Testing

3.4K 253 5
                                    

Follow akun aaya AubiAtmariniAiza

Vote yes!⭐

"Kamu bagaimana Tri? Setuju anakmu nikah di usia muda?" tanya Kasman pada anaknya.

Triono mengangguk, "setuju Pak, Nak Devan orang yang bertanggung jawab. Dia pasti bersedia memberikan nafkah lahir batin buat Winarsih, dan gak mungkin mengekang keinginannya. Devan juga siap menguliahkan Wina S2 kalau dia mau kuliah lagi. Dengan kesiapan itu, aku yakin Pak, Devan mampu menjaga Winarsih."

"Memang apa pekerjaanmu?" tanya Kasman lagi.

Devan yang awalnya sedih, menjadi tumbuh harapan di sana.

"Pekerjaan saya, saya mengajar di Universitas dan saya memiliki usaha di bidang pembangunan, Mbah," jawabnya halus.

"Borongan yah?" pertanyaan itu membuat Devan shock, tetapi masih menjawab perlahan.

"Itu salah satu pilihan yang kami tawarkan, tetapi saya mengolah perusahaan biasanya untuk membangun tempat usaha seperti Restoran, Rumah Makan, ada juga Mall, Kantor dan lain-lain."

"Jadi apa kamu di sana? Karyawan?"

Devan tersenyum mendengar itu, "saya CEO Pak."

"CEO?" para orang tua tak mengerti, Karisma buru-buru menjawab.

"Boss Mbah, Mas Devan yang punya perusahaan," ujar Karisma santai.

"Boss? Kamu gak bohong kan?"

Devan menggeleng malu, karena situasinya terlihat tidak meyakinkan, Karisma membuka web di andoidnya atas nama Devan Delano Tommason.

"Nih Mbah, nama perusahaannya CV Devzone," ia menunjukannya pada Kasman, Triono dan Paijah mendekat sementara dengan santainya Karisma menjelaskan.

"Perusahaan yang bergerak di bidang Pembangunan, Design Interior dan penyedia jasa Konsultan Managemen Bisnis. Dipimpin oleh Devan Delano Tommason, baru lima tahun tapi udah gede banget, dan pusatnya ada di Amerika. Benar kan Mas?"

Devan tersenyum lebar mengagguk, ia masih fokus pada jawaban Kasman, apakah ia mendapat restu?

"Pusatnya di Amerika? Kamu orang Amerika?" tanya Paijah yang sedari tadi hanya menonton.

Devan mengangguk, "saya baru pindah empat tahun lebih empat bulan di sini, Mbah. Saya menetap di sini. Ayah saya asli orang Amerika, ibu saya keturunan campuran ada darah Amerika, juga sehingga saya lahir dan tumbuh di sana."

"Berarti kalian kenal belum lama?" Kasman mulai penasaran.

"Dua tahun Mbah," jawab Devan dengan sabar.

"Tapi sudah seyakin itu sama Winarsih?" tanyanya lagi.

"Iya Mbah," sambil mengangguk.

"Kamu usianya berapa? Sudah pernah menikah?" Kasman tipe orang tua yang cermat, ia mantan guru Swasta.

Devan agak ragu menjawabnya, tapi ketika ia melihat Wina yang mengangguk, ia hanya perlu yakin untuk menghadapi kemungkinan buruk.

"Sudah Mbah, sudah punya anak satu usianya empat tahun setengah," ia menjawab dengan jujur.

"Jadi kamu duda karena cerai atau  meninggal?" Kasman mencecarnya terus sampai ia menemukan titik terang.

"Atau ditinggal selingkuh?" tanya Paijah.

"Iya, mantan istri saya selingkuh dan meninggalkan kami," semua jadi tidak enak mendengarnya.

"Maaf Nak, Mbah gak tau," Paijah merasa bersalah.

Bukan Sugar Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang