✿ Extra ; Sandwich and summer

147 37 14
                                    

Give some votes and comments to appreciate author and this book. ^^

 ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿






"Benarkah kau suka berolahraga?" Sera terkekeh melihat keringat mulai nampak di dahi Hyunsuk.

Hyunsuk tertawa garing mendengar pertanyaan Sera. "Cuacanya terlalu panas."

"Hm iya deh. Memang musim panas sepertinya sedang puncaknya ya." Ujar Sera sembari menyodorkan sekotak kecil tisu.

Hyunsuk hanya mengangguk dengan mata menyipit menghindari panas matahari sambil mengusap keringatnya cepat dengan tisu lalu membuangnya di tempat sampah sampingnya.

"Ayo sarapan,"

Sera mengernyitkan dahinya mendengar ajakan Hyunsuk barusan.

"Ada apa?" tanya Hyunsuk bingung. "Ah, kau sudah sarapan? ya sudah aku nanti saja."

"Bukan," Sera menggeleng. "Aku hampir tidak pernah sarapan."

"Ck ck ck." Hyunsuk menggelengkan kepalanya dengan ekspresi 'ya ampun'.





"Sera, ibuku bilang sarapan pagi itu sangat penting," kata Hyunsuk menjeda makannya. "Jadi, walaupun seseorang... atau kau sedang diet, sarapan tetap harus dilakukan. Tidak apa-apa tidak makan siang tapi harus sarapan."

Sera menatap pria di depannya bergantian dengan roti isi dilapis bungkus hijau ditangannya. "Ya... benar, habisnya aku jarang merasa lapar."

"Kalau begitu harus dibiasakan, dipaksakan. Kalau tidak sarapan lama-lama bisa sakit."

Sera hanya mengangguk kecil. Kemudian melihat Hyunsuk mengunyah dengan lahap, membuatnya ingin ikut makan sandwich tuna miliknya.

"Sera,"

"Hm?"

Hyunsuk menarik napas sebelum berbicara.
"Waktu itu... entah hari apa aku lupa. Aku sedang lewat daerah sekitar apartemen mu lalu kulihat kau turun dari sebuah mobil tapi bukan taksi, lalu kau terlihat berbicara akrab pada seseorang di bangku kemudi. Itu ayahmu?" tanya Hyunsuk. Kejadian itu sudah 2 hari yang lalu, Hyunsuk selalu ingin bertanya dan baru hari ini kalimat itu keluar dari mulutnya. Karena gugup tentunya dan takut Sera berpikir macam-macam.

"Hm... mobilnya silver?"

"Sepertinya?"

"Ah! kalau begitu, itu salah satu coach ku. Aku sudah mengenalnya sejak masuk ke agensiku, dia baik dan suka direpotkan." Jawab Sera santai sembari menyelipkan rambut ke belakang telinga.

"Ohh... kukira ayahmu."

"Bukan. Kalau itu ayahku pasti ekspresiku panik."

"Oh..."


Hyunsuk tampak menghela nafas, oalah, gurunya toh. Cakep juga.



GAK.

✿✿✿

TBC


Garing, bye. Namannya juga iseng yagaksih.
Sampai jumpa di real chapter~

Flower Path | ft. CHS, NJM [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang