part 9

17 8 5
                                    

_____

Selamat membaca
•semoga suka•
_____

Suara grasak grusuk membangunkan tidurku. Masih gelap gulita pertanda ini masih malam. Aku mengubah posisi tubuhku menjadi duduk. Kutenggok mereka-kakek Xian, Zyco, Zack dan Jack, masih berada di tempat semula. Lalu siapa yang berada di luar sana. Ku lirik jendela tua yang tertutup sehelai kain putih lusuh. Mataku memincing saat menangkap siluet manusia berjalan beriringan.

Gawat.

Mereka pasukan Black Stone. Dengan cepat aku meembangunkan mereka. Kami mencari sudut tergelap di gubuk ini. Aku mengepalkan tanganku, meminta mereka diam diposisi masing masing hingga aku memberikan kode yang selanjutnya. Mereka-para pesukan Black Stone berjalan memasuki ruangan ini dengan perlahan, begitu mereka berjalan hingga di tengah gubuk. Aku membuka tangan, waktunya melaksanakan rencana A.

Aku dan kakek Xian segera mengangkat tali yang sudah terpasang dengan batok kelapa berisi batu dan ranting. Begitu batok itu jatuh otomatis para prajurit Black Stone akan berbalik arah. Kini giliran Zyco, Zack dan Jack dengan cekatan mereka menebas kepala para prajurit itu hingga putus.

Berhasil dengan rencana seceroboh ini bukan ekspektasiku. Tapi yang terpenting sekerang kami berhasil mengalahkan mereka yang masuk ke gubuk ini dengan sempurna.  Sekarang tinggal mengecoh para prajurit yang berada di luar gubuk. Mataku terbelalak saat melihat banyaknya jumlah prajurit yang berjaga diluar.

Peluhku bercucuran, kami tidak akan bisa selamat jika keluar tanpa rencana seperti ini, terlebih ada kakek Xian yang sudah tua. Untuk melawan mereka pun rasanya tidak mungkin. Terlalu mustahil.

"Penjaga didepan terlalu banyak, akan sulit bagi kita untuk melawan mereka"  aku menggigit jari melihat semua itu. Aku mengamati atap gubuk tua ini. Sejenak aku merasa ada yang aneh. Ada seperti katrol di atas sana, tapi ada dimana ujungnya? Aku mengamati seutas tali itu dan berakhir di pohon yang dibawahnya terdapat para penjaga.

"Diantara kalian ada yang membawa bom atau apapun itu?"

"Untuk apa?" Zyco bertanya

"Katakan saja!" Aku mendesis kencang, terlalu takut jika mereka curiga jikalau prajurit yang mereka tugaskan tidak kembali sedari tadi.

"Aku punya sedikit gas sarin"

"Bagus, kemarikan" aku mengambil gas itu. Aku mengambil dua buah kayu yang sangat ringan yang akan aku kaitkan pada katrol itu dengan posisi seperti huruf X. Aku mengambil beberapa daun kering yang tulang daunnya cukup keras lalu menemperkanya pada setiap ujung kayu, seperti kincir angin hanya saja letaknya mendatar. Karena gas sarin berwujud cairan maka aku meletakkannya dengan daun yang dibuat lengkungan kecil. Setelah selesai aku segera menarik tali katrol agar racun dan baling baling itu berada di atas para prajurit.

"Apa yang akan kau lakukan dengan itu"

"Membunuh mereka" ucapku enteng. Perasaan ku sedikit tenang sekarang, aku percaya bahwa rencanaku akan berjalan mulus.

"Yang benar saja, dengan alat seperti itu?" Zyco meremahkanku.

"Lihat saja rencanaku ini akan berhasil, sebaiknya sekarang kalian menutupi hidung kalian dengan kain atau apapun yang berguna"

"O iya berdoalah semoga angin malam ini kencang" keberuntungan menghampiriku. Sesaat setelah baling baling rancanganku itu berada tepat diatas mereka, angin berhembus dengan sangat kencang. Racun itu langsung menyebar kemana mana. Mereka tidak langsung tewas memang, namun beberapa saat kemudian tubuh mereka tergeletak di tanah tanpa ada pergerakan.Mereka hanya melongo melihat semua itu. Haha rencana sederhanaku memang seampuh itu.

"Ayo kita harus bergegas pergi sebelum kita terkena racun itu" dengan sigap kami berlari keluar gubuk. Menjauh dari kawasan tersebut. Kami berjalan dengan was was, memperhatikan sekitar siapa tau ada pasukan Black Stone yang tersisa. Setelah merasa keadaan sudah cukup aman, kami memutuskan rehat sejenak.

"Bagaimana kau bisa terpikirkan hal seperti itu?" Tanya kakek Xian yang sedari tadi hanya terdiam.

"Kau tau apa itu gas sarin?" Hanya Zyco yang mengangguk, jadi aku memutuskan untuk menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gas sarin.

"Sarin, atau penamaan NATO GB (Deret-G, 'B'), adalah senyawa organofosfat sintetik yang sangat beracun. Sebuah cairan takberwarna dan takberbau, sarin digunakan sebagai senjata kimia disebabkan oleh potensi ekstrem yang dimilikinya sebagai agen saraf. Terpapar olehnya merupakan letal walaupun dengan konsentrasi yang sangat rendah dengan kematian dapat terjadi dalam satu hingga sepuluh menit setelah menghirup dosis letal secara langsung, hal ini terjadi akibat mati lemas dari kelumpuhan otot paru-paru, kecuali jika obat penawar diberikan segera. Orang yang menyerap dosis takletal, tetapi tidak segera menerima pengobatan medis, dapat menderita kerusakan saraf permanen" aku terdiam sejenak mengambil nafas sebelum kembali menjelaskan kepada mereka

" Aku memang belum lama di tempat ini tapi, aku cukup hafal jika akhir akhir ini angin akan bergerak kencang dari arah barat. Jadi aku memutuskan untuk membuat kincir angin hanya saja letaknya ku ubah, seperti yang kalian lihat tadi. Nah bentuk sarin itu cairan bukan? Jadi kupikir saat baling baling itu tertiup angin, cairan sarin akan terlempar sehingga terlihat seperti rintik hujan.  Tentu saja hal itu akan mengecoh mereka. Yah walaupun aku ragu cairan itu bisa menguap atau tidak mengingat ini malam hari tapi, yah ternyata berhasil. Ini diluar ekspektasiku" mereka terdiam mendengar penjelasanku. Agak sulit dipercaya memang, tapi ya sudahlah.

Aku sudah merasa hebat sekarang...

Haha.

Tak apa lah sesekali menyombongkan diri

Iya kan?

Kami melanjutkan perjalanan hingga pagi menyingsing. Ingin beristirahat namun, kata kakek Xian sebentar lagi kita akan sampai di Hyperion.

"Kek" aku berucap dengan nada memohon.

"Apa?"

"Ayolah, aku sudah sangat lelah sekarang. Istirahat dulu ya?" Aku menggoyang goyangkan lengan kakek, bersikap semanja mungkin.

Bukan diriku sekali...ewhhhh.

"Sebenarnya kau ini ingin cepat sampai ke Hyperion tidak?" Nada bicara kakek Xian seperti mengancam, namun tidak mengurungkan semangatku untuk membujuk kakek agar aku bisa beristirahat.

"Aku ingin hanya saja aku sudah terlalu lelah"

"Istirahatlah" mata ku langsung berbinar binar mendengar itu.

"Dan kau akan dimakan harimau buas" kata kata selanjutnya membuatku kesal bukan kepalang. Aku berjalan menghentak hentakkan kakiku.Kami terus berjalan hingga didepan sana kami melihat, tumbuhan yang sangat besar.

Hyperion sudah didepan mata.

¤¤¤

Dirgahayu Republik Indonesia ke-75🥳🥳🥳

Selamat ulang tahun ke-75 Republik Indonesia🥳🥳🥳

Gimana partnya?

Kurang ngena di imajinasi kalian ya...

Maaf ya

O iya..

Gimana kabarnya?

Aku mau tanya nih...

Kalian pernah ngga si ngerasa kaya kehilangan tapi kita ngga tau apa yang hilang. Rasanya hati kita itu kosong banget, jadi ngga pengen ngelakuin apa apa. Bener bener ngga mood.

Kacau ya.

Kalian baik baik ya

Jaga kesehatannya

Semangat!

Lopyu❤

HYPERION Where stories live. Discover now