Ya Kamu!

dejavu!

Axe nekat banget sih parah. Bisa-bisanya baru kenalan resmi tadi siang, eh diajakin nonton malemnya. Cowok emang segercep itu kah? Atau emang Axe-nya aja yang kecepetan?

"HA?! Lo udah ajak Marina nonton?"

"Hmm."

"Dia mau?"

Setelah Marina mengiyakan ajakannya untuk nonton besok, ia langsung telpon Aby, mengabari hal bahagia ini.

"Mau dong."

Axe berkata dengan lantang serta dengan senyum bahagianya.

"Kok mau si?"

"Pesona gue emang ga ada yang bisa nolak By."

"Bentar gue mau muntah dulu, uwek."

Aby pura-pura muntah.

"Ya ampun, udah berapa bulan By? Siapa ayahnya ngomong sama gue!"

"Sarap."

"Udah ah gue mau tidur. Biar besok fresh!"

"Iya dah sana, semoga lancar ngedatenya!"

"Ih apaan ga nge—"

Tut tut tut

"Sial, dimatiin. Tapi gue kan cuma ajak nonton, bukan berarti ngedate kan? Lagian juga temen doang. Ga ada rasa lebih... Mmm belum sih." Axe berbicara sendiri sambil tertawa pelan.

Setelah itu dia mematikan lampu kamarnya dan pergi beristirahat.

-----

Caca terbangun dan ia tak menemukan Marina disampingnya. Ia melihat jam di hpnya,

05.24

"Biasanya tuh anak jam segini belum bangun, kok udah ilang."

Ia mendengar suara air berjatuhan dari kamar mandi. "Lah udah mandi?"

"Rin?" Caca mengetuk pintu kamar mandi.

Suara keran dimatikan, "Ya Ca??"

"Lo mandi?"

"Iyaaa!"

Suara keran dinyalakan lagi.

"Hm, giliran mau jalan sama doi, bangun gercep." Caca berjalan kembali ke tempat tidur dan melanjutkan aktivitasnya tadi, ya tidur.

-----

Marina sedang menyisir rambutnya, Caca berkata, "Cailah, wangi amat ibu kita satu ini."

Marina tersenyum.

"Rin, baju lo gini doang?"

Marina menggunakan baju simpel, yaitu sweater panjang + jeans. Dan tak lupa rambutnya yang diikat.

"Iya. Emang mau gimana?"

"Pake apa gitu, yang lebih gimana. Kan mau jalan sama doi."

"Pake apaan? Gaun? Rok? Ga ga ga. Gue gasuka, kan mau nonton aja Ca."

Caca hanya menatap Marina, "Ca, gue ga modis kayak lo. Lagian gue lebih suka kayak gini. "