part 8

14 11 1
                                    

_____

Selamat membaca
•semoga suka•
_____


Saat hari menjelang sore aku terbangun. Rasanya tidurku begitu nyenyak, entah kapan terakhir aku bisa tidur senyenyak ini. Aku melihat anggota yang lain juga sedang tidur. Sangat pulas. Sepertinya mereka juga kelelahan sepertiku. Terakhir kali yang aku ingat kami pergi dari penginapan tanpa membawa makanan. Berhubung aku sudah lapar, aku memutuskan keluar untuk mencari buah buahan yang bisa dimakan.

"Sepertinya aku harus bergegas" aku bergumam saat melihat langit yang sudah mulai berwarna kakuningan. Aku berjalan menyusuri hutan, namun sayangnya sedari tadi aku tidak menemukan apapun yang bisa dimakan.

Aku berjalan kedalam hutan, semakin dalam. Di ujung sana aku seperti melihat sesuatu, seperti buah buahan. Aku mempercepat langkahku, dan ternyata benar itu sebuah pohon pisang, dan kebetulan buahnya sudah matang. Keberuntungan sedang memihak padaku.Aku berusaha untuk mengambil beberapa buah hanya saja badanku terlalu mungil untuk itu. Aku harus menebangnya.

"Pake apa ya?" Seketika tusuk konde yang aku dapat melintas di kepalaku. Aku mengambilnya lalu merubahnya menjadi sebuah pedang. Dengan lihai aku menebang pohon itu dengan sekali tebasan.

Srttt!

Pisang yang aku dambakan terpampang jelas di depan mata. tanpa pikit panjang aku langsung memotong tangkai pisang itu. Cukup berat jika harus dibawa seorang diri, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak mengajak seorangpun untuk menemaniku. Sekuat tenaga aku memanggul pisang itu di pundakku.

Berat sekali!

Bisa mendadak bertambah pendek kalau seperti ini. Kesialan kembali menghampiriku, aku tersandung sesuatu seperti sebuah kotak, entah apa, yang jelas badanku remuk tertimpa pisang. Karena penasaran serta kekesalan yang memuncak aku memilih untuk mengistirahatkan tubuhku seraya melihat ini kotak yang membuatku terjatuh. Saat kotak tersebut berhasil aku buka, didalamnya hanya terdapat sebuah kunci dan kertas gulungan. Tulisan yang terdapat di kertas itu tidak bisa aku baca karena tidak ada tulisannya.

"Apa apaan ini! Kosong! Membuatku kesal saja" aku berpikir akan membuangnya saja, tapi aku mengurungkannya dan memilih menyimpan benda ini. Siapa tau berguna.

Aku kembali beranjak untuk kembali berjalan menuju gubuk. Namun aku seperti mendengar suara derap langkah seseorang. Aku menghentikan langkahku, meletakkan kembali pisang di atas tanah.

Telingaku semakin memincing memincing saat mendengar derap langkah seseorang, tidak sepertinya lebih. Dengan cepat aku mencari semak semak yang rimbun untuk aku jadikan tempat persembunyian. Telingaku semakin menajam tatkala mendengar suara kedua orang itu. Suara mereka mirip sekali dengan Jack dan Zack. Aku mencoba menyingkirkan beberapa daun semak semak yang menghalangi pandanganku. Mata ku membulat, ternyata benar mereka adalah Jack dan Zack.

Aku sedikit mendengar namaku di sebut sebut. Mereka seperti mengetahui sesuatu tentangku.

"Tapi Jack bukankah ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu pada Zila?

Apa yang mereka bicarakan hingga harus bersembunyi seperti itu?

Untuk apa mereka berjalan mengendap endap seperti tadi?

Dan

Apa yang mereka ketahui tentang diriku hingga aku tidak boleh mengetahuinya?

Bukankah mereka sangat mencurigakan?

Karena kegerahan aku memilih memergoki mereka. Aku memanggul kembali pisang yang aku dapat dan berjalan ke arah mereka.

"Loh kalian, ngapain kalian disini? Yang lain mana kok cuma ada kalian" aku meliahat raut wajah terkejut yang sangat ketara. Mereka sama sekali tidak pandai untuk berbohong.

"Aaa aku tau!" Lihat raut wajah mereka sangat tegang, seperti ketahuan mencuri saja. Berlagak tak tau apa apa sepertinya seru.

"Kalian pasti lagi julidtin si batu karang ya? Hayo ngaku" mereka langsung menghela nafas.

"Siapa? Enggak kok"

"Halah ngaku aja, nanti aku bantu omongin deh"

"Engga, eh itu kamu dapet pisang banyak banget dari mana?" Zack berusaha mengalihkan pembicaraan. Tak apa, kali ini kalian lolos tapi, lihat saja lain kali aku pasti tau apa yang sedang kalian rahasiakan. Kali ini aku akan mengikuti permainan mereka.

"Oh ini, tadi aku dapet di sebelah sana. Habisnya aku udah laper bangat. Mau minta tolong kalian buat temenin nyari buah eh kalian tidurnya pules banget" aku berpura pura memasang tampang kesal. Ok, aku jago berakting sekarang.

"Ah kasihan sekali kau nona. Maafkan kami yang kurang peka" Zack menunduk meminta maaf, berlagak memperlakukan aku seperti majikannya.

"Huh baru sadar kau hah?"

"Sudah la, kemarikan pisang itu biar aku yang membawanya dan sebaiknya kita kembali ke gubuk sebelum Zyco dan kakek Xian sadar kalau kita tidak ada"

"Kenapa ucapanmu berkata seakan akan kalau kalian memang sengaja pergi mengendap endap?" Aku bertanya penuh selidik, rasanya begitu mengassikkan melihat wajah mereka yang pucat pasi.

Haha, menggelikan.

"Eh tidak, sudahlah sebaiknya kita bergegas, lihat langit sudah mulai gelap" aku membenarkan hal itu dan menyudahi sandiwara ini. Kami berjalan beriringan kambali ke gubuk. Tidak ada yang memulai pembicaraan di antara kami. Rasanya pasti canggung tertangkap basah sedang mengendap endap seperti tadi, haha rasain.

Saat tiba di gubuk kami melihat Zyco dan kakek Xian yang sedang bercengkrama di depan gubuk. Dari kejauhan aku bisa melihat kalau kakek Xian khawatir pada kami. Kasihan sekali.

"Kek?"

"Hei, dasar anak nakal dari mana saja kalian?! Sudah hampir gelap tapi kalian malah pergi entah kemana" persis seperti memarahi cucunya yang nakal.

"Tenang dulu kek, dengarkan penjelasan kami. Tadi kami pergi karena kami kelaparan jadi kami bertiga memutuskan untuk pergi kehutan mencari buah buahan. Dan lihat kami mendapatkan pisang yang sangat banyak" aku menjelaskan kronologi kejadian, terkecuali bagian Zack dan Jack yang pergi mengendap endap tentunya.

"Lalu kenapa kau tidak pamit terlebih dahulu? Bagaimana jika anggota Black Stone menemukan kalian huh?" Kakek Xian sudah seperti memarahi cucunya yang sudah hilang berhari bari.

"Tapi buktinya kami pulang dengan selamat bukan? Sudahlah sebaiknya kita masuk, nikmati buah hasil temuan kami lalu kembali istirahat karena besok akan menjadi hari yang panjang" kami berlima berjalan memasuki gubuk untuk kembali beristirahat, memulihkan tenaga agar besok tubuh kami kembali ke keadaan sediakala.

¤¤¤

Hai...

Gimana kabar kalian?

Semoga baik ya

Yang lagi sakit, semoga cepat sembuh

Yang lagi baik, semoga tetap baik dan semakin baik😊

Tetap jaga kesehatan...

Tetap dirumah walau dilanda kebosanan

Tetap semangat walau di landa keterbatasan

Jangan remehkan situasi pandemi seperti saat ini

Patuhi protokol kesehatan yang ada

Jaga diri dan jaga orang sekitar

Karena sehat itu mahal

Dan

Karena kalian itu berharga❤

Semangat!

😊😊😊

HYPERION Where stories live. Discover now