Track 10 : Miracles

598 117 56
                                    

"Ini Wira mana, sih?"

Galileo kembali memasuki tenda di mana anggota Antares tengah menunggu giliran untuk tampil dan kembali melontarkan pertanyaan sama untuk yang ketiga kali.

Sebab keyboardist satu itu belum tampak sedari tadi, Leo sudah mengirimkannya pesan tetapi belum juga ia mendapat sebuah balasan.

"Sabar, Yo. Udah lagi di jalan kok." Ayi menjawab, karena memang beberapa saat lalu ia baru saja menghubungi nomor Wira.

Leo mengangguk, matanya lantas beralih menuju salah satu bangku panjang di mana Brian sedang merebahkan diri di sana tanpa suara, bersama ponselnya.

Semua anggota Antares tahu apa penyebab Brian jadi terlihat diam dan tidak banyak bersuara, dan Leo adalah salah seorang yang merasa harus membangkitkan semangat milik pemuda itu.

"Everything will be okay, right, Bri?"

Brian hanya menyunggingkan senyum dan membentuk tanda 'Ok' dengan tangan kirinya.

"Lo juga harus oke, Yo."

"Lo juga, lah, Yi."

"Ya iya kita semua harus oke, dilihat satu kampus. Anjay." Brian dari tempatnya segera memutus argumen Leo dan Ayi.

Keduanya terkekeh tanpa suara dan saling bertukar pandang atas ujaran Brian, namun mereka membiarkan Brian tetap pada posisinya.

Tidak lama berselang, suara berat dari pintu masuk terdengar mendekat, seisi ruang tahu betul siapa pemilik suara tersebut.

"Bang Leo?"

"Eh, Gi, kenapa?"

"Ada yang mau ketemu." Gian menoleh ke luar lagi, suaranya terdengar mempersilakan orang di luar sana untuk masuk.

"Gue nggak kenal, tapi katanya dia manajer dari orang yang namanya Vanda?" Gian tampak mengingat sebentar. "Iya kayaknya itu, mau ketemu sama Bang Leo."

Mendengar nama itu, Leo segera bangun dari duduknya, bahkan Brian segera mengambil sikap duduk tepat setelah kepala seorang perempuan menyembul di antara celah pintu masuk.

"Hai, sorry, gue ganggu waktunya sebentar boleh?" Mata perempuan bersurai hitam legam tersebut menyapu seisi ruang, takut jika mengganggu aktivitas Antares di dalam sana. "Gue Tesya, manajernya Vanda, ada yang mau gue obrolin sama Leo."

"Gue?" Leo menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, lo masih jadi manajer Antares, kan? Atau udahㅡ"

"Masih kok, masih." Leo memotong cepat. "Jadi, kenapa?"

"Kayaknya nggak enak deh kalau ngobrol di sini, takut lama dan gue malah ganggu, lagian Vanda juga maunya ngobrol langsung sama lo."

Galileo menghela napas, tahu apa maksud dari perkataan Tesya.

"Ya udah, bentar."

"Oke, gue tunggu di luar, ya."

Tesya melenggang pergi meninggalkan ruang Antares, sedang Leo segera meraih sebuah clip board yang setia menjadi temannya belakangan ini, pun sekaligus berusaha mengabaikan tatapan-tatapan di belakang punggungnya.

Tidak sepenuhnya bisa mengabaikan, sebenarnya, karena tidak lama kemudian Leo sedikit terusik dengan ucapan Brian.

"Le, Vanda tuh, Le."

"Ya terus?"

"Did you miss her?"

"Nggak pernah."

Soundtrack : A Miniature FinaleDove le storie prendono vita. Scoprilo ora