BERTUKAR CERITA

1.3K 89 25
                                    

19 Agustus 2020




Sudah tiga hari Baron sakit dan dia tinggal di rumah Seina. Karena di rumah Baron tidak ada orangtuanya, lalu siapa yang akan mengurusnya? ART? Baron tidak tega jika harus merepotkan ART.

Seina dengan sigap memeberikan gelas yang hendak di ambil Baron.

"Gw bisa,Sei."ucap Baron sesudah menerima gelas yang Seina berikan.

Seina tak menjawab dan dengan telaten menyuapi Baron.

"Sei, gw sakit aja mamah papa ga pulang. Gimana kalau nanti gw udah ngga ada?" ucap Baron tiba-tiba dengan wajah pucatnya dan di tambah raut wajah sedih bercampur kecewa.

"Suuuut, ga boleh ngomong kayak gitu! lo punya gw, gw tunangan lo dan sebentar lagi kita bakal ngucapin janji di depan Tuhan. Gw ga mau deh, kalau calon suami gw malah kek gini." ucap Seina serius tanpa menatap Baron. Dia lebih tertarik dengan mangkuk bubur yang ada di pangkuannya.

"Maaf, gw ga akan ngomong kayak gitu lagi."

"Mamah sama papa sibuk kerja dan uangnya pun untuk lo."

"Tapi, gw ga butuh itu Sei. Gw butuh mamah sama papa selalu ada pas gw pulang sekolah. Tanya gw di sekolah ngapain aja, nilai ulangan gw berapa, mamah papa ga pernah nanya kayak gitu."

"Kita sama, lo dan gw. Kita hidup di keluarga yang sama-sama gila kerja hanya dunia yang mereka cari. Bahkan, untuk sekadar datang ke gereja dan berdoa mereka susah. Kita sama, Ron. Lo ga sendiri dan gw yakin kita akan mampu melewati ini bersama."

"Kan, malah jari curhat kek gini. Cepetan abisin buburnya. Abis ini kita jalan-jalan."ucap Seina seraya menyerahkan mangkuk bubur kepada Baron.

×××

Jalan-jalan? apa ini yang namanya jalan-jalan? jalan kaki ke taman yang tak jauh dari rumah Seina?

Baron kira, jalan-jalan yang dia maksud itu ke tempat hiburan. Ini malah taman dan Seina tampak asik berjalan di sampingnya seraya menendang krikil kecil yang dia temui.

"Ini jalan-jalannya?" tanya Baron sedikit kesal karena tak sesuai ekspetasinya.

"Iya. Nih liat, kita lagi jalan-jalan 'kan?"

"Hm."

"Gw ajak lo ke taman, biar lo hirup udara segar yang ada di sini. Lo juga bakal cepet sehat dan fresh lagi. Masa gw punya kambing lesu kek gini, kayak ga di kasih makan."

"Bangsat."

"Hahahahahaha."

Bruk

"Hahahahahaha. Karma datengnya cepet." ucap Baron seraya menertawakan Seina yang tersandung sesuatu dan terjatuh.

Bukan kesal dan membalas Baron. Seina malah bertanya.

"Kok gw bisa jatoh si? ga elit banget jatohnya kek gitu, nyunsruk."

"Kesandung sendal lo kali, lagian badan bogel make sendal kegedean gitu. Giliran gw sempit banget nih."ucap Baron, pasalnya kaki dia sudah sedikit lecet karena sendal yang dia pakai kekecilan.

"Lah iya, lo juga bukannya bilang kalo sendal lo kekecilan. Kita salah make sendal, anjir. Hahahahaha, ngakak gw."

"Gw mah, asal make aja. Ga ngeliat bentukannya, lo juga tadi main narik gw suruh cepetan jalan. Ya udah, gw pake aja."

"Hahahahahaha."

"Jalan-jalan mulu, duduk napa. Cape banget gw, udah mana pen muntah lagi. Mual gitu." ucap Baron seraya memijat pelipisnya.

"Ya udah, duduk di sana aja." unjuk Seina pada bangku kosong di dekat kolam ikan buatan.

Dua sejoli itu sedang menikmati pemandamgan kolam ikan buatan demgan angin sepoy-sepoy yang menambah kenyamanan, ketentraman suasana di tempat ini.

Tawa anak kecil yang berlarian dengan orangtua mereka. Menjadi pusat perhatian Seina dan Baron.

Mereka yang sama-sama memahami saling menoleh dan memandang satu sama lain. Mereka seakan mengatakan "coba orangtua kita seperti itu."

Tangan besar dan hangat milik Baron bergerak menggenggam tangan kecil dan dingin milik Seina. Mereka sama-sama saling menguatkan satu sama lain.

"Sei, lo beruntung banget tau." ucap Baron mengawali obrolan.

"Beruntung kenapa?"

"Lo punya dua abang yang sangat menyayangi lo dan mereka ga bisa liat lo sakit hati dan sedih."

"Kata siapa? bang Sul sama bang Sat justru jail, iseng dan ngeselin kalo sama gw. Bete gw jadinya."

"Tapi, lo seneng 'kan?"

"Banget."

"Walau mereka suka jail dan ngeselin. Mereka care banget sama lo. Sedangkan gw, gw punya kakak satu dan itupun di Manado, gw pengen banget pas nanti kita nikah kakak gw dateng. Seenggaknya, lo masih bisa ngerasain kasih sayang dari seorang abang ga kayak gw, Sei."

"Hmm huft. Iya,ya. Seharusnya gw beruntung karena punya dua abang yang sayang banget sama gw. Tapi, gw kadang suka ga bersyukur karena yang gw mau bunda sama papa yang kasih itu semua ke gw."

"Tuhan baik."

"Kenapa?"

"Karena Tuhan telah memepertemukan kita, walaupun dengan hal aneh. Kayak gw dan lo. Pertama kali kita ketemu itu pas lo lagi di kantin sekolah dan kita sama-sama ngambil roti yang sama saat itu. Kelanjutannya pasti lo inget."

"Bener, bener. Kelanjutannya kita berantem ampe kita naik ke kelas 11 dan sialnya gw satu kelas sama lo."

"Lo tau ga Sei?"

"Kagaklah, lo aja belom ngomong kocak."

"Ck, setelah Tuhan mempertemukan kita kembali di kelas 11 dan akhirnya gw ngelamar lo jadi tunangan gw. Di saat itu, gw sangat yakin Sei, bahwa lo itu jodoh gw. Gw ga tau, kenapa gw bisa seyakin itu. Tapi, hati kecil gw berkata kalau lo orang yang akan membawa gw menuju kebahagiaan walau dengan cara yang ga menstrim."

"Sumpah, pas lo dateng ke rumah buat ngelamar gw padahal kita abis perang di kelas 'kan? saat itu, gw kaget banget dan gw bisa liat sisi lo yang lain. Sisi dimana lo orang yang to the point. Awalnya, gw kira lo bakal jailin gw lagi. Tapi, sangkaan gw salah! lo tulus dan gw bisa liat itu dimana lo saat lo bilang mau ngelamar gw di depan orangtua gw yang baru PERTAMA KALI lo temui. Bahkan, di depan kedua abang gw yang saat itu udah masang wajah seremnya."ucap Seina menerawang.

Baron tersenyum "Sei, gw jadi ga sabar."

"Mau ngapain lo? mau berak ya?"

"Ck, bukan itu."

"Terus apaan?"

"Gw ga sabar pengen jadi hot daddy."

Plak




























Uwaw akhirnya gua kembali🙌

Masih pada setia sama BARON SEINA ?


Guys, rekomendasi lapak bagus buat publish cerita dooong 😁



One more, rekomendasi film psikopat yang paliiiiiing sereeeeeeem dan bikin kita mo meninggal


Komennya jangan cuma "next" "lanjut" "next kaka" bosen bacanya. Komen yang lain napa, yang lebih kreatif, make pantun gitu :)



Oke, see you next time all 😘

COUPLE TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang