa, ini sudah akhir pekan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa, ini sudah akhir pekan. Malam ini, bar benar-benar penuh. Dentuman musik yang diputar oleh si DJ itu menggema di seluruh penjuru bar. 

Para orang dewasa yang tengah menikmati minum mereka sembari mengobrol dengan teman-temannya atau bahkan baru ia jumpai di bar ini. Ada juga yang tengah menari di dance floor mengikuti irama musik. Malam ini, para orang dewasa mengeluarkan semua penatnya. 

Hanya ada satu orang yang belum cukup dewasa tengah duduk di kursi bar sembari mengaduk-aduk milkshakenya. Bibirnya mengerucut lucu karena tengah menunggu seseorang. 

"Lebih baik kau menunggu Yixing hyung di kamar saja, Yangyang." Ucap Jongin yang tengah meracik minuman salah satu pelanggan. 

Yangyang menaruh kepalanya di meja bar dan menghela napas, "Tapi, Yixing hyung menyuruhku untuk menunggunya di sini."

"Bukannya tadi Yixing hyung bersamamu?" Tanya Sehun yang tiba-tiba saja bergabung percakapan antara Jongin dan Yangyang yang membuat Jongin sedikit terkejut. 

Yangyang kembali ke posisi utama, "Iya, tapi kata Yixing hyung dia ada urusan sebentar. Ada seseorang yang meneleponnya." 

Jongin terkekeh pelan ketika melihat mata adiknya yang ingin tertutup, "Kembalilah ke kamarmu, Yangyang. Matamu sudah mengajak untuk tidur." 

"I Got Daddy Issues" [kunyang]Where stories live. Discover now