Jimin memilih berdiri dan berjalan untuk mandi dan mengganti pakaiannya.










;
Suasana ruang makan terasa sunyi hanya terdengar nyaringnya piring.

"Jimin bagaimana hari mu?"

"Baik". Jawab singkatnya

"Bagaimana kabar Seungcheol?"

Jimin meletakkan sendoknya kasar.

"Aku sudah selesai".

Jimin beranjak dari duduknya setelah makan malamnya usai padahal dia baru saja memakan beberapa sendok yang mungkin saja tidak mengenyangkan.

"Jimin kau masi punya hutang dengan ku jadi jangan macam-macam, jika aku duluh tidak menolongnya bisa apa kau sekarang? Jadi kau mengerti maksutku bukan? ".

Jimin berhenti berjalan, tanganya mengepal dan nafasnya terasa berat mencekat, sebisa mungkin dia tidak membentak, tidak terlihat takut. Jimin menarik nafasnya dalam sebelum menjawab ucapan pria tua itu.

"Aku mengerti Im Ajhusi"

Setelahnya dia meninggalkan pria tua itu di ruang makan seorang.

Jimin menyesal namun juga tidak. Yang pasti dia akan menyelesaikan semua perkara ini dengan cepat.












;
"Seokjin bisa kita bicara?"

Seokjin masi terdiam walaupun dengan ponsel di telinganya. Seokjin menjeda suaranya untuk menjawab ajakan namjoon.

"Apa yang mau kau bicarakan?"

"Tidak disini, aku mau kita bertemu. Aku berjanji tidak akan melakukan sesuatu padamu. Aku bersumpah"

Seokjin mencengkeram pahanya dan menetralkan degub jantungnya yang berdetak cepat. Ya seharusnya dia menemui pria ini dengan cepat agar semuanya cepat berlalu.

"Besok jam makan siang kau bisa menemuiku"

"Benarkah? Ah baiklah besok. Terimakasih"

"ya"

"selamat malam"

Seokjin tidak menjawab dia langsung menutup sambungan telfon. "Jadi—?"

Seokjin mendongak menatap taehyung yang duduk diatas meja rias sambil melipat kedua tanganya didada.

"Ya aku akan menemuinya"

Alis taehyung menukik lalu tertawa kecil. "Bukanya kau masi trauma bertemu dengannya?". Ucapnya dengan nada mengejek.

Bugh
Seokjin memukul taehyung dengan guling.

"aku tau kau mengejek ku. Kau tau saat bertemu dengannya rasanya ingin sekali ku cakar wajahnya, ku cabik, ku banting wajah bajingan itu".

Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya kecil. Drama kecil untuk si bajingan katanya.

"Kalau waktu di pesawat kau tidak memberi tahuku soal dia dan meminta ku berpura-pura mungkin saja dia sekarang menarik mu kedalam apartemen nya".

Seokjin menarik kakinya menjadi melipat dan menaruh guling pada pangkuanya. Sebenarnya namjoon tidak mentelantarkan dirinya yang benar-benar lepas tangan. Namjoon memberikan dirinya uang dan black kard juga rumah. Namun karena rasa kecewa seokjin membuat dia kabur dari rumah itu. Sebelum itu seokjin menarik separuh uang yang berada di atm itu dan menjual beberapa barang di apart itu untuk bertahan hidup. Dan kartunya ia tinggalkan di rumah itu.

Dia mencari flat yang kecil dan pekerjaan menjaga toko. Pertemuan dirinya dengan taehyung itupun karena dia hampir saja di lecehkan oleh preman gang.

[REST]  I Need U, Jimin! • vmNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ