Menegangkan

3.3K 261 12
                                    

Follow my acount AubiAtmariniAiza🤩

"Sebenarnya..." ujar Jason menggantung, membuat Devan cemas apa yang akan dikatakan laki-laki 70 tahunan itu.

"Aku sakit," mata Devan melebar.

Detak jantungnya memburu, ia pandangi wajah sang ayah dengan shock.

"Dad, jangan bercanda seperti itu."

"Aku serius Van! Aku paham kondisiku, aku tak tau sampai kapan. Billy--sekretarisku--melarangku untuk datang, tapi aku akan menyesali seumur hidupku kalau aku tak melihatmu dan Gavin untuk terakhir kali, aku..." ia menangis.

Devan juga sudah menangis, menggeleng kuat dengan tangannya yang mengepal.

"Tidak Dad, kau harus kuat demi kami."

Jason mengangguk, "aku akan kuat demi kalian, tapi tubuhku yang akan menghentikan perjuanganku."

"Dad, bagaimana bisa kau tak memberitahuku sejak awal?" ia memegang titik tengah di antara kedua matanya, pangkal hidungnya yang berdenyut.

Air matanya tak terbendung, mengalir sesih mendengar sang ayah sakit ketika ia tinggal jauh di sana.

"Kenapa baru bilang sekarang? Hiks!" ini bukan tangis kelemahan, tapi kesedihannya atas dirinya yang tak bisa berada di sisi ayahnya dikala ia sakit.

Jason juga merasa bersalah, ia ingin memberi tahu, tapi masa lalu itu menghentikannya. Ia merasa tak pantas untuk menghadapi putranya.

"Dad, aku tak bisa meninggalkanmu seperti ini."

Jason mengangguk, menggenggam tangan putranya.

"Aku tau! Orang waras mana yang mau tinggal jauh dari anaknya? Tapi keadaannya berbeda, situasinya rumit." Ucap Jason sedih.

"Tapi aku tenang ketika tau kamu akan menikah dengan gadis sebaik Wina, aku tak sekhawatir sebelumnya."

"Dad, kita bisa usahakan kesembuhanmu kan?"

Jason mengusap wajahnya, ia tau akan seperti itu respon Devan yang keras kepala.

"Iya, tapi usiaku sudah tidak muda lagi."

"Tetap bisa Dad, pasti bisa!"

Jason mengangguk pasrah, terserah apa yang akan dilakukan putranya itu.

•••

Wina sedang duduk di ranjangnya, menulis dayri sembari mengingat hari spesial ini.

Devan dengan berani melamarnya, bersama ayah dan pamannya. Semua terasa tiba-tiba, terlalu cepat.

Dulu ia hampir saja meragukan kesungguhan Devan, ia kira setelah lama tidak bertemu Devan tidak akan kembali melamarnya. Faktanya pria itu dengan kejutan besar menemuinya, berkata pada ayahnya kemudian melamarnya.

Hasutan demi hasutan ia dengar, mengenai pergaulan Devan dan latar belakang Devan, juga masa lalu karirnya di dunia hiburan. Lalu mantan istrinya yang super cantik dan seksi. Jika dibandingkan dengannya, ia hanya kuman yang hanya bisa dilihat dengan stetoskop.

Dan ia merasa beban selama ini telah luruh, ia hanya tinggal menunggu sampai hari H tiba. Rasanya seperti mimpi, ia terkenal mahasiswi yang tidak memperhatikan penampilan, lusuh dan tidsk pernah pskai make up kecuali bedak bayi dan lip glos.

Sudahlah, tunggu hari itu tiba...

•••

Hari H...

Bukan Sugar Daddy (END)Where stories live. Discover now