dream?

22 10 7
                                    

Pagi hari itu sangat cerah, burung beterbangan di langit, dan suara kokokan ayam terdengar merdu.

Marina bangun dari tidur indahnya. (Ealah ga indah kok, bangun aja rambut kek singa.)

07.30

"Yaampun, set8?! Demi apa gue bangun jam segini. Aduh bisa dimarahin nyonya besar ini." Ia buru-buru turun dari tempat tidur, melangkah menuju meja rias, "SIAPA INI. Jelek banget ih. Bare face kali muka kau Rin," Marina berbicara pada pantulan dirinya di cermin.

Setelah itu, ia keluar kamar. "Loh kok sunyi senyap. Biasanya rame bunyi TV."

Ia berkeliling rumah sambil berteriak memanggil mama, papa, dan seisi rumahnya. Tapi tidak ada yang menyahut. Ia masuk ke kamar orangtuanya, ga ada orang. Ia masuk ke kamar kakaknya, ga ada. Masuk ke kamar tantenya, ga ada juga.

"Ih orang-orang pada kemana ya? Pergi kok ga bilang-bilang. Sekarang hari apa si?" Ia bergegas menuju ruang makan untuk melihat kalender, "Hari Sabtu..."

Marina pun duduk depan TV yang mati, ia merenung. "Ah tau deh, mending mandi. Jalan-jalan sendiri seru nih kayaknya."

-----

Ting tong.

Marina sudah selesai mandi dan berpakaian, udah cantik deh pokoknya😽.

"Siapa yang ngebel? Papa mama kali ya pulang."

Ia keluar kamar menuju pintu depan, membukanya dan..

Ceklek

"Hai." sapa orang itu.

Marina kaget bukan main, yang datang ternyata..

"Axe?" Marina menganga.

Di depannya berdiri Axe, tampannya...

Darimana dia tau rumah gue?

Marina memberanikan diri untuk memulai percakapan, "Mm, ada apa ya lo kesini?"

"Aku mau jemput kamu."

Hah? Kamu?

"Hah? Kemana? Lo ga salah alamat kan?" Marina memastikan bahwa Axe ga salah rumah. Siapa tau dia mau nyamperin pacarnya, tapi nyasar ke rumah Marina. Eh tapi emang Axe ada pacar ya?

"Ga kok." Axe tertawa renyah.

Astaga gantengnya ga ketolong.
Marina ga kuat lama-lama.

Axe kembali berkata, "Kayaknya kamu udah siap. Yuk kita jalan."

Marina bingung banget. Kenapa tiba-tiba bisa sedekat ini sama Axe. Perasaan kemarin canggung abis.

"Jalan kemana Axe?" tanya Marina.

"Ke mall. Kita nonton." Axe menghampiri motornya, Marina mengikuti.

"Nih pake dulu helmnya, keselamatan paling penting."

Marina menegang ketika Axe memakaikannya helm.

YA TUHAN HAMBA-MU MELELEH.

Entah kenapa Marina dengan sangat berani menatap Axe yang sedang memakaikannya helm.

Duh, teduh banget.

"Udah!" Axe naik ke motornya, Marina masih diam.

"Rin. Ayo!"

"Ah iya!" Marina sudah naik ke motor Axe.

Axe pun berkata, "Jangan lupa pegangan ya."

Marina tersenyum malu, "Iyaa."

Ia pun dengan malu-malu tapi pasti mulai melingkarkan tangannya ke pinggang Axe....

-----

"Rin! Ih apaansi geliii. Ya Tuhan ni anak kenapa si."

Caca masih tidur dengan pulas, seketika terbangun kaget karena ada tangan yang melingkar di perutnya.

"Rin!!" Caca berusaha melepaskan tangan Marina yang nangkring di perutnya. Tapi tangan Marina kuat banget.

"Masa gue harus rukiyah elo si Rin, bangun dong plisss." Caca menampar pelan muka Marina.

Marina menggeliat dan mulai membuka matanya...

"CACA!" Ia kaget dan langsung menjauh dari Caca.

"Selamat pagi Marinaku sayang, udah peluknya? Enak ya meluk-meluk gue."

"Kok gue meluk lo sih. Axe mana?"

"Axe?" Caca meletakkan punggung tangannya ke kening Marina. "Hm, panas. Pantes agak agak miring."

"Aww! Lu ngapa si dri semalem mukuuuuul mulu." Caca mengusap lengannya yang baru saja dipukul oleh Marina. Ia bangun, duduk di kasur. Marina pun mengikutinya dan berkata, "Lo ngeselin."

Caca memutar bola matanya, "Lo gausah ngampus deh, dirumah aja, minum obat, istirahat ya."

"Ih apaan, gue sehat Ca."

Caca berdeham, ia mengambil hpnya di nakas. Lalu Caca berkata, "Gue mandi duluan ya Rin. Kita kelas jam 9."

Caca masuk ke kamar mandi, Marina masih duduk di kasurnya, "Jadi tadi mimpi? Kok kayak nyata banget ya?"

10 menit kemudian, Caca keluar dari kamar mandi.

Marina menyahut, "Cepet banget lo. Ga mandi ya?"

Caca berdiri depan meja rias, "Mandi lah. Mandi kucing."

"Mandi kucing? Gapake sabun dong lo. Air doang."

"Iya."

"Jorok."

"Yg penting wangi."

"Caaa! Tdi gue mimpi meluk Axe tau ga siiiiii!"

"Pantes meluk-meluk gue. Ew."

Marina melempar bantal pada Caca.

Caca berbalik. Lalu seketika Marina tertawa ngakak. "Alis lo ngapa Ca? Ahahahahah."

"Gara-gara lo nih. Nimpuk liat liat dulu dong. Yang ditimpuk tu lagi ngapain."

Caca sedang membuat alis cetarnya, eh menyong gegara Marina.

"Uuuh. Maap." Marina turun menuju meja rias. Ia menyisir rambutnya.

"Semoga mimpi lo bisa jadi kenyataan ya. Biar muka lo ga kusut kayak baju yang ga disetrika." ucap Caca.

Marina terkekeh, "Amin. Nanti makan siang gue yang traktir."

Setelah berkata itu, Marina kacir ke kamar mandi.

°°°°°°°°°°
tbc.

Vote+comment boleh hihi, makasiii❤

(jika ada salah kata, bahasa, tanda baca, dll, bisa tolong kasitau aku yaa, thx)

-7 Agustus 2020-

Ya Kamu!Where stories live. Discover now