prolog

131 42 14
                                    


"Tunggu! Kenapa harus aku yang melakukan penelitian itu?! Bukan kah aku sudah mengajukan cuti padamu bulan ini lalu kenapa aku yang harus kesana?! Dan apa itu? Pulau Sokotra? Aku baru mendengarnya" ucap Zila menatap pria dihadapannya yang sedang membuka lembaran map.

"Pulau Sokotra adalah sebuah pulau yang terletak di samudra hindia, 80 km dari timur Tanduk Afrika dan 830 km dari sebelah selatan Jazirah Arab. Pulau Sokotra telah di isolasi sejak 6 sampai 7 tahun yang lalu. Tanah disana cenderung tandus dan cuaca yang ekstrim membuat tumbuhan dan hewan disana memiliki ciri khas yang unik." jelas pria yang duduk dihadapan Zila.

"Lalu apa yang membuatmu penasaran dengan pulau itu? Bukankah tadi kau bilang bahwa tanah disana tandus? Palingan yang tumbuh kaktus. Benar benar tak bermutu. Cih!" ucap Zila meremehkan.

"Hei! Jangan remehkan targetku kali ini. Aku yakin kau akan sangat menyukainya. Aku sangat tau tabiatmu profesor Mona Zila" ucapnya seraya menyunggingkan senyum mengejek. Pria itu memutar tubuhnya menghadap Zila.

"Ok baiklah, aku menyerah. Katakan apa itu?" kata Zila seraya menopang dagunya menatap pria dihadapannya itu.

"Katanya tadi penelitian ku kali ini nggak bermutu" ucapnya mencoba menggoda Zila.

"Zilon please?" ucapnya memohon pada pria bernama Zilon itu.

Zilon terkekeh melihat itu. Zila dengan segala keunikannya.

"Ok, ok. Tapi hilangkan dulu mukamu itu" Zilon mengalah.

"Zilon?!" suara Zila dengan nada mengancam.

"Ok. Kali ini aku serius." Zilon menatap Zila serius.

"Pulau Sokotra memiliki flora dan fauna yang sangat unik. Nah, disana ada satu jenis spesies tumbuhan yang sangat unik. Nama spesies tumbuhan itu adalah Dracaena Cinnabari. Tumbuhan itu di sebut 'Darah Naga' oleh penduduk setempat." jelasnya.

"Tunggu! Apa maksud dari 'Darah Naga' itu?" ucapnya

"Dracaena Cinnabari adalah tumbuhan yang memiliki getah berwarna merah persis seperti darah. Menurut kepercayaan warga setempat getah itu sangat ampuh untuk berbagai macam penyakit, makanya di sebut sebagai Darah Naga. Nah, aku ingin kau pergi ke sana, teliti getah itu lalu jika memang khasiatnya betul terbukti, aku mau kau membawa sempelnya kemari."

"Hanya itu?" ucap Zila meremehkan.

"Yah, Sebenarnya aku punya satu misi lagi untukmu, itu pun jika kau sanggup" ucapnya seraya menyenderkan badannya di kursi.

"Katakan, apa itu?"

"Aku ingin kau mencari keberadaan suku Karo. Suku itu adalah suku asli pulau Sokotra. Mereka menjaga mitos yang dianggap ada oleh masyarakat setempat"

"Di mana suku itu tinggal?"

"Di situ masalahnya. Suku Karo selalu berpindah pindah dalam kurun waktu yang begitu abstrak. Bahkan penduduk di pulau Sokotra saja tidak pernah melihatnya. Mereka benar benar cerdik dalam mengatur strategi dan dari informasi yang aku dapatkan, mereka selalu meninggalkan kata kata kuno di setiap tempat yang mereka singgahi untuk istirahat."

"Informasi lainnya? Ciri fisik mereka, mungkin?"

"Suku Karo memiliki postur tubuh yang proposional, rata rata dari mereka berkulit sawo matang, di setiap badan anggota suku Karo memiliki semacam gambar yang rumit, dan yang terakhir cukup aneh menurutku, mereka memiliki mata berwarna merah, seperti di cerita fiksi vampir" jelas Zilon panjang lebar.

"Menarik" ucap Zila seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Baiklah, kapan aku berangkat?" tanya Zila.

"Lusa, kau berangkat"

"Baiklah, deal" Zila mengulurkan tangannya.

"Deal" Zilon menerima uluran tangan Zila.

~~~









TBC

HYPERION Where stories live. Discover now